48 || Goes to Busan

931 85 1
                                    

Yoora pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoora pov.

Pagi ini kami tiba di bandara Incheon, rupanya telah banyak wartawan yang berkerumun menunggu kedatangan kami berdua disini. Jimin oppa menggenggam tanganku dan semakin mengikis jarak di antara kami, hatiku menghangat setiap ia melakukan tindakan kecil seperti ini. Ia berjalan di sampingku tanpa memperdulikan blitz kamera yang menerpa kami, di balut jaket denim yang pas di tubuhnya ia terlihat begitu tampan di mataku di tambah kaca mata hitam favoritnya itu.

Jimin oppa dan aku hanya tersenyum tanpa berniat menjawab pertanyaan awak media, dengan susah payah akhirnya kami berhasil meninggalkan kerumunan itu di temani beberapa bodyguard.

"Lihatlah oppa, popularitas mu!"

"Itu karena anda nona presdir." Aku tertawa dan Jimin oppa semakin merapatkan tubuhnya padaku. Bahkan sebelah tangannya merangkul pinggangku, ia tersenyum genit dan aku hanya bisa menggeleng perlahan melihat tingkahnya itu. Kami sedang berada di bandara untuk menuju mobil dan ia dengan santainya justru melakukan hal itu di muka umum.

Suv hitam telah menunggu kami dan segera melaju meninggalkan bandara untuk menuju rumahku tepat setelah kami duduk dengan nyaman di dalamnya.

Selama perjalanan pulang hatiku sudah berdebar tidak karuan rasanya. Ku dengar dari pak Kim jika appa baru kembali dari Jepang lusa nanti, namun entah kenapa perasaanku semakin tidak tenang saja, apalagi saat mobil yang kami tumpangi memasuki halaman rumahku yang luas. Jimin oppa tersenyum berusaha menenangkanku, ia menggenggam tanganku dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Entahlah, aku merasa seolah ia tahu jika semua benar-benar akan berjalan dengan lancar.

Turun dari mobil kami berjalan beriringan untuk masuk ke dalam rumah, pak Kim dan beberapa pelayan tampak sibuk menurunkan koperku dari bagasi. Sedangkan anak itik Army ini mengajakku untuk segera masuk ke dalam, aku merasa seolah dialah tuan rumahnya disini bukan aku.

Aku termangu ketika menatap appa sudah menunggu kedatanganku di ruang tengah, Seo Yea Ji juga berdiri di sampingnya dengan senyum mengembang. Appa berjalan ke arah kami berdua, memberi tepukan pada bahu Jimin oppa lalu memelukku dengan erat. Aku masih amat bingung dengan semua ini, kenapa respon yang di tunjukkan appa benar-benar di luar dugaanku?

"Akhirnya kau kembali ke rumah ini, sayang."

"Tentu, aku merindukan appa. Rumah ini, aku merindukan semuanya." Appa tersenyum padaku lalu menuntunku untuk duduk di sofa. Ia mengedikan kepala pada Jimin oppa, sebagai isyarat untuk bergabung bersama kami.

Appa duduk bersamaku di sebuah sofa Seo Yea Ji duduk di sofa sebelah kami, sedangkan Jimin oppa duduk di single sofa yang berseberangan dengan tempatku duduk.

"Bukankah appa akan kembali lusa nanti?"

"Ada sedikit masalah. Jadi appa memutuskan segera kembali."

"Mwo? Benarkah? Bagaimana bisa aku tidak tahu jika ada masalah di perusahaan?"

𝐅𝐈𝐋𝐓𝐄𝐑 (Park Jimin BTS) SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang