15

1K 140 7
                                    

Typo.















"Apakah mereka tertidur?"

"Mereka sangat cute."

Jisoo bisa mendengar Chaeyoung dan Lisa berbisik dan cekikikan dalam tidurnya.

Cekrek!

Bunyi kamera membuat Jisoo membuka matanya. "Tolong jangan seperti paparazzi." Dia bergumam menutup matanya lagi.

"Ahh Unnie, Tapi lihat betapa cute nya kalian." Lisa tersenyum memegang ponselnya di depan wajah Jisoo.

"Aku akan menyimpan nya." Lisa masih memperhatikan hasil bidikan nya tadi.

Jisoo melempar bantal sofa padanya. Lisa tertawa dan menghindarinya.

"Yah Lalisa, biarkan saja dulu mereka istirahat." Rose menarik Lisa pergi.

Begitu mereka pergi Jisoo melihat  ke gadis di pelukannya, dia sudah bangun.

"Selamat pagi." Jisoo tersenyum sambil mengelus pipi Jennie.

"Selamat pagi." Jennie balas tersenyum, sebelum dia menutup matanya lagi dan meringkuk kembali ke pelukan Jisoo.

"Jennie yah, bangun." Jisoo tersenyum.

"Aniyaa." Jennie merengek.

"Kalau begitu kau tidak memberiku pilihan." Jisoo berkata sebelum menggelitiknya.

"JISOO!" Jennie berteriak saat dia mulai tertawa histeris. Dia mendorong Jisoo membuatnya jatuh dari sofa dengan suara keras.

"Ahhh, jinjja!" Jisoo mengerang di lantai.

"Ahh! Kamu baik-baik saja?" Jennie bertanya sambil melihat ke lantai.

Jisoo membuka matanya dan menatapnya. "Sebaiknya kau mulai berlari."

Dia berkata sebelum duduk. Jennie berteriak dan melompat dari sofa saat Jisoo mulai mengejarnya.

"Jisoo tidak!" Jennie berteriak saat Jisoo semakin dekat.

Jisoo tertawa dan memeluknya sehingga lengan Jennie terjebak di antara lengannya. "Bebaskan dirimu tanpa menyakitiku."
Jisoo mengatakan menahan Jennie di dekatnya.

"Tanpa menyakitimu?" Jennie bertanya sambil melihat ke belakang.

"Ya. Itu bagian terpenting." Jisoo mengangguk.

"Seperti ini?" Jennie menjulurkan satu tangan untuk menggelitik pinggang Jisoo.

"Hei! Tidak, hentikan." Jisoo tertawa mengencangkan pegangannya.

"Bagaimana kalau seperti ini."

"Hajima!" Jisoo tertawa sambil mencoba menghentikan Jennie yang masih terjebak di pelukannya.

Genggamannya mengendur sehingga Jennie bisa menjepitnya ke dinding ruang tamu.

"Apakah aku menang?" Tanya Jennie.

Jisoo meraih salah satu kaki Jennie membuatnya kehilangan keseimbangan, sebelum meraih pinggangnya dan menjepit nya ke dinding, posisi terbalik. Jennie menghela nafas berat saat dia merasakan meraka begitu dekat, napas hangat Jisoo menghantam bibirnya.

"Tidak." Bisik Jisoo.

"Hah?"

"Aku menang." Kata Jisoo sebelum membungkuk untuk menekan bibirnya ke bibir Jennie. Tangan Jennie naik ke lehernya dan menariknya lebih dalam. Jisoo mengerang saat lidah Jennie masuk ke mulutnya. Dia bisa merasakan napas Jennie yang mulai memburu, lalu dia menarik diri, napas mereka sama-sama memburu.

If You (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang