❴ ➊.➁ ρrαnkstᧉrs ❵

746 126 0
                                    

𖣂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𖣂

di semester dua ini, tugas semakin menumpuk dan ditambah lagi beberapa ujian dasar untuk menguji pengetahuan kami sebelum ujian yang sesungguhnya di mulai, empat bulan dari sekarang

itu sebabnya aku dan lily lebih sering menghabiskan waktu kami di perpustakaan membaca ataupun mengerjakan tugas kami yang akan segera dikumpul

"kau ingat hari ini kita ada kelas ramuan dan aku sangat malas untuk datang kesana" lily membuka suaranya untuk pertama kalinya dalam setengah jam ini yang membuatku mengangkat kepalaku dari buku tugas transfigurasiku

"aku akan duduk dengan snape, kau duduk dengan malfoy bagaimana ? kita bertukar tempat" suaraku mengusulkan

lily dan severus snape yang dulunya sahabat, bertengkar hebat karena insiden m word yang di ucapkan oleh snape tepat di semester satu lalu

aku juga tidak mengira, snape akan se-marah itu dan mengucapkan kata kasar kepada lily. padahal lily hanya ingin menolongnya, apakah itu salah?

lily mengangguk setuju atas usulku, sejujurnya aku sangat suka pelajaran ramuan. tapi yang membuatku tak menyukainya adalah kami harus di pasangkan dengan teman beda asrama dan juga harus duduk dengan lawan jenis

"ini dia gadis-gadis kita" suara dibelakang ku berhasil membuatku menoleh kebelakang, The Marauders. aku mendesah pelan dan merotasikan mataku

"boys, berhenti mengganggu kami. kami sedang belajar" ucapku kesal saat keempatnya berpencar untuk duduk didekat ku dan lily

remus dan james duduk disebelah lily, sementara sirius dan peter duduk disebelahku. selalu kesialan memihakku, tentu saja

"awas, aku tidak mau di ujung" ucapku saat sirius ingin duduk disebelahku tapi terhenti

aku lalu bangkit dan membiarkan kedua lelaki itu duduk, lalu mendudukkan diriku diujung dekat jalan keluar

"remus" ucapku pelan yang membuat lelaki itu melihat kearahku, aku menatap kewajahnya tepatnya luka baru di pipinya "apa ramuannya habis ?" sambungku yang mendapat anggukan darinya

"ayo-" suaraku terhenti oleh remus "tidak perlu, jangan buat ramuannya lagi. sudah cukup sebelum natal kemaren kau hampir kepergok profesor slughorn karena mencuri bahan-bahan terlarang" suaranya sambil menatap kearahku yang membuatku menghembuskan nafas pasrah atas larangannya

benar sih, sebelum natal kemaren. aku mengusulkan untuk mencuri bahan-bahan yang susah di cari dari tempat bahan ramuan milik profesor slughorn. tapi sialnya aku memecahkan satu botol berisi bravery potion

yang menyebabkan kami semua di introgasi perihal siapa yang baru saja masuk ke tempat ramuannya dan beruntung keesokan harinya dia memergoki siswa ravenclaw yang baru memasuki tempat ramuannya dan introgasinya selesai dengan siswa ravenclaw itu yang menerima detensi dari profesor slughorn

aku lalu menundukkan kepalaku, kembali fokus dengan transfigurasiku. hingga sebuah tangan mengulurkan biskuit kearahku, aku mendongakkan kepala melihat kearah si pemilik tangan yang tak lain adalah sirius

"tidak usah, terimakasih" ucapku. aku tau itu berisikan salah satu prank yang dibuat oleh mereka makanya aku menolaknya

"tenang saja, kali ini bukan prank kok" ucapnya yang membuatku menatapnya curiga, lalu mengambil biskuit itu dan memakannya saat menatap kearah matanya yang tidak menunjukkan kebohongan

