❴ ➊.➁➇ rᧉgrᧉt ❵

397 80 2
                                    

𖣂

setelahnya saat berdiri didepan ketiganya aku langsung menampar pipi ketiganya bersamaan yang membuat ketiganya menatapku kaget begitu juga dengan lily dan marlene yang mengeluarkan nafas kaget untuk yang aku lakukan

"untuk apa itu?!" suara sirius sambil mengelus pipinya yang memerah karena ku begitu juga dengan peter dan james

"untuk apa?, untuk apa katamu?!. kenapa kalian melakukan itu, aku tak meminta kalian untuk melakukan itu untukku, dan tak akan pernah memintanya dan kalian lihat apa yang terjadi dengan remus -" suaraku terhenti saat melihat kearah remus lalu menghapus air mataku kasar

"aku benar-benar tidak akan memaafkan diriku kalau terjadi sesuatu kepada kalian, terutama remus saat ini" ucapku sambil menutup wajahku dan kembali menangis

"oh, hussey. maafkan kami" suara james sambil memelukku "jangan salahkan dirimu sendiri" suara peter sambil ikut memelukku "iya, ini semua salah kami" yang membuatku menatap kesal kearah ketiganya dan melepas pelukkan mereka

"salah kalian?, iya memang ini salah kalian. tapi jika aku tidak datang ke ruang rekreasi sambil menangis kalian tidak akan melakukan semuanya untukku. semuanya salahku" ucapku sambil menangis menatap ketiganya

"james, kau baru diangkat menjadi headboy gryffindor. bagaimana jika mereka menggantikan mu!" suaraku mulai serak sambil melihat kearah james "y-ya sejujurnya hampir, jika aku membuat masalah lagi baru akan dikeluarkan" suara james gugup sambil menghapus air mataku

"hei, sudahlah kalian. kemari remus sudah siuman" suara lily yang membuatku melihat kearah mereka, di sana lily dan marlene sepertinya ikut menangis karena melihat kami bertiga

aku berlari kearah remus dan memegang tangannya saat dia perlahan membuka matanya, bibirnya yang sedikit pecah-pecah mengeluarkan ringisan yang membuatku berusaha menahan tangisku

"m-moony, maafkan aku" ucapku dengan sesenggukan yang membuat remus mengelus tanganku dan memberiku senyum lemah "tidak apa-apa, selama kau baik-baik saja" ucapnya yang membuatku kembali menangis

"maafkan aku, kalau-" suaraku terhenti oleh suara marlene "hentikan star, kau mengulangi kata-kata itu kurang lebih tiga atau empat kali star" ucap marlene yang membuatku mengerucutkan bibirku menahan senyum karena mereka yang tertawa pelan untukku yang membuatku ikut tertawa

tapi tawa ku terhenti saat tangan remus mengelus pergelangan tanganku, seperti ada sesuatu yanh menghilang dari sana mataku. lalu melihat kearah pergelangan tanganku dimana seharusnya ada gelang pemberian regulus disana

"kau mencari apa ?" suara peter membuatku melihat kearahnya "gelangku" ucapku singkat lalu melihat kearah remus dengan tatapan sedikit panik "remus apa kau memegang gelang ku ? atau tanpa sengaja menariknya tadi ?" tanyaku kepadanya

remus sedikit berpikir lalu menggeleng lemah, aku kembali melontarkan pertanyaan tentang gelangku kepada lily dan juga marlene yang keduanya jawab dengan jawaban yang sama yaitu tidak ada

tanpa memperdulikan tatapan sahabatku, aku langsung berlari keluar hospital wings. bahkan mengabaikan panggilan dari keenamnya

𖣂

saat ini aku berada di tempat kejadian beberapa jam yang lalu, mataku tanpa henti menyusuri tanah untuk menemukan gelang pemberian regulus

"ku mohon jangan hilang" gumamku disetiap langkah sambil masih menyusuri tempat kejadian, aku menghentikan langkahku saat penyusuran ku mencari gelang pemberian regulus tak kunjung menemukannya

"aku tak akan membukanya, sampai kita berpisah"

suaraku menggumam dikepalaku, menggigit bibir bawah aku mulai mengelus pergelangan tanganku sambil menahan air mataku jadi kami benar-benar berpisah ? tanyaku kepada diriku sendiri

tubuhku terjatuh ketanah karena rasanya lututku tak sanggup menopangnya, aku menutup wajahku dan bahuku mulai bergetar karena tangisanku. lalu saat mengingat kejadian tadi terjadi karena aku menangis, aku langsung berusaha menghentikan tanganku dan menghapus air mataku kasar

aku bangkit dari berlutut ku, dengan kepala yang sesekali mendongak agar air mataku tidak jatuh. tatapanku lalu teralih kearah tempat biasa aku dan regulus dudukki atau yang pada awalnya adalah tempat biasa yang aku dudukki saat sedang ingin sendirian

aku berjalan disepanjang jalan menuju danau hitam, setelahnya langkahku terhenti saat melihat seseorang ada duduk disana. aku menarik nafasku perlahan lalu menghelanya dan menghapus sisa air mata di pipiku

"siapa yang menyuruhku duduk disini" ucapku saat berdiri dibelakangnya, regulus tanpa melihat kearahku bangkit dari duduknya dan ingin pergi dari tempat biasa kami berduaan ini

tanganku dengan spontanitas memegang pergelangan tangan regulus dengan tatapan kearah orang yang aku maksud "maksudku kau, sedang apa disini vivienne" ucapku menatap sedikit tak suka kepada adik tingkat yang seasrama denganku itu

"aku melihat black sendirian, jadi aku menghampirinya dan ingin mengobati lukanya" ucap vivienne price yang semakin membuatku menatapnya tak suka

aku melihat kearah regulus yang tengah berusuha melepas cengramanku ditangannya, cengkramanku sebenarnya tidak terlalu kuat tapi regulus yang berusaha melepasnya dengan cara yang lembut makanya dia susah melepasnya

"pergi dari sini price. biar aku saja" ucapku kepada vivienne yang membuat gadis itu membulatkan matanya "tapi -" suara vivienne terhenti oleh suara pekikanku "pergi !" vivienne menatapku tak suka yang kubalas dengan tatapan tak perduli

"kau tidak bisa mengusirnya. biarkan saja dia disini" regulus akhirnya membuka suara yang membuatku melihat kearahnya "aku kekasihmu jadi aku bisa mengusirnya" ucapku yang berhasil membuat regulus dan vivienne tersentak kaget

regulus kaget karena aku membuka sendiri hubungan kami yang sejak awal kami memutuskan untuk melakukan backstreets karena perbedaan asrama kami sementara vivienne adalah orang pertama dari asramaku yang tau tentang hubungan kami

"tapi kita sudah mengakhirinya tadi pagi" ucap regulus kepadaku yang membuatku melepas peganganku di pergelangan tangannya "kau yang mengakhirinya, apa aku menyetujuinya ?" tanyaku sambil mengalungkan tangan didada sedikit menatap regulus kesal

"tapi kau sudah tau kan -" suara regulus terhenti olehku "kenapa kau masih disini. pergi !" pekikku yang berhasil membuat vivienne pergi dari hadapan ku dan regulus

"regie, kau ingin tau kenapa aku pergi tadi pagi ?" tanyaku kepada regulus yang membuatnya menatapku tanpa menjawab "aku kesal, karena aku harus tau semua itu dari orang lain bukan darimu" sambungku dengan suara yang memelan karena tangisku ingin kembali keluar

regulus baru saja ingin membuka suara tapi terhenti oleh suaraku "aku tau kau membutuhkan waktu untuk benar-benar mempercayaiku soal itu. tapi, ya aku yang salah karna tau lebih awal" ucapku sambil menundukkan kepalaku dengan suara isakan yang mulai terdengar

kali ini tangisan kekecewaan, kebingungan karena aku tak tau ingin memilih apa. regulus yang seorang death eaters atau disisi lain orang tuaku yang sudah berjuang untuk menyelamatkan wizarding world dari penjahat seperti grindelwald

𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt

⠀ᵎ 👩🏻‍💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫Where stories live. Discover now