❴ ➊.➌⓿ blαck αnd whꪱtᧉ ❵

409 89 19
                                    

𖣂

aku berjalan menuju meja gryffindor dengan senyum yang tak luntur dari wajahku kemudian mendudukkan diri ditengah antara lily dan juga marlene setelah melambaikan tangan kepada para slytherin teman baru ku

makanan seperti biasa tiba-tiba muncul, yang membuatku langsung meletakkan beberapa lauk ke piringku lalu memakannya. mataku tanpa sengaja melihat kearah depan

aku menaikkan sebelah alisku saat melihat james yang fokus memandangku dengan tangannya sesekali menyuapkan makanan ke mulutnya

"kenapa ?" tanyaku saat kurang lebih sekitar satu menit kami saling menatap "kau yang kenapa, kenapa kau tak pernah cerita tentang hubunganmu dan adik sirius" itu bukan suara james tapi suara lily dan saat itu juga aku sadar

bukan hanya james. tapi lily, marlene, sirius dan peter memfokuskan tatapan mereka kearahku. aku memberikan dengusan kesal karena tau pasti gadis itu yang memberitahu teman-temanku

"apa saja yang diberitahu vivienne -" suara ku terhenti oleh suara dari peter "bukan vivienne. kami melihatnya saat kau memarahi vivienne hingga kau yang mengobrol bersama adik sirius, sister of black, malfoy dan snape" jelas peter yang membuatku menatap kearah kelima sahabatku satu persatu

"untuk apa kalian mengikutiku. aku kan sudah bilang aku ingin mencari gelangku. kenapa kalian tidak menjaga remus saja, kalian kan tau remus sedang terluka. lebih baik kalian merawat remus ketimbang mengikutiku seperti tadi" ucapku kesal kepada kelimanya

"setelah membuat remus terluka. kau masih bertemu dengan para slytherin itu !. bahkan kau berkencan dengan seorang slytherin" ucap sirius yang membuatku melihat kearahnya tajam

"aku tak minta kalian bertengkar, sampai membuatnya terluka. kenapa kau selalu mengurusi hidupku. apa aku pernah melarangmu berkencan dengan siapapun" ucapku kesal kepada sirius. bahkan nafsu makanku hilang karenanya

"aku sudah memberitahumu dia -" suara sirius terhenti saat aku membanting piring yang membuat suara kalengnya membuat beberapa murid melihat kearahku "aku tau. kau tak perlu mengingatkannya lagi black. lagian aku sudah memiliki rencana untuk yang itu" ucapku sedikit berbisik dibagian lagian hingga akhir ucapanku

aku bangkit dari dudukku setelah menatap tajam kearah sirius "kau dalam masalah, stara jika orang tuamu sampai tau !" kali ini suara james yang menghentikan langkahku "tidak akan ada yang tau kecuali salah satu dari kalian membuka suara" ucapku sambil menatap satu persatu peter, james, sirius, marlene dan lily

tapi kemudian aku memfokuskan tatapanku kepada james dan sirius karena orang yang selalu membocorkan rahasiaku adalah mereka, begitu juga sebaliknya sih aku juga sering membocorkan rahasia mereka

"sejauh apa kau menyimpan bangkai, suatu saat akan ketahuan. stara" itu suara sirius yang menatapku kesal dan aku pun membalas tatapan kesalnya sambil mencondongkan diriku kearah dia "dia bukan bangkai, sirius" ucapku tajam dan kami saling melemparkan tatapan tajam

atau tau, perkataan sirius hanyalah pribahasa. tapi ntah kenapa aku sangat membenci setiap kata yang keluar dari mulutnya. apalagi semenjak memergoki dia dan marlene berciuman beberapa hari lalu

setelahnya aku pamit ke lily untuk kembali kembali ke asrama. lily sepertinya memang kesal kepadaku tapi juga dia bertingkah seperti kakak yang baik yang selalu mengelus pundakku agar aku menghentikan amarahku. sejauh ini hanya lily yang benar-benar seorang sahabat milikku

