Waktu begitu cepat berlalu tidak terasa sudah hampir satu tahun aku bekerja sebagai pegawai divisi pemasaran di LYJ Group, setidaknya aku sudah mulai menguasai cara kerja di kantor appa. Di tambah setiap ada kesempatan appa selalu mengajariku selama kami berada di rumah, kata beliau agar aku bisa cepat menyesuaikan diri untuk memimpin perusahaan nantinya.
Dan lagi hubunganku dengan Jimin oppa juga semakin baik meski tempat kami berkencan hanya itu-itu saja.
Ah, aku hampir lupa jika gedung Big Hit menjadi tempat selanjutnya, selain rumahku dan restauran dengan private room. Belakangan ia sedang sangat sibuk-sibuknya sejak lagu mereka menempati urutan nomor satu tangga lagu Billboard selama berminggu-minggu. Ia super sibuk untuk menghadiri segala acara baik on air maupun off air, sedang aku juga semakin sibuk dengan pekerjaanku hingga mengharuskanku untuk lembur hampir setiap harinya.
Meski begitu kami selalu menyempatkan waktu untuk bertemu, seperti malam ini Jimin oppa menjemputku ke kantor saat aku tengah lembur. Dengan hoodie favoritnya dan masker di wajah, pria tampan itu langsung memelukku ketika aku menghampiri mobilnya.
"Astaga, kenapa pacarku terlihat kurus sekarang?" Aku memasang seatbelt lalu duduk manis sembari meliriknya, lalu mobil mulai bergerak meninggalkan gedung kantor dengan perlahan.
"Belakangan aku kurang tidur."
"Kau harus tidur yang cukup dan menjaga pola makanmu chagiya!"
"Lalu siapa yang belakangan tidur kurang dari satu jam setiap harinya?" Aku mendebas sedangkan ia hanya terkekeh mendengarku. "Maaf, aku sangat sibuk. Masih untung kami semua bisa tidur."
Setibanya di rumah aku bergegas mandi agar kantuk yang menyelimuti diriku ini segera menghilang, sedangkan anak itik Army itu menungguku di ruang tamu sembari memainkan game di ponselnya.
Selesai mandi aku berniat memasak untuk kami berdua namun ternyata Jimin oppa sudah memesan makanan, jadilah kami makan malam berdua di depan televisi. Ia beralasan kasihan melihatku yang lelah sepulang dari kantor, tapi harus repot memasak makan malam untuknya.
Ngomong-ngomong ini sudah jam 23:00 malam, sudah waktunya untuk pergi tidur tapi kami berdua baru sempat mengisi perut.Setelah membereskan sisa makanan tadi, aku dan Jimin oppa masih asyik menonton televisi.
Beralaskan karpet bulu lengkap dengan bantal juga selimut, kami berdua tengah selonjoran mengistirahatkan tubuh. Jimin oppa memintaku bersandar pada dada bidangnya, dengan patuh aku menuruti permintaannya tersebut. Berulang kali ia mencium pucuk kepalaku dengan sayang.
"Besok aku libur sehari. Bagaimana kalau kita menghabiskan waktu bersama?"
"Tumben sekali oppa bisa libur?" Tanyaku.
"Maka dari itu ayo kita pergi liburan sayang!"
"Aniyo, aku tidak mau oppa." Aku menggeleng dalam dekapannya. Jimin oppa segera menegakkan tubuhnya lalu menatapku heran, sepertinya ia sangat berharap kami bisa pergi ke suatu tempat bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐈𝐋𝐓𝐄𝐑 (Park Jimin BTS) SELESAI✓
RomancePark Jimin Saranghae. Cerita ini di tulis pure berdasarkan imajinasi saya sebagai fans Park Jimin BTS. Tidak suka jangan di baca‼️ #Rank 1-PJM #Rank 1-FILTER #Rank 1-SERENDIPITY #Rank 1-PROMISE #Rank 2-ARMY 🎀Start 3 Desember 2020🎀 🎀Finish 23 Agus...