2 minggu kemudian.
Ini hari Rabu artinya Jennie sedang mengajari Bobby di perpustakaan.
Kakak perempuannya dan Seulgi akan kembali ke rumah besok, dan tinggal selama seminggu. Baik Seokjin dan Jisoo sangat bersemangat.
"Oke, aku sudah menyelesaikan semua pertanyaannya." Bobby menyerahkan jawabannya pada Jennie .
"Ini sudah benar." Jennie membandingkan jawabannya dengan milik Bobby dan menandai lembarannya.
"Yes!" Bobby bersorak pelan.
Saat Jisoo sedang melewati ruang belajar dia melihat mereka bersama. Dia mengatupkan giginya, botol minuman kaleng yang di pegang nya remuk.
"Kenapa si kecil itu ..." Bisik Jisoo
"-OH MY GOD!" Dia berteriak saat Lisa berdiri di belakangnya.
"Wow, kamu sangat marah sehingga kamu menghancurkan botol di tanganmu seperti itu?" Lisa berkata sambil menatap tangannya.
"Kamu dibutakan oleh kecemburuan Kim Jisoo." Lisa berkata dengan geli.
"Aku tidak cemburu." Jisoo menatap tajam Lisa.
"Menghancurkan botol air adalah hobiku." Sambung Jisoo.
"Ayolah, menurutku itu cemburu." Lisa berkata.
"Jika tidak? Lalu kenapa kamu mengintip ke dalam sana?" Lisa mengangguk ke arah pintu.
"Apa maksudmu kenapa?" Kata Jisoo.
"Aku hanya melihat pacarku." Jisoo mengangkat bahu.
"Ah, kamu benar-benar pembohong." Lisa berkata.
"Tidak mungkin!" Kata Jisoo.
"Aku hanya mengawasi mereka. Untuk memastikan mereka tidak membicarakan hal buruk tentang aku. Sekarang aku tahu pasti bahwa mereka tidak melakukannya. Aku akan kembali belajar sekarang." Jisoo membuang botol airnya dengan marah.
"Unnie kamu berjalan di ke arah yang salah." Lisa berteriak membuat Jisoo berbalik.
"Oh Unnie, berpura-pura tidak cemburu." Lisa menghela napas pada dirinya sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Yah Jisoo!" Seokjin berteriak sambil melambai padanya.
Jisoo berlari ke mobil dan memeluknya sebentar.
"Hei."Seokjin datang untuk membantunya mengerjakan sebagian tugas sekolahnya, karena dia pernah mengambil beberapa kelas akting sebelumnya. Mereka berjalan ke teater tetapi melihat kerumunan berkumpul di dekat kantin saat mereka lewat.
"Apa yang sedang terjadi?" Seokjin bertanya ke arah kerumunan. Jisoo mengangkat bahu, saat mereka mencoba melihat lebih dekat. Matanya membelalak ketika dia melihat sekelompok pria mencoba meraih Jennie.
.
.
.
.
.Jennie berlari ketika dia melihat Taehyung di lantai dengan bibir berdarah.
Dia mengambil beberapa minuman anak anak dan melemparkannya sekeras yang dia bisa ke punggung Seokyun yang menyebabkan susu berceceran di sekujur tubuhnya.
"Ahhh! Apa-apaan ini!" Seokyun berteriak menghadap ke arahnya.
"Minta maaf." Jennie melotot.
"Aku tahu kamu." Seokyun terkekeh.
"Kenapa saudara mu selalu datang untuk menyelamatkanmu Taehyung?"
"Jika kamu tidak meminta maaf, aku akan melaporkan mu ke polisi." Kata Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You (Jensoo)
FanfictionTepat seminggu sejak Jennie mulai memperhatikan gadis itu. Pertama kali dia melihatnya, gadis misterius itu memakai kacamata, membaca buku, dan sesekali menggigit penanya dengan manis. Jennie dan Jisoo sama-sama mahasiswa di universitas YG. Apa yan...