【 SESTIEN 】

4.9K 551 20
                                    

Wajah Jaehyun berubah menjadi merah padam. Taeyong belum pernah melihat wajahnya semerah itu. Matanya berbinar dan napasnya cepat. Dia hanya menatapnya. Dalam.

"Kenapa berhenti?" Tanya Taeyong bingung. Jaehyun sedikit memundurkan tubuhnya, secara bersamaan dia membiarkan tangan Taeyong bebas.

Taeyong mengulurkan tangannya dan mengambil tangan Jaehyun yang lainnya, membimbing mereka kembali ke pinggangnya. Menyadari apa yang telah dirinya lakukan, Taeyong langsung melepaskannya, bingung. Tubuhnya bertindak sendiri. Seolah-olah Jaehyun mengendalikannya, tubuh dan pikiran Taeyong sepenuhnya miliknya.

Jaehyun menyeringai dan tertawa. Secara terang-terangan. Taeyong terluka dia tahu bahwa dia mengendalikannya. Jaehyun tahu bahwa Taeyong ingin dia menyelesaikan kalimatnya. Dia tahu bahwa Taeyong akan mencoba menutup jarak di antara mereka. Dia tahu bagaimana perasaan Taeyong.

"Sepertinya kamu benar-benar belum belajar," Jaehyun bergumam pelan.

"Apa yang tidak pernah aku pelajari?!" Taeyong berteriak.

Menyebalkan.

Jaehyun membungkuk dan mencium bibirnya.

"Jae, kamu baru saja menciumku?" Tanyanya tercengang dan kaget.

Jaehyun menggigit bibirnya dan menganggukkan kepalanya sedikit. "Ya." Dia berucap dengan bangga.

"Ada apa? Ah tidak, maksudku-" Taeyong tidak bisa menerima kenyataan.

Jaehyun menciumnya lagi dan tersenyum manis. "I have a crush on you."

Jaehyun mencium ujung hidung Taeyong.

Tubuh Taeyong sudah seperti sebuah patung. Badannya tidak bisa bergerak, bukan karena tangan Jaehyun yang menahannya di pinggang, tapi karena dirinya kaget.

Jaehyun hanya tersenyum. Dia menggeserkan badannya berniat untuk pergi tetapi Taeyong menghentikannya.

"Mau kemana?!" Taeyong mencengkeram bajunya agar dia tidak bergerak.

Jaehyun tertawa. "Apakah Taeyong kecilku ini tidak ingin aku pergi?" Dia berkata dengan suara bayi.

Rahang Taeyong jatuh dan dia segera mendorongnya. "Pergi saja, sekalian tidak usah datang lagi."

"Oke," Jaehyun cemberut. Dia menegakkan tubuh dan membersihkan pakaiannya. Dia membenarkan sepatunya, seperti anak kecil dan mulai berjalan pergi.

"Tunggu!" Taeyong memanggil. “Bisakah kamu membantuku?” Bisiknya menyedihkan.

Jaehyun berhenti dan berbalik. "Kenapa aku harus membantumu?" Dia menjulurkan lidahnya.

Taeyong menghela nafas panjang. Dia mulai mengerutkan mata dan mencibirkam bibirnya. "Pleaseee?" Suaranya diiimutkan.

Jaehyun menghela nafas berat. "Aku tidak pernah bisa menang darimu."

Dia berjalan kembali ke arah Taeyong dan membungkuk. "Naik," dia menunjuk ke punggungnya.

"Kamu ingin mengendongku?" Tanya Taeyong penasaran.

"Tidak, aku ingin bermain lempar sendal. Ya, tentu saja aku ingin menggendongmu." Jaehyun berkata dengan sinis.

Karena malu, Taeyong hanya menyentuh bahunya. Dia memindahkan semua berat badannya ke punggung Jaehyun. Jaehyun meraih paha dan memeluk Taeyong dengan erat. Taeyong melingkarkan lengannya di leher Jaehyun dan berdoa agar Jaehyun tidak menjatuhkannya.






࣪⠀ ִ  ۫   ᮫    ׂ   𖥦  ۪   ׁ   ַ    ּ    ּ  ֗  ִ ۫   ּ  ֗  ִ    ۪

MY CRUSH - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang