Hari sudah larut dan Jisoo sedang mengerjakan tugas. Dia menghela napas dan bersandar di kursinya, meletakkan penanya.
Dia meraih ponsel nya di sudut meja dan memutuskan untuk mengirim pesan kepada Jennie, tahu gadis itu mungkin akan bersiap-siap untuk tidur.
Jichu: Apa yang kamu lakukan?
Jendeukie: Aku mau tidur
Jichu: Bagus. Sudah larut, istirahatlah.
Jendeukie: Oke :)
Jisoo pergi untuk berbaring di tempat tidurnya saat dia mengirim pesan video kepada Jennie.
"Selamat malam Jendeukie."
Jisoo berbaring di tempat tidurnya dengan senyuman di wajahnya saat dia menunggu jawaban. Ponselnya bergetar dan dia memperhatikan bahwa Jennie telah mengirim pesan video kembali.
"Hm? Selamat malam Jichu." Jennie berkata dengan manis.
Jisoo tertawa pada dirinya sendiri saat dia menendang kakinya di tempat tidur dengan semangat, seperti gadis remaja yang kasmaran.
Dia menutupi mulutnya dengan tangannya karena malu. "Ahh dia memanggilku Jichu!" Dia tertawa sendiri.
"Apakah dia benar-benar manusia." Dia mendesah pada dirinya sendiri, dengan senyum cerah.
"Ah dia hampir membunuhku dengan ekspresi itu." Dia berkata sebelum mengkliknya untuk memutar video itu lagi.
"Hm? Selamat malam Jichu."
Jisoo tersenyum dan menampar pipi nya sendiri.
"Kim Jisoo kamu harus pergi tidur. Kamu harus cepat dan pergi tidur." Dia menegur dirinya sendiri, sambil berulang kali menampar pipinya sendiri.
"Kamu harus tidur agar kamu bisa melihat Jendeukie dalam mimpimu." Dia mengatakan berbalik dan memainkannya lagi.
"Hm? Selamat malam Jichu."
Jisoo tersenyum dan menyembunyikan wajahnya di bantalnya saat dia menendang kakinya dengan frustrasi.
"Aish, apa yang harus aku lakukan?" Dia berkata. "Biarkan aku menontonnya sekali lagi."
"Hm? Selamat malam Jichu."
Dia terkikik dan membuang ponsel ke sembarang arah, sebelum mematikan lampunya. Jisoo menghela nafas saat dia menyandarkan kepalanya ke bantal dengan senyum di wajahnya.
"Selamat malam Jennie."
.
.
.
.
.Jisoo hanya tertidur sekitar setengah jam ketika dia mendengar bel pintu berbunyi. Dia tahu Rose bermalam di rumah Lisa jadi dia mengerang dan bangkit untuk membukanya.
Dia memakai sandalnya dan berjalan menuju pintu. Begitu dia membukanya, dia terkejut melihat Jennie berdiri di sana.
"Jennie?"
"Aku datang untuk memberitahumu sesuatu." Kata Jennie.
"Kamu bisa menunggu sampai aku melihatmu besok." Kata Jisoo lembut.
"Aku harus mengatakannya sekarang." Kata Jennie. "Aku ... aku sakit!" Dia berkata dengan keras.
"Ah, apakah karena pantai? Seharusnya kau minum obat. Ah jinjja ini semua salahku-"
"Bukan itu." Kata Jennie. Jisoo terlihat kebingungan tapi kemudian Jennie mengangkat tangannya dan meletakkannya di atas dadanya.
"Aku sakit di sini." Jennie mengatakan menelan ludah di tenggorokannya. "Dan aku hanya ... aku ingin melihatmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
If You (Jensoo)
FanfictionTepat seminggu sejak Jennie mulai memperhatikan gadis itu. Pertama kali dia melihatnya, gadis misterius itu memakai kacamata, membaca buku, dan sesekali menggigit penanya dengan manis. Jennie dan Jisoo sama-sama mahasiswa di universitas YG. Apa yan...