𖣂
pagi ini aula besar Hogwarts sedang ribut, dan pasti kalian tahu ulah siapa. ya, tentu saja The Marauders siapa lagi biang kerok selain keempat lelaki yang sialnya harus ku sebut sebagai sahabat -maaf kecuali sirius black. dia bukan sahabatku
dan kali ini biang awalnya adalah sirius black sendiri yang berdiri di atas meja makan gryffindor yang beruntungnya masih belum terisi apapun
"holy stars, mau sampai kapan kau tidak memaafkan ku. aku bahkan sudah bernyanyi untukmu sampai pita suaraku sakit. aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi terutama rambut indahmu itu"
suara sirius black memangilku dengan nama panggilan aneh buatannya yang membuatku menutup telingaku dengan kedua tanganku, ya sedari tadi kerusuhan yang di buatnya itu untuk meminta maaf dariku
"aku tak menyuruhmu melakukan ini, bodoh !. aku tetap tidak akan menjadi temanmu atau memaafkanmu sirius !. cepat turun kau membuatku malu !" pekikku melihat kearahnya yang sedang menjulang berdiri di meja berhadapan denganku
"tidak! aku tid -sirius menghentikan suaranya saat tubuhnya sedikit oleng karena pukulan dikakinya- . bloody hell , moony sudah ku bilang jangan memuk-" sirius lagi-lagi menghentikan ucapannya saat melihat siapa yang memukul kakinya itu
profesor mcgonagall, menatapnya kesal sambil memukul kakinya yang membuatku memberikan senyum miring atas apa yang dia terima dari ulah nakalnya
"turun mr black dan pergi ke ruanganku sehabis sarapan untuk detensimu" suara profesor mcgonagall yang bukannya membuat sirius ciut malah semakin menjadi
"tidak nyonya, suruh gadis itu memaafkanku dulu. baru aku akan turun dari sini" suaranya yang membuat profesor mcgonagall melihat kearahku
senyumku berganti dengan tatapan gugup, dan senyum gugup. lalu melihat kearah sirius dengan tatapan tajam
"turun, sirius orion black!" pekikku sambil berdiri dan menarik-narik jubahnya agar dia mau turun dari sana
"tidak. sampai kau memaafkanku stara orchid blanca" ucapnya ikutan menyebutkan nama lengkapku
aku menatapnya kesal, lalu melepas tanganku dari jubahnya dan berlari meninggalkan aula besar. aku benar-benar malu atas perlakuannya itu dan juga membuat nafsu makanku ilang
aku tidak menghiraukan dia yang memanggil-manggil namaku dibelakangku. aku juga mendengar lily marah kepadanya. tapi aku mengabaikan mereka
𖣂
aku menghentakkan kakiku kesal di sepanjang jalan menuju danau hitam. tempat biasa aku menghabiskan waktu kalau lagi butuh waktu sendirian
langkahku terhenti saat tempat yang biasa aku dudukki ditempati oleh orang lain. aku memperhatikan orang itu dari belakang dan dia ternyata seekernya slytherin
"oh regulus, andai saja kakakmu sepertimu pasti duniaku aman tanpa gangguan bodoh darinya" suaraku lalu mendudukkan diriku di samping regulus
sejujurnya kami tidak pernah berbicara sih, dia terlalu pendiam soalnya dan juga mengingat gryffindor dan slytherin tidak pernah akur menjadi salah satu alasanku tidak pernah berbicara dengannya
regulus mendongakkan kepalanya kearahku dan menatap kearahku, mimik wajahnya sedikit bingung karena aku duduk dan berbicara dengannya -mungkin
"biasa aku duduk disini, jika tidak ingin bergabung dengan yang lainnya" ucapku menjelaskan. walaupun dia tidak meminta penjelasan dariku
dia mengangguk paham lalu bangkit, mataku melihat kearah kertas yang di pegangnya yang berisikan gambar
"regulus tunggu" ucapku sambil memegang tangannya. dia menatap bingung lagi kearahku
menggunakan pegangan ditangannya, aku membantu diriku sendiri berdiri melalui dia. lelaki yang setahun lebih muda dariku itu sedikit oleng tapi lalu memegang tanganku dan membantuku berdiri. ku kira dia akan melepaskan tanganku awalnya
"terimakasih, mm maaf tapi aku tadi melihat sekilas gambaranmu. itu bagus" ucapku menawarkan senyum kepadanya yang dibalasnya dengan senyum tipis
aku mengedip-ngedipkan mataku melihat dia membalas senyumku, aku menggigit pipi bagian dalamku menyembunyikan gugupku
bukan apa-apa, pasalnya aku belum pernah melihat adik sirius black ini tersenyum. ternyata senyumnya manis, walau lebih manis sirius sih
"boleh aku melihat gambarnya?" tanyaku kepadanya yang langsung dijawab cepat olehnya "tidak -maksudku. gambarannya tidak sebagus itu" suaranya yang membuatku lagi-lagi mengedip-ngedipkan mataku
ku kira awalnya dia tuna wicara, dia benar-benar tidak pernah terdengar berbicara saat aku bertemu dengannya. jadi jangan salahkan aku mengira kalau dia tuna wicara
"t-tidak kok. tadi saja aku hanya lihat sekilas tampaknya bag-" ucapanku terhenti oleh teriakkan dibelakangku "star-!" teriakkan itu terhenti sebelum menyebut nama ku lebih lengkap
aku mengubah tatapanku menjadi datar, dan menghadap kearah si pemanggil meliriknya sekilas aku memberi senyum perpisahan kepada regulus, lalu berjalan meninggalkan kedua black itu
tapi terhenti saat sudah lumayan jauh, aku baru ingat. seharusnya aku tidak meninggalkan kedua black itu bersama. apa lagi setelah sirius memergokiku dengannya -maksud ku jangan lupa gryffindor dan slytherin seharusnya musuhan
saat aku berbalik, benar saja black yang lebih tua sedang menatap tajam kepada black yang lebih muda dan berjalan mendekatinya. aku berlari kearah keduanya dan memegang tangan sirius erat pas sebelum dia bisa melayangkan dorongan di bahu milik saudaranya itu
"tidak sirius. aku benar-benar tidak akan berbicara denganmu kalau kau memukul regulus" ucapanku berhasil membuat kedua black itu melihat kearahku
"kau baru saja membelanya?" terdengar jelas suara sirius tidak senang dengan kata-kataku barusan "b-bukan begitu sirius !. dia adikmu seharusnya kau tidak berbuat begini kepadanya" ucapku kesal
aku lalu menarik sirius menjauh dari regulus, tubuhnya berputar melihat kearah kami. aku memberikan ucapan selamat tinggal sambil membawa lari kakaknya
𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt
YOU ARE READING
⠀ᵎ 👩🏻💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫
Fanfiction⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ BLACK AND WHITE ꜝꜝ 𓂸 ❛ also black and white, always contradictory but have one side in common, namely loving each other. maybe... ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 cerita tentang si gadis bermarga blanca yang selalu di juluki black and wh...