𖣂
waktu sepertinya cepat sekali berlalu bahkan sekarang liburan sudah hampir dekat, seperti yang kalian tau hanya butuh beberapa hari aku dan sirius sudah kembali berteman lagi
tidak ada pembahasan soal masalah di perpustakaan, bahkan aku sendiri bingung kenapa aku bisa sekesal dan sebenci itu kepada sirius
tapi jika aku ingat-ingat semuanya berawal sejak sirius dan marlene berkencan. tapi masa sih aku cemburu kepada kedua orang itu ?, tak masuk akal
aku tidak pernah menyukai sirius, maksudku lebih dari teman -atau mungkin pernah. tapi ayo lupakan saja sekarang aku sudah memiliki regulus
omong-omong soal regulus, hubunganku dan regulus berjalan baik. bahkan sangat baik, kami saling paham situasi kami yang membuat kami saling berusaha untuk saling tidak merasa cemburu atau marah karena waktu yang kami habiskan untuk berdua tidak terlalu banyak seperti aku menghabiskan waktu bersama the marauders dan the flowers, begitu juga dengan regulus dan teman-teman slytherinnya
backstreeth ku dan regulus juga berjalan lancar, bahkan masih tidak ada baik slytherin dan gryffindor atau yang lainnya yang tau tentang aku dan regulus yang berkencan -yeah hanya snape saja yang tau dan belakangan ini aku jadi lumayan berteman dekat dengan snape
snape benar-benar membantu ku dan regulus untuk saling bertemu tanpa di ketahui siapapun. menurutku dia benar-benar sahabat terbaik milik regulus, seharusnya lily tau betapa baiknya snape itu
omong-omong aku pernah berusaha mendekatkan snape lagi dengan lily, tapi tetap saja lily sudah terlanjur membenci snape jadi apapun yang aku lakukan pun percuma saja
suara tawa bahagia berhasil membuatku kembali dari pikiranku, aku melihat kearah belakang bersama dengan lily yang sedari tadi duduk disebelahku sambil membaca majalah muggle
"aku punya berita yang sangat-sangat bagus" suara sirius si pemilik tawa sambil berusaha mengontrol tawanya begitu juga dengan james dan peter yang ikut berusaha mengontrol tawa mereka
sementara aku dan lily saling menatap bingung "apa ?, dimana remus ?. kalian lupa kalau malam ini bulan purnama" tanya lily seolah menyampaikan isi kepalaku lalu aku mengangguk setuju
"oh tenang saja dia berada di gubuk menjerit, kami akan menyusul jam 9 nanti" ucap peter yang dibalas anggukan setuju oleh james dan sirius
"lalu apa berita baiknya ?" tanyaku membuka suara yang membuat sirius kembali menahan tawa dan melihat kearahku "aku memberitahu snivellus cara memasuki terowongan dibawah pohon willow" suara sirius yang membuat james dan peter kembali tertawa
sementara aku dan lily saling terdiam, mencoba mencerna maksud dari omongan sirius. aku melihat kearah lily dan kami spontan berdiri dari duduk sambil menatap sirius kesal
"sirius kau gila !" suara lily sedikit memekik yang berhasil membuat ketiga the marauders itu terdiam dan menatap lily bingung
"well, yeah. aku memang gila, tenang saj-" suara sirius terpotong olehku
"tenang saja katamu ?!. kalian sendiri yang bilang remus ada disana, sirius bercandaanmu sudah keterlaluan !. dia bisa mati, kau taukan remus tak bisa mengendalikan dirinya saat kau-tau-dia-sedang-menjadi-apa" penjelasanku penuh dengan amarah, tak habis pikir dengan bercandaannya itu
seperti memahami maksud dari amarahku, bahkan lily yang membenci snape tapi tetap mengkhawatirkannya membuat mereka semakin terdiam dan merasa bersalah
"ayo kita cegah dia" ucapku kepada mereka berempat yang membuat keempatnya melihat kearahku terutama sirius dengan wajah menyesalnya "terlambat, dia pasti sudah akan sampai" suara sirius berhasil membuat aku menarik nafas tak percaya
"oh, sirius. sekarang aku mengerti kenapa aku membencimu" ucapku melirik kesal kepada sirius sementara yang ku lirik menatapku merasa bersalah "james, kau harapan terakhirnya" ucapku sambil menatap james
"apa ? kenapa harus aku. aku tak ingin ikut campur" ucap james, aku tau maksudnya. dia tidak menyukai snape makanya tidak ingin membantu. aku berjalan memutari sofa lalu berdiri di depan james
"james, kita butuh jubah tembus pandang itu. kita bisa menyelamatkannya sebel-" suaraku dipotong oleh james "aku tak ingin membantunya stara !. tak ada guna juga aku membantunya" suara james kesal kepadaku
"james, dengar apa selamanya dunia akan memihak kepadamu ? bagaimana jika suatu saat kau yang ada di posisi snape ?. apa yang akan terjadi ?, percaya kepadaku memang sekarang tak ada guna membantunya. suatu saat jika sesuatu terjadi kepadamu dia pasti akan berguna bagimu, mungkin saja dia akan menyelamatkanmu karena dia berutang budi kepadamu, atau menyelamatkan anakmu. kita kan tak tau apa yang akan terjadi kedepannya"
ceramahku kepadanya yang berhasil membuat sirius, remus, dan lily memasang wajah berpikir begitu juga dengan james
"seriously, star. sejak kapan kau berubah menjadi gadis dewasa ?" suara james yang berhasil membuatku memasang wajah datar kepadanya "james, i'm serious" suaraku datar "no, you stara, he's sirius" suara peter yang membuatku ikut menatapnya datar yang berhasil membuatnya kicep
"baiklah, jadi siapa yang mau ikut" suara james yang membuatku menunjuk tangan kearah atas "aku" "aku" suaraku dan sirius bersamaan yang membuatku menatapnya sekilas. masih kesal kepadanya
"lils, pete kenapa kalian tak ikut ?" suara james kepada lily dan peter "aku ingin belajar" ucap lily yang membuatku melihat kearahnya, aku tau sepertinya dia malas bertemu dengan snape "aku -kau tau. detensi" suara peter yang membuat aku, james, lily dan sirius menghela nafas untuk peter
setelahnya james pergi kearah kamarnya untuk mengambil jubah ajaibnya, tapi terhenti dan kembali melihat kearah kami
"sirius, kau tidak usah ikut. sepertinya ini masalah pribadi kalian, kau harus meminta maaf kepadanya sendirian" putus james lalu kembali jalan keatas
yeah, aku setuju dengan james sementara sirius sedikit mendengus kesal dia juga sepertinya paham semua ini salahnya
𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt
YOU ARE READING
⠀ᵎ 👩🏻💻 + ʬ۪ʬ ˒ 𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐀𝐍𝐃 𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 ❪ !#⃞THEMARAUDERSERA ❫
Fanfic⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ BLACK AND WHITE ꜝꜝ 𓂸 ❛ also black and white, always contradictory but have one side in common, namely loving each other. maybe... ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 cerita tentang si gadis bermarga blanca yang selalu di juluki black and wh...