𖣂

tadi sebelum benar-benar masuk ke asrama. aku memutuskan untuk menjenguk remus dulu, aku menanyakan kabar dan beberapa kali tertawa bersamanya tidak ingin menceritakan permasalahanku dengan sahabat-sahabatnya, karena kondisinya yang kurang baik

setelahnya aku benar-benar kembali keasramaku, duduk sendirian di sofa common room dengan beberapa murid gryffindor yang berlalu lalang. mataku hanya fokus kearah buku pemberian lily, sebuah majalah muggle yang dari kertasnya bisa menghasilkan aroma parfum saat kita menggosokkan tangan kekertasnya

sebenarnya, hanya mataku yang terfokus kearah majalahnya. tapi pikiranku berkecamuk kemana-mana. perkataan sirius benar-benar membuatku berpikir keras bagaimana agar orang tuaku merestui hubunganku dan regulus. jadi kami tak perlu menyembunyikan hubungan ini kepada orang tuaku

omong-omong soal sirius, ntah kenapa semakin hari aku semakin membencinya. ntah lah, seharusnya aku senang sahabatku benar-benar berhenti menjadi seorang fuckboy. tapi ntah kenapa untuk hubungannya yang kali ini, benar-benar membuatku tak suka

'apa mungkin karena perhatian sirius sekarang lebih di dominasi kepada marlene ketimbang aku ?' pikirku, kemudian aku mendesah kesal dan menutup majalah, lalu memukulkannya kekepalaku karena pikiran anehku itu

aku benar-benar bingung dengan perasaanku, jujur saja regulus bukan lelaki pertama yang membuatku membukakan hati untuknya, tapi aku juga pernah menyukai sirius. bahkan aku sadar kalau aku menyukai sirius sejak aku berada di tahun ketiga, tapi terlalu takut untuk menonjolkan rasa sukaku kepadanya karena sifatnya yang playboy itu

tapi sekarang, aku tak tau bagaimana perasaanku kepada sirius selain aku membencinya. dan regulus, aku harap hatiku bisa benar-benar mencintainya bukan cuma memanfaatkannya karena ingin membuat sirius memperhatikanku lagi

'godric. kenapa hatiku harus berurusan dengan brother of black' kesalku kepada diriku sendiri sambil menyandarkan kepalaku disofa dan memejamkan mataku "aku membencimu sirius" gumamku kepada diriku sendiri

"wah bagus. bagus sekali, di malam ini, aku mendapat pengakuan cinta dari stara blanca" suara seseorang yang sangat familiar di telingaku membuatku membuka mataku setelah sedikit tersentak kaget dan tepat diatas kepalaku sirius sedang menunduk dan menatapku dengan memberiku seringaian

"kau !..." ucapanku terhenti saat melihat tak ada empat sahabatku lainnya "kau sedang memikirkanku ya ? ngaku saja, kau sebenarnya mencintaiku kan ?" suara sirius lagi, benar-benar seperti tak ada hal yang terjadi diantara kami

"mencintaimu ? yang benar saja !" ucapku kesal sambil menyerongkan dudukku dan menatap tajam kearah sirius yang masih memberiku tatapan menggoda "dimana yang lain ?" tanyaku berusaha mengalihkan topik

"sedang ada rapat headboy-headgirl masing-masing asrama. peter seperti nya sedang mengincar seorang gadis, tak biasanya dia mau pergi ke perpustakaan malam-malam begini" ucap sirius sambil duduk disebelahku

"ooh. kalau kau bertemu lily, bilang aku tidur deluan" ucapku sambil bangkit dari dudukku tapi terhenti saat sirius menarik tanganku agar kembali mendudukkan tubuhku disebelahnya "sirius jangan pancing aku" ucapku menatap tak suka kearah sirius

"kau lupa malam ini, malam apa ?" tanya sirius mata abu-abu gelap khas keluarga black miliknya menatap fokus kearah mata abu-abu cerah milikku

yang membuatku memutar isi kepalaku untuk mengingat ini hari apa dan setelah mengingatnya aku tersenyum hangat kearah sirius yang dibalasnya dengan senyum hangat dan menyatukan kening kami

𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt

⠀ᵎ 👩🏻‍💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫Where stories live. Discover now