"tumben baik" ucapku masih menatap kearahnya "iya~, karna pranknya ada disini" ucapnya lalu menyebutkan mantra kearah kepalaku yang membuatku memejamkan mata

aku bisa mendengar tawa dari The Marauders dan nafas kaget dari lily. dengan ragu aku membuka mataku dan melihat kearah kelimanya. aku mengedipkan mata bingung kepada ekspresi kaget lily, padahal tidak terjadi sesuatu kepadaku. mungkin saja kan sirius berpura-pura

lily menunjuk kearah rambutku yang langsung membuatku memberikan tatapan tegang, mengambil cermin kecil dari lily

melihat rambutku melalui cermin, aku langsung terdiam dan memberikan cerminnya kepada lily. lalu menatap kearah sirius sekilas

lalu membereskan barang-barangku dan menyimpannya ke tasku dan bangkit dari tempat duduk, mereka semua terdiam setelah melihat reaksiku yang seperti ini

tentu mereka terdiam ini pertama kalinya aku tidak memberi reaksi yang seperti biasanya memukul atau marah-marah kepada mereka

sirius memegang tanganku yang langsung ku hempaskan, aku benar-benar marah kali ini. aku benar-benar membenci sirius black

"star, maaf" suara sirius dengan nada bersalah, yang membuatku melihat kearahnya tajam "aku sudah bilang kan, tidak apa-apa kalian menjahiliku tapi jangan rambutku!, aku benar-benar membencimu sirius black!" aku menarik rambut setengah panjangnya kuat-kuat yang membuatnya meringis sakit

lalu melepaskanya, membersihkan sisa rontokkan rambut sirius di tanganku. itu tak sebanding dengan rambut pirang cantikku sekarang sudah berubah menjadi ungu, lalu memakai tasku. aku langsung keluar dari meja tapi sialnya aku menabrak seseorang di depanku yang membuatku mundur

The Marauders dan lily yang melihatku menabrak seseorang dan hampir jatuh langsung bangkit dan menyerukan namaku karena kaget

aku menatap kearah seseorang yang menabrakku, yang ternyata adalah adik dari sirius black. regulus black

sirius yang melihat itu langsung bangkit dan mencoba memukul regulus tapi langsung aku halangi dan memegang tangannya. regulus dan sirius tidak pernah akur karena mereka berbeda asrama, regulus slytherin sedangkan sirius seperti yang kalian tau di gryffindor

"tak usah sok peduli" ucapku lalu melihat kearah regulus "maaf, aku tak liat-liat tadi" ucapku kepada regulus lalu membiarkan dia berjalan melewatiku dan yang lainnya

𖣂

"sepertinya aku tau deh kenapa kalian sering banget berantem" suara lily yang sekarang sedang membaca majalah mugglenya sambil duduk di ranjang kamar asramaku dan dia

aku yang lagi mengeringkan rambut, yang beruntungnya warna rambutku yang pirang dan cantik kembali keawal sehabis aku mencuci rambutku, aku lalu melirik kearah lily melalui cermin

"kenapa ?" tanyaku dengan tangan mengelus rambutku dengan handuk

"kalian tuh punya banyak kesamaan tau yang buat kalian sering berantem" suara lily sambil menutup majalahnya dan terfokus kearahku

aku berjalan kearah ranjangku dan duduk menghadap kearahnya sambil menaikkan alis sebelah tanda bingung, masa sih aku sama sirius punya kesamaan. aku aja baik tak seperti sirius yang petakilan seperti cacing kepanasan

"dengar, dimulai dari nama. nama kalian berawalan dari huruf s, terus nama tengah kalian di awali huruf o, dan nama belakang kalian di akhiri oleh huruf b. dari situ saja sudah keliatan persamaan, pantas saja asal ketemu selalu bertengkar. layaknya ayah yang wajahnya mirip dengan anak lelakinya atau sebaliknya ibu yang mirip dengan anak perempuannya. nama kalian juga berarti bintang" penjelasan lily membuatku mengedipkan mata

kenapa ya aku ga sadar kalau nama ku dan sirius punya singkatan s.o.b

"terus kalau ga mirip sama ibu dan ayahnya. mirip siapa dong? tetangga?" tanyaku menampilkan wajah bingung dengan pemikiran muggle lily

"maksudnya tuh silang gitu tau, ayah biasa mirip ke anak perempuan sedangkan ibu mirip ke anak laki-laki. tapi ya dikit-dikit ada kemiripan dari keduanya" suara lily sedikit kesal yang kubalas anggukan paham

setelahnya kami menidurkan tubuh di tempat tidur masing-masing lalu mengucapkan selamat tidur dan menjelajahi alam mimpi

𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt

⠀ᵎ 👩🏻‍💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫Where stories live. Discover now