Epilog

187 14 0
                                    

Tidak semua yang berawal buruk akan berakhir dengan baik, begitu pula sebaliknya.

Rasa sakit yang jatuh di bandara yang tidak terduga, ternyata malah bertabrakan dengan kendaraan lainnya.

"Semua tidak sehitam atau seputih yang kita lihat, Nak. Jangan menyesal pernah bertemu Reza, setidaknya dia pernah hadir dalam hidupmu dan membuatmu bisa kuat dan bertahan sampai saat ini. Mungkin yang dilakukan Reza memang membuatmu kecewa, tapi coba kamu jadi wanita yang hamil anak Reza. Wanita itu juga pasti sangat menderita, apalagi dia tau kalian malah bertunangan saat dia sendiri berjuang membesarkan anaknya." Ayah menepuk bahuku, lalu beranjak pergi dari ruang makan setelah berkata seperti itu.

"Bu, apa aku sehina itu sampe Reza mainin perasaan aku?" tanyaku dengan lirih.

Ibuku menggelengkan kepalanya. "Kamu gak hina, kamu anak Ibu yang kuat, anak Ibu yang mandiri. Ikhlaskan, Nak, dia bukan jodoh kamu."

Akhirnya aku kembali tersedu dalam pelukan hangat ibuku. Ya Tuhan, kuatkan aku. Aku tidak boleh membuat kedua orang tuaku sedih karena melihat aku bersedih, aku bukan Syafara yang dulu. Jika aku tidak diberi kesempatan untuk bahagia atas nama cinta bersama Reza, setidaknya izinkan aku membahagiakan kedua orang tuaku dengan penuh rasa cinta.

{>¢<}

See you in other story.

Janlup kasih kesan pesan, ya.

Dahhhhh

Syafara &gt;Completed&lt;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang