【 SES 】

6.6K 767 11
                                    

Hari Senin telah tiba dan Taeyong akan takut setiap menitnya, terutama karena seorang Jaehyun yang marah akibat antek-anteknya yang tidak cerdas dan bodoh. Alih-alih melakukan sesuatu dengan sendiri, dia malah memberi tahu salah satu "teman" bodohnya untuk melakukan hal tersebut untuknya, pada dasarnya mereka adalah anjing. Mau tak mau Taeyong tersenyum memikirkan salah satu temannya yang menggonggong pada Jaehyun.

"Apa yang kamu tertawakan bodoh?" Salah satu antek Jaehyun berkata sambil membanting kepala Taeyong ke salah satu loker terdekat. Dia bisa merasakan kepalanya dan loker menjadi satu, mengira kepalanya mungkin telah penyok. Anak malang itu harus memiliki loker ini sekarang, oh baiklah.

"Tidak apa-apa, jangan khawatir tentang itu," kicau Taeyong dan berusaha melarikan diri. Sayangnya, dia tidak berhasil melarikan diri dan dilempar ke loker lain dengan kasar. Taeyong yakin, itu akan meninggalkan bekas. Dia meninju wajah Taeyong, meninggalkan bekas luka untuk nanti dan mungkin bibir yang berdarah. Dia melemparkan Taeyong ke tanah dan mulai menendangnya ke loker.

Taeyong kira itu lebih menyakitkan daripada kemaren terutama karena pemukulan baru-baru ini telah berhenti sedikit. Pemukulan itu tidak berlangsung lama karena Taeyong diinterupsi oleh penguasa mereka sendiri, Jung Jaehyun.

"Sudah cukup," wajahnya menegang tiba-tiba. Taeyong mungkin mengalami pendarahan di sekujur tubuhnya dan memiliki bekas-bekas luka. "Tinggalkan dia," anteknya langsung pergi tanpa sepatah kata pun.

Jaehyun terdiam sesaat, wajahnya berubah dari marah menjadi perhatian. Jaehyun tampak khawatir? Mungkin karena keadaan Taeyong, dia mungkin merasa sedikit khawatir, mungkin.






࣪⠀ ִ  ۫   ᮫    ׂ   𖥦  ۪   ׁ   ַ    ּ    ּ  ֗  ִ ۫   ּ  ֗  ִ    ۪

MY CRUSH - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang