❴ ➊.➊➊ ραꪱntꪱng ❵

540 116 9
                                    

𖣂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𖣂

"sirius, lukanya sangat dalam" ucapku tak dapat menahan tangis karena melihat luka sedikit menganga dari bahunya

"sst, diamlah. jangan sampai mereka mendengarnya" suara sirius sambil mengelus wajahku menghapus air mata dari pipiku

sirius bilang, dia di cakar oleh remus yang kehilangan kendali saat melihat sirius masih berwujud manusia. dan beruntungnya tidak ada yang melihat selain remus yang sudah menjadi serigala dan sirius sendiri

remus mungkin melupakan hal ini, jadi sirius tidak ingin membuat remus bersalah dengan perbuatannya. jadi sirius menyuruhku untuk diam

aku mengobati perlahan lukanya, sirius menahan ringisan yang membuat mataku semakin berair karenanya. lukanya mungkin akan sembuh dalam waktu sebulan lebih mengingat cukup besar luka itu

"a-aku akan ke hospital wings untuk minta obat pereda nyeri lagi" ucapku sambil berdiri, tapi terhenti dengan tangan sirius yang memegang tanganku dan menarikku yang membuatku duduk diantara kedua kakinya

"tidak usah, sudah larut juga. biarkan saja, aku sudah biasa dengan luka. kau ingat kan?" ucapnya sedikit tertawa, yang malah terdengar memilukan

berbeda denganku yang hidup dengan keluarga yang sangat bahagia, sirius berbanding terbalik

keluarganya memusuhinya karena dia tidak masuk ke slytherin dan menyebutnya penghianat darah karena memilih berteman dengan muggle bahkan lukisannya di hapus dari permadani keluarganya karena dia melarikan diri dari rumah dan tinggal di rumah keluarga potter beberapa bulan lalu

setelah membantunya memakai kembali bajunya, aku memeluk sirius seerat yang aku bisa dengan hati-hati takut memegang luka di bahunya

sirius membalas pelukkanku dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leherku dan mengelus rambutku berusaha meredakan tangisanku

"siri-! oh astaga maaf mengganggu, mate. tapi kita harus kembali membawa remus kekamar sebelum ada yang liat. si gendut tidak bisa di andalkan dia sudah mengorok disana" suara james yang membuat aku melepas pelukan sirius

sirius lalu bangkit dan memegang tanganku membantuku bangkit, menghapus air mata dipipiku. sirius lalu berjalan kearah remus

aku melihat kearah belakang setelah membenarkan penampilanku, agar tidak diketahui mereka kalau aku menangis

james menatapku dengan seringaian dan menaik turunkan alisnya yang membuatku menatapnya tajam

"singkirkan pikiran kotormu jamie-old" ucapku yang dibalas dengannya dengan merangkulkan tangannya dibahuku

tidak perlu khawatir lily akan cemburu, karena ini sudah biasa diantara kami berenam

"tak apa juga sih kalau yang ada dipikiranku benar-benar terjadi" aku menyikut perut james yang membuatnya meringis sakit

menatapnya tajam lalu aku berlari kearah lily setelah melempar rangkulannya di pundakku

setelahnya mereka -james dan sirius- membawa remus ke kamar mereka, sedangkan peter mengikuti mereka dibelakang dengan muka ngantuknya

lalu aku dan lily membereskan kekacauan dan naik kekamar kami. mencuci tangan dan mencuci wajah akhirnya kami mengucapkan selamat malam dan tidur

𖣂

aku mengalungkan tanganku didada, menatap lurus kearah lelaki dengan surai hitam yang lumayan panjang itu sementara disebelahku lily menatap bingung kearahku

"apa maksudmu" tanya lily bingung dengan pernyataanku beberapa menit lalu

"kau kan yang bilang kalau sirius memberikan tatapan berbeda kepadaku, dan lihat sekarang lelaki itu sedang disana duduk dengan gadis ravenclaw dan memberikan tatapan yang sama seperti cara dia menatapku kepada gadis itu" ucapku lalu menunduk untuk memakan makananku

