Typo
Jisoo duduk di sofa di seberang ranjang seokjin dengan Jennie berbaring di pelukannya.
Seokjin belum bangun dari operasinya dan Jennie datang dengan panik mencari Jisoo.
Gadis yang lebih muda telah tertidur beberapa jam yang lalu tapi Jisoo sepertinya tidak bisa mengikuti.
Jisoo masih sangat khawatir tentang Seokjin, dia juga lupa peduli pada dirinya sendiri yang kini memiliki luka di alis dan ujung bibir sobek yang belum di obati.
"Jisoo ya tuhan." Kata Joohyun saat bergegas masuk ke kamar.
"Unnie?" Jisoo agak terkejut, keluar dari lamunan nya dan berdiri memeluk saudara perempuannya.
"Kapan kamu tiba? Siapa yang menjemput mu?"
"Aku baru tiba satu jam yang lalu, Rose dan Lisa menjemput, aku akan berada di sini lebih cepat jika bukan karena lalu lintas." Joohyun menghela nafas.
"Ya Tuhan Seokjin." Joohyun mendekati tempat tidur Seokjin.
"Apa kata dokter?"
"Mereka melepaskan peluru tanpa komplikasi dan dia seharusnya bisa pulih dengan baik." Kata Jisoo.
"Aish, bagaimana kalian bisa masuk ke dalam situasi ini?" Joohyun menghela nafas saat dia duduk di kursi di samping tempat tidur.
"Mmm Jisoo?" Jennie bergumam dengan mengantuk.
"Sst, aku di sini Jendeukie." Kata Jisoo lembut. Jennie menghela nafas mengantuk saat dia menempel padanya. Jisoo tersenyum dan mengusap lembut rambut Jennie dengan jemarinya.
"Bagaimana penerbangannya?" Jisoo bertanya.
"Itu bagus, aku hanya sedikit lelah saja." Joohyun menghela nafas.
"Kurasa dia pacarmu." Jisoo tersenyum mengangguk ke arah Jennie.
"Dia manis." Joohyun tersenyum.
"Apakah ada orang lain di luar sana? Mereka boleh masuk. Dokter tidak akan melakukan pemeriksaan lagi sampai pagi." Kata Jisoo.
"Ya, aku akan memanggil nya." Kata Joohyun sebelum meninggalkan ruangan.
Selagi Joohyun pergi, Jisoo dengan hati-hati menarik Jennie ke atasnya sehingga ada lebih banyak ruang di sofa kecil itu.
"Hai." Jisoo berkata saat mereka masuk. Lisa, Rose, dan Seulgi semuanya bersama Joohyun. Mereka semua menyambutnya dengan pelukan kecil sebelum duduk. Seulgi berdiri karena tidak ada cukup kursi.
Saat itu sekitar jam 2 pagi dan semua orang kelelahan. Rose berada di ambang tidur jadi dia menyandarkan kepalanya di bahu Lisa. Seulgi juga lelah dari penerbangan tetapi tidak mengatakan apa-apa. Joohyun mengenalnya lebih baik dari itu jadi dia meraih tangannya dan menyuruhnya untuk duduk di kursi. Mereka hanya duduk diam menunggu Seokjin bangun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jisoo setengah tertidur. Lehernya sakit dan lengannya mati rasa. Dia bisa mendengar bisikan dan dari apa yang dia tahu itu adalah saudara perempuannya dan Seulgi."Apakah kita berencana memberi tahu mereka? Aku tahu kita akan melakukannya, tapi sekarang di luar rencana." Bisik Seulgi.
"Kurasa kita harus menunggu beberapa hari. Sampai Seokjin membaik." Joohyun menghela nafas.
"Oke, apapun yang membuatmu bahagia." Kata Seulgi.
"Aku juga siap memberi tahu mereka." Kata Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You (Jensoo)
FanfictionTepat seminggu sejak Jennie mulai memperhatikan gadis itu. Pertama kali dia melihatnya, gadis misterius itu memakai kacamata, membaca buku, dan sesekali menggigit penanya dengan manis. Jennie dan Jisoo sama-sama mahasiswa di universitas YG. Apa yan...