𖣂
pagi ini liburan musim dingin, hal yang paling aku tunggu-tunggu selama beberapa bulan ini apalagi aku akan berlibur di rumah keluarga potter bersama dengan lily, the marauders dan juga marlene yang sekarang sudah menjadi anggota tambahan dari grub aku dan lily
anw alasan aku memberi nama grub kami flower’s girl karena ternyata nama tengah marlene juga mengandung arti bunga juga seperti nama lily dan nama tengahku
a/n : idk marlene middle name, so yang ini ngarang
sejujurnya aku tak dekat dengan marlene, tapi lily dekat yang membuatku menyetujui lily untuk membuat marlene menjadi salah satu anggota kami
"cepatlah berkemas stara, kau kebanyakan melamun" suara lily dibelakangku membuatku sedikit tersentak dan melanjutkan membereskan barang-barang milikku
"aku siap!" ucapku sambil memberikan senyum semangat dan bangkit dari dudukku di lantai
"c'mon, kid!" suara lily yang membuatku dan marlene menyerngitkan hidung kami mendengarnya tapi tetap mengikuti
"dia sudah seperti seorang ibu" ucap marlene berbisik kepadaku yang kubalas anggukan setuju "tapi cocok sih, dia kan yang paling tua diantara kita-kita bulan lahirnya" bisikku kepada marlene yang dibalas marlene dengan anggukan dan cekikikan begitu juga denganku
"siapa yang bilang aku tua!" pekikkan dari lily saat kami sampai di ruang rekreasi yang membuatku berdiri tegak "t-tidak ada, marlene kau tua sekali!, aku bilangin marlene kok" ucapku gugup
"loh kok jadi aku, tadi kan-" suara marlene terhenti karena aku membekap mulutnya dengan tanganku "diam, telingaku taruhannya" ucapku berbisik kepada marlene
ya, telingaku taruhannya karena pasti lily akan mengomel seharian karena aku menyebutnya tua dan mulai mengatakan banyak hal, kau yang terlambat lahir bukan aku yang tua! atau kita hanya berbeda bulan bukan berarti aku tua! dan sebagainya
marlene mengangguk setuju, mungkin dia juga tidak ingin mendengar omelan lily dan akhirnya lily menghentikan tatapan tajamnya kepada kami dan berjalan sambil mendumal kearah sofa
aku dan marlene menghela nafas lega setelahnya kami saling cekikikan dan melanjutkan jalan kami kearah lily yang sekarang sudah di kerubungi oleh the marauders
"james, coba lihat aku apa aku terlihat tua?" suara lily sambil menunjukkan cemberutan di wajahnya ternyata dia masih melanjutkan ucapku dihati sambil menggelengkan kepala pelan
"tidak, siapa yang bilang kau tua my dear" suara james kemudian duduk disebelah lily kami semua menatap jijik untuk kata-kata dari james itu, dasar yang satu itu memang bucin parah
lily ingin menunjuk kearahku tapi aku langsung memegang jarinya dan ikut duduk disebelahnya "ayolah lily, aku dan marlene hanya bercanda. iya kan marls" ucapku sedikit menyesal lalu melihat kearah marlene yang membalasku dengan anggukan setuju
"hei, itu panggilan untuk merlene dariku" suara sirius membuatku melihat kearahnya dan menunjukkan wajah mengejek lalu melihat kearah lily lagi
"well, sirius tetap yang paling tua diantara kita" ucapku sambil menaik turunkan alis bercanda yang membuat lily memberikan senyum dan anggukan setuju
"kenapa jadi aku" suara sirius berjalan kesal kearahku yang membuatku membenarkan dudukku dan melihat kearahnya "iya, kau tua. siri-old, bahkan kita berbeda setahun pas, maksudku lebih dua puluh hari" ucapku sambil sedikit berpikir
lily sekarang sudah tertawa pelan, sementara bergantian sirius yang sedikit menatapku kesal yang hanya aku abaikan. memang keadaannya seperti itu kan, 3 november 1959 dan 23 november 1960 bukannya itu cocok disebut beda setahun, bahkan lebih dua puluh hari
omong-omong sirius sudah mencoba meminta maaf dengan severus tapi severus tak memaafkannya. sepertinya severus benar-benar trauma dan dendam kepadanya
"ya, ya. kami selalu ingat kalau kau yang termuda diantara kami star. itu sebabnya, sangat menyenangkan mengerjaimu. adik kecil kesayangan kami" ucap peter sambil mengunyel dan mencubit pipiku yang membuatku meringis pelan
"pete, kau mencubitku terlalu keras" ucapku sambil memukul tangan peter pelan dan mengerucutkan bibirku kesal
"ah, maafkan aku" ucap peter sambil melepas cubitannya dan mengelus wajahku yang kubalas anggukan pertanda aku memaafkannya
"ayo, cepat hogwarts express akan tiba beberapa menit lagi" suara remus dari belakang kami yang membuat kami semua bangkit dari duduk kami
pantas saja seperti ada yang kurang ternyata remus tidak bersama kami sedari tadi
"ay, ay. prefek!" ucapku sambil menarik koperku dan berjalan kearah remus diikuti oleh yang lainnya "oh, lihat prefekku. lencanamu mengkilat sekali" ucapku sambil ingin menyentuhnya tapi terhalang karena dia memegang tanganku yang membuatku menunjukkan mimik wajah cemberut untuknya
"aku baru membersihkannya, dimana lencana mu" suara remus yang membuatku memejam kan mata dan menepuk keningku "aku lupa melet-" suaraku dipotong oleh suara dibelakangku
"ini, kau menjatuhkannya di bawah tempat tidur tapi sudah kubersihkan" suara lily yang membuatku memberikan cengiran dan berjalan kearahnya meninggalkan koperku yang sekarang sudah berpindah menjadi remus yang membawakannya
lily lalu memakaikanku lencana prefek milikku yang sama mengkilatnya dengan lencana prefek milik remus
"ah, terimakasih lilium!" ucapku memberikannya senyum lebar "sama-sama orchidaceae" ucapnya membalasku
"sumpah, nama ilmiah mu sangat berbelit star. ayo lanjut" ucap james sambil merangkul lily aku mengikuti langkah mereka setelah memberikan anggukan setuju dan kemudian kami pergi ke hogwarts express
𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt
YOU ARE READING
⠀ᵎ 👩🏻💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫
Fanfiction⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ BLACK AND WHITE ꜝꜝ 𓂸 ❛ also black and white, always contradictory but have one side in common, namely loving each other. maybe... ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 cerita tentang si gadis bermarga blanca yang selalu di juluki black and wh...