"beda, stara. kau ini tidak per-" suara lily langsung terhenti oleh suaraku "lily sekali playboy, selamanya bakal begitu" ucapku menatapnya kesal

setelah selesai makan aku bangkit dari dudukku, membawa sedikit makanan dikantungku dan berjalan meninggalkan aula besar

"star, mau kemana!" tanya lily berteriak yang membuat beberapa mata melihat kearahku begitu juga dengan sirius "ngajarin ikan berenang" ucapku asal yang dibalas tatapan cengoh dari beberapa orang

aku lalu sedikit berlari kearah danau hitam. bukan aku bercanda soal ngajarin ikan berenang, tapi ada salah satu orang yang menarik perhatianku selama seminggu ini

aku mendudukkan diri disebelahnya, lalu mengeluarkan makanan dan memberikan kearahnya. dia, regulus black menatapku bingung

"untuk apa itu" suaranya melihat kearah makanan yang aku bawa lalu melihat kearahku "untukmu. aku tau kau tidak pernah sarapan" ucapku

ya, selama seminggu ini aku sering memperhatikan lelaki black ini. dia tidak pernah berada di aula besar saat kami sedang sarapan

"tidak usah aku tidak lapar" ucapnya lalu melihat kembali kearah buku gambarnya "sedikit saja regulus. lihat kau, sudah kurus seperti itu. pasti kau jarang makan kan" suaraku sambil mengarahkan sandwich kearahnya

"aku sibuk, pergilah" ucapnya mengusirku yang membuatku menatap kearahnya melihat kearah gambarannya dan menganggukkan kepalaku

aku memotong sedikit sandwich lalu mengarahkannya ke mulut regulus, yang membuatnya melihat kearahku sedikit kesal

"oh ayolah, regie. sedikit saja, aku yang akan menyuapimu jadi tanganmu masih bisa sibuk dengan gambaranmu itu" ucapku yang membuatnya mengerutkan keningnya

"regie? nama binatang macam apa itu" tanyanya lalu menerima suapanku. aku tertawa pelan mendengar kata-kata darinya

"ntahlah, spontan saja keluar dari bibirku" ucapku yang membuatnya mengeluarkan senyum lalu menggelengkan kepalanya pelan

aku terus menyulanginya dengan sedikit-sedikit mengobrol dengannya. jujur saja ketimbang sirius aku lebih tertarik dengan adiknya

tatapanku lalu melirik kearah kertas yang terselip di buku gambarnya, aku membersihkan tanganku lalu mengambil kertas itu

"hei, kenapa kau menggambarku tanpa seizinku. tapi tidak apa-apasih bagus" ucapku lalu bangkit saat regulus ingin menggapai kertas itu

"kemarikan, star" ucapnya sambil berusaha menggapai kertas itu. aku memberokan senyum jahil lalu sedikit berlari menjauhinya

"ini kan, dua bulan yang lalu saat aku bertengkar dengan sirius di aula besar" ucapku saat melihat dibawahnya ada tanggal saat gambar ini jadi

"stara!" ucapnya kesal yang membuatku semakin berlari karena dia mengejarku "bukankah, kita belum dekat saat dua bulan yang lalu? wah ternyata aku punya penggemar rahasia" ucapku dengan cengiran

"aku bukan penggemar rahasiamu" ucapnya, tapi kali ini tidak ada kesal di suaranya

aku berlari sambil menghadap kearah regulus hingga menabrak seseorang dibelakang. yang berhasil membuatku terpental kebelakang dan beruntung regulus memegang pinggulku tepat waktu sebelum aku terjatuh ketanah

tapi kami saling diam saat melihat siapa yang baru saja aku tabrak

"sirius" gumamku pelan

𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt

⠀ᵎ 👩🏻‍💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫Where stories live. Discover now