【 EMPAAT 】

8.5K 905 10
                                    

"Pergi dari hadapanku Jung Jaehyun," Taeyong memelototinya. Dia mendorong Jaehyun mundur sampai dia mencapai konter. Jaehyun benar-benar tercengang, matanya melebar dan mulutnya mengendur.

"Dari mana datangnya kepercayaan diri itu?" Jaehyun mendorong Taeyong kembali ke meja asli. "Mungkin, itu karena kamu memakan strawberryku atau karena kita berbagi bersama?" Tangan Jaehyun terangkat membiarkan jarinya menjelajahi dada Taeyong. Tubuh Taeyong menegang. Dia bergeser sedikit dan Jaehyun langsung mencengkeram pergelangan tangannya. Taeyong mengatupkan gigi.

"Biarkan aku pergi," Jaehyun meremas lebih erat. "Sekarang!" Bentak Taeyong. Dia terus berjuang keluar dari genggamannya yang kuat. Jaehyun mengambil selangkah lebih dekat, sampai tubuh mereka bersentuhan.

"Tidak," dia membalas. "Aku ingin strawberryku kembali dan aku harus memastikan kalau aku sendiri yang menghabiskannya," Taeyong mendesis padanya. Matanya semakin gelap. "Aku suka kalau kamu marah."

Jaehyun melepaskan pergelangan tangan Taeyong dan Taeyong langsung meninju lengannya tetapi Jaehyun lebih dulu berjalan menjauh. Taeyong mencoba lagi untuk memukulnya tetapi Jaehyun menghindarinya lagi. Dia berlari ke sisi lain ruangan. Taeyong tetap mengikutinya dengan marah.

Jaehyun melompat ke atas sofa yang ada di ruang tamu. Taeyong meraih bantal dan membidik kepala Jaehyun. Bukannya terkena kepalanya, bantal itu malah terkena dadanya. Jaehyun tersentak dan membuat suara mendengus.

"LEE TAEYONG!" Jaehyun meraung. Dia meraih bantal terdekat dan melemparnya kearah kepala Taeyong. Taeyong terjatuh ke tanah. Baru saja dirinya ingin bangun, Jaehyun kembali melempar sebuah bantal membuat Taeyong kembali jatuh.

Mereka mulai bergumul satu sama lain. Tentu saja, Taeyong kalah. Dia berjuang untuk menjauhkan Jaehyun dari badannya tetapi dia segera menyerah. Jaehyun menaruh Taeyong pada pangkuannya.

"Lepaskan aku, dasar gendut!" Taeyong berteriak. "Nanti aku akan semakin kecil!" Taeyong menggoyangkan tubuhnya agar Jaehyun melepaskannya tetapi kenyataannya Jaehyun tidak bergeming. Dia hanya mengencangkan cengkeramannya dan seperti dia tidak memiliki beban hidup. "Jung Jaehyun!" Taeyong merengek. Dia meletakkan tangannya di dada Jaehyun dan mendorong. Jaehyun tersentak sedikit tetapi tetap tidak bergerak. Ketika Taeyong meletakkan tangannya di dadanya, dia berubah. Jaehyun meraih tangan Taeyong dan perlahan menurunkannya ke tubuhnya. Taeyong tidak bisa bergerak. Apa yang dia lakukan? Jaehyun membiarkan tangan Taeyong berada di atas perutnya. Seberapa jauh dia akan pergi?

Tiba-tiba, salah satu tangan Taeyong berada di bawah kemejanya, dia bisa merasakan kulit lembutnya. Jaehyun memindahkan tangan itu ke sisi lainnya. Cengkeramannya mengendur saat Taeyong menggoyangkan jarinya. Dia bisa mendengar suara samar datang dari Jaehyun. Matanya membelalak. Dari mana asal suara itu? Jaehyun terus menggerakkan tangan Taeyong ke atas dan ke bawah di atas tubuhnya. Lebih banyak suara datang darinya. Jaehyun meletakkan tangan Taeyong di perutnya dan melepaskannya. Dia tidak bisa menahan senyum ketika tangannya merasakan perut Jaehyun yang berabs. Taeyong menelusuri jari-jarinya. Mulut Jaehyun terbuka dan dia mendesah.

"Jae, kamu baru saja mendesah?" Taeyong panik. Wajah Jaehyun memerah. "Ap-".

"Apa yang kalian berdua lakukan?!" Baekhyun berteriak sambil berjalan ke arah mereka. Mereka berdua langsung menoleh ke arah Baekhyun. "Kamu tidak memperbudak Taeyong kan!?" Baekhyun memasang wajah marahnya. Dia mendorong Taeyong dari Jaehyun dan membawanya 2 meter lebih jauh. "Apa yang sudah kubilang padamu Jung Jaehyun! Jangan mengganggu Taeyong!" Jaehyun tidak mengatakan apapun. Wajahnya masih merah tetapi tidak separah tadi. Yang dilakukan Jaehyun hanyalah menatap Taeyong. "Pergilah ke kamarmu!" Baekhyun berteriak pada Jaehyun.

Jaehyun langsung berjalan ke atas dan membanting pintunya. Apa yang baru saja terjadi?







࣪⠀ ִ ۫ ᮫ ׂ 𖥦 ۪ ׁ ַ ּ ּ ֗ ִ ۫ ּ ֗ ִ ۪

MY CRUSH - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang