8

1.2K 182 2
                                    

Jennie

Jennie membuka matanya mendengar  suara Lisa bernyanyi dengan sekuat tenaga. Dia menggerutu saat memaksa dirinya turun dari tempat tidur, dan dengan langkah terseok-seok menuju sumber suara.

Dia tertawa ketika Lisa berdiri di dapur menari sendirian mengikuti musik  yang dia mainkan.

"Oh! Apa aku membangunkan mu?" Lisa bertanya mendengar tawa Jennie.

"Ya, tapi tidak apa-apa. Bagaimanapun juga aku harus bangun." Jennie mengangkat bahu sambil menuangkan secangkir kopi untuk dirinya sendiri, "Bagaimana harimu kemarin?"

"Itu bagus, Kami pergi keliling kota, melakukan banyak hal yang berbeda. Itu menyenangkan dan ku pikir Rosie sangat menyukainya jadi kita melakukannya lagi segera." Lisa berkata sambil membalik telur di wajannya. "Hei!" Lisa tiba-tiba berteriak, mengejutkan Jennie.

"Gosh! Apa?" Jennie berkata sambil mengatur napas.

"Kita harus double date lagi. Itu sangat menyenangkan seperti terakhir kali." Lisa berkata dengan semangat.

"Mm, aku tidak tahu kita akan lihat." Jennie mengangkat bahu. Dia tidak benar-benar tahu di mana dia dan Jisoo sekarang jadi dia belum ingin menyetujui apapun.

"Apa, Kenapa tidak. Aku bahkan akan meminta Jisoo Unnie untukmu jika kau terlalu malu untuk melakukannya sendiri." Lisa cemberut.

"Hei. Aku tidak malu." Jennie mengatakan menyilangkan lengannya.

"Kalau begitu kenapa kamu tidak memintanya untuk menjadi pacarmu saja." Lisa menantang.

"Karena! Kita baru kencan satu kali." Jennie mengatakan sambil mengangkat tangannya ke udara. "Itu tidak dihitung sebagai dia menjadi pacarku."

"Itu tidak benar. Kalian sudah beberapa kali keluar, jangan sebut itu kencan." Lisa berkata sambil menggigit daging.

"Itu bukan kencan, kami hanya ... nongkrong." Jennie mengangkat bahu.

"Nongkrong?" Lisa mengangkat alis ke arahnya.

"Ya, kami berteman." Jennie mengatakan menghindari kontak mata dengan Lisa. "Dan teman nongkrong."

"Mm, kamu benar. Teman-teman nongkrong." Lisa berkata. "Tapi teman tidak saling mencium, atau tidur di ranjang yang sama-"

"-kita tidak tidur di ranjang yang sama!" Jennie membantah.

"Tidak romantis, aneh." Lisa berkata. "Intinya adalah, kamu menyukainya, dan dia menyukaimu, jadi lakukanlah." Lisa mengatakan bertepuk tangan.

"Kamu teman sekamar yang menyebalkan." Jennie melotot.

"Terima kasih." Lisa mengangkat bahu. "Sekarang makan." Dia mengatakan meletakkan sepiring daging gosong dan telur di depan Jennie.

"Kupikir aku sudah menyuruhmu berhenti memasak." Jennie menghela napas.

"Dan kupikir aku sudah memberitahumu tidak." Lisa mengatakan membuat Jennie terkekeh saat dia melemparkan strip terbakar ke Lisa.

.
.
.

"Hei!" Seulgi tersenyum sambil melompat ke punggungnya.

"Hei," Jennie tertawa.

"Aku tidak melihatmu sepanjang hari kemarin, apa yang kamu lakukan?" Seulgi bertanya saat mereka duduk di lantai untuk mulai melakukan peregangan.

"Mm, kamu tahu gadis yang kuceritakan itu?"

"Yang mana? Yang di kedai kopi itu?" Kata Seulgi.

"Ya yang itu." Jennie mengangguk.

If You (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang