𖣂
liburan musim panas akhirnya tiba, kami diizinkan untuk kembali ke rumah masing-masing untuk mengistirahatkan pikiran dan juga berlibur bersama keluarga ataupun saling berkunjung ke rumah teman
sama seperti kami bertujuh tepatnya aku, lily, sirius, james, remus dan juga peter. kami akhirnya berpisah di platform 9¾ setelah perjalanan pulang dengan hogwarts express beberapa menit lalu
dan saat ini aku berdiri didepan pintu rumah keluarga potter bersama dengan james berdua, kami saling melirik canggung kemudian kembali melihat kearah depan
"kau yang ketuk" ucap james kepadaku yang membuatku menatap bingung kearahnya "rumahmu kok, kenapa aku yang ketuk" suaraku yang membuat james menghela nafas lalu mengetuk pintu rumah nya
tak butuh waktu lama kemudian pintu terbuka, seorang wanita paruh baya tersenyum kearah kami tapi senyumannya sedikit memudar mungkin karena hanya melihat aku dan james didepan sini
"james, bukannya kau bilang akan ada lima orang yang berkunjung?" tanyanya kepada james tapi saat james ingin membuka suara, suaranya langsung dipotong
"tidak apa-apa, dear. lama tidak bertemu, lihat kau sudah bertambah tinggi dan cantik ya sekarang" sambung bibi euphemia yang membuatku terkikik pelan dan membalas peluknya "lama tidak bertemu juga, bibi. terimakasih" jawabku dan kami melepas pelukan
dulu aku sering berkunjung ke rumah potter karena potter adalah kerabat dekatku melalui ibuku, ibuku dan paman fleamont adalah saudara kandung. dengan kata lain ibuku adalah adik dari ayahnya james dan aku adalah sepupu nya james
setelah sedikit perbincangan, kami akhirnya memasuki rumah potter dengan bibi euphemia yang memimpin
𖣂
setelah makan siang bersama keluarga potter dan membahas hal-hal tentang kabar orang tuaku dan juga hari-hari kami disekolah, aku dan james akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan di taman belakang keluarga james
sebenarnya aku sudah menolak karena tidak ingin merepotkan james, tapi orang tuanya bilang ada banyak hal yang baru di rumah keluarga potter yang mungkin akan aku sukai
benar saja, mereka ternyata membuat taman bunga dan memperluas lapangan quidditch mereka yang membuatku tak henti-hentinya berdecak kagum untuk itu
"kau tau, mereka membuat taman bunga itu untukmu karena dulu kau kan sangat menyukai bunga" suara james saat kami duduk di bangku taman yang menghadap langsung ke kolam ikan buatan milik keluarga potter
"ya, sampai sekarang aku masih suka bunga kok. pantas saja banyak orchid disana" ucapku dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirku
kami berdua lalu saling diam, tidak tau harus melanjutkan topik apa lagi. rasanya sangat berbeda kalau sedang berdua dan jika sedang ramai-ramai dengan the marauders lainnya dan juga lily
"aku bosan" "aku bosan" ucapku dan james bersamaan yang membuat kami saling melihat lalu mendesah kesal
"lihat saja aku akan benar-benar marah kepada mereka. bisa-bisanya membatalkan janji saat sudah dekat harinya" ucapku lagi sambil mengerucutkan bibirku dan mengalungkan tanganku didada
"yeah, mau bagaimana lagi mereka juga punya urusan dengan keluarganya" ucapan james membuatku melirik kearahnya yang sedang menatap lurus ke langit
"lalu kenapa kau memaksaku datang, aku juga punya urusan dengan mummy kau tau kan dia tidak pernah mengizinkanku pergi lama dari rumah. tapi untuk kalian aku lakuin apapun, eh taunya pada ga jadi dateng"
ucapku menghadap kearahnya kesal, dia melihat kearahku dan merubah posisinya jadi menghadap kearahku juga
"jadi kau tidak menganggap potter keluarga mu?" ucap james menatapku kesal "b-bukan begitu -" suara gugupku dipotong olehnya
"ya, iya aku tau. lagian jika bukan paksaan dari ibuku, aku tak akan mau repot-repot memaksamu kesini. kau benar-benar menyusahkanku" ucapnya tajam yang membuatku membulatkan mata
"menyusahkan apanya!, aku saja tidak-" suara pekikkanku dipotong olehnya "kau baru saja membuatku mengajakmu berkeliling rumah potter" ucapnya lagi yang membuatku menarik rambutnya kesal
"suruh siapa kau mau! aku tidak memaksamu aku juga bisa berkeliling sendiri. kau tau?!" ucapku kesal, james berteriak kesakitan sambil memegang tanganku di rambutnya
"aduh, lepas. aku hanya bercanda!" teriaknya sambil mengunci tanganku ditangannya yang membuatku menatapnya tajam
kami saling menatap tajam beberapa saat hingga james mendecak kesal lalu melepas tanganku dan bangkit
"sudah lah. ayo main quidditch" ucap james yang membuatku mengerucutkan bibirku lagi "aku masih tidak pandai" ucapku
"aku ajari, ayo cepat. kau tidak bosan apa duduk-duduk saja" ucap james, yang membuatku bangkit "yang terakhir sampai di lapangan quidditch seperti biasa membayar dua sickle!" pekik james sambil memberikanku kedipan mata lalu berlari meninggalkanku yang membuatku langsung mengejarnya
"james, kau curang!" teriakku saat di mendorong ku sedikit
kami akhirnya tiba di lapangan quidditch dan tentu saja aku yang kalah dan memberikan dua sickle kepadanya. setelahnya kami mulai bermain quidditch dan seperti janji james dia mengajariku quidditch lagi
dia memang selalu mengajariku quidditch sejak usia kami delapan tahun bersama dengan paman fleamont, tapi tetap saja aku tak pernah pandai bermain quidditch berbeda dengannya yang bahkan mungkin sebentar lagi akan di angkat menjadi kapten quidditch gryffindor
𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt
YOU ARE READING
⠀ᵎ 👩🏻💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫
Fanfic⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ BLACK AND WHITE ꜝꜝ 𓂸 ❛ also black and white, always contradictory but have one side in common, namely loving each other. maybe... ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 cerita tentang si gadis bermarga blanca yang selalu di juluki black and wh...