Typo
3 hari kemudian.
Jisoo duduk dengan cemberut di saat dia duduk di samping Jennie dengan Bobby di sebelahnya. Jennie yakin bahwa mereka hanya perlu lebih banyak mengobrol dan mereka akan menjadi teman baik.
Dia benar-benar buta terhadap fakta bahwa Bobby menyukai nya.
Jisoo di sisi lain memelototi Bobby saat dia tersenyum dan menertawakan semua yang dikatakan pacarnya.
Jennie mengajak mereka berdua makan siang, Jisoo terlalu sibuk cemberut.
"Aku ingin ke kamar mandi. Di mana?" Bobby bertanya pada Jennie.
"Oh, di lorong sebelah kiri." Jennie berkata sambil menunjuk. Setelah Bobby pergi, dia berbalik menghadap Jisoo.
"Wajahmu lebih masam dari pada bayi yang makan jeruk nipis Jisoo." Jennie berkata sambil bersandar di kursi.
"Tidak bisakah kamu mencoba untuk mengenalnya?"
"Apakah kamu serius?" Jisoo bertanya mengangkat alisnya.
"Aku harus menahan kakiku agar tidak menendang nya saat dia menatap kakimu!" Dia berbisik penuh tekanan.
"Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan Jisoo. Dia hanya seorang teman." Jennie mengatakan berbalik untuk mengaduk supnya.
"Ya Tuhan." Jisoo menghela nafas sambil menundukkan kepalanya ke meja.
"Ingat ketika kita hanya berteman? Lalu aku mengambil satu langkah itu." Jisoo bertanya.
"Nah, pria itu ingin mengambil langkah yang sama." Jisoo mengatakan sambil menunjuk ke arah tempat Bobby menghilang.
Jennie menggeleng kan kepalanya.
"Apa aku melewatkan sesuatu." Bobby muncul kembali.
Jisoo menurunkan tangannya dan kembali cemberut saat Bobby mengambil tempat duduknya lagi.
Ponsel Jisoo mulai berdering membuatnya mendesah.
"Halo?" Jisoo menerima panggilan, dia pergi ke ruang lain.
"Jisoo. Datanglah ke rumahku untuk makan malam nanti oke?" Seokjin berkata.
Dia baru saja pulang lebih awal hari ini dan sedang dalam masa pemulihan.
"Bawa Jennie dan semua orang yang bersamamu."
"Um baik." Kata Jisoo sebelum mengintip ke dapur.
Dia mengatupkan rahangnya ketika dia melihat Bobby menatap pantat Jennie lagi saat Jennie berurusan dengan masakan.
"Bajingan kecil ..."
"Jisoo? Kamu masih di sana?" Seokjin bertanya.
"Apa yang sedang terjadi?"
"Ya, maaf. Aku terganggu." Jisoo mengatakan berpaling dari mereka.
"Jennie menyuruhku makan siang dengan temannya Bobby dan dia sangat menyukainya." Dia mengomel.
"Kekaguman itu menyebalkan. Apakah kamu memberi tahu Jennie tentang itu?"
"Tentu saja aku percaya. Tapi dia tidak percaya padaku."
"Kau bisa mengatasi nya Chu. Hanya saja, jangan melakukan sesuatu yang ekstrim. Itu hanya akan membuatmu terlihat buruk dan Jennie akan lebih dekat dengannya." Seokjin berkata.
"Itu akan sulit, tapi aku akan melakukan yang terbaik." Jisoo menghela nafas.
"Itu caranya." Dia berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You (Jensoo)
FanfictionTepat seminggu sejak Jennie mulai memperhatikan gadis itu. Pertama kali dia melihatnya, gadis misterius itu memakai kacamata, membaca buku, dan sesekali menggigit penanya dengan manis. Jennie dan Jisoo sama-sama mahasiswa di universitas YG. Apa yan...