28

2.6K 292 50
                                    

"SANA EONNIE?!" Panggilan dengan suara keras itu dilakukan Dahyun lagi ketika memasuki dorm. Hal yang mengambil atensi leader mereka Park Jihyo.

"kenapa teriak-teriak?" Jihyo menegur Dahyun. Sekaligus menghentikan langkah sigadis Kim mencari kekasihnya.

"mian eonnie jika suaraku menggangu. Aku hanya ada sedikit masalah dengan Sana eonnie"

"Masalah?" Jihyo mengernyit bingung sekaligus khawatir karena pasangan itu terlalu banyak bertengkar di masa lalu. "Ada apa lagi dengan kalian?"

"bukan nasalah besar " ucap Dahyun seraya mengambil handphonenya. "Aku hanya sedikit kesal karena melihat ini" Dahyun menunjukkan pesan dari manager mereka tadi.

"memangnya apa yang salah?" tanya Jihyo setelah melihat sumber permasalahan kedua membernya itu.

"Ini sangat salah Eonnie!" balas Dahyun. "Lihatlah. Pakaian Sana eonnie terlalu terbuka. Aku tak suka"

Jihyo menghembuskan nafasnya ketika mendengar alasan gadis Kim itu. Sungguh gadis yang posesif.

"Itu bukan pertama kalinya Sana Eonnie menggunakan baju terbuka, bukan? Kenapa kau harus seterkejut itu?"

"Eonnie memang benar. Tapi yang ini terlalu berlebihan. Aku benar-benar tidak suka ketika sesuatu yang harusnya hanya milikku seorang malah menjadi konsumsi banyak orang begini" Dahyun berujar keras kepala.

"Lalu kenapa tak lakukan itu untukku atau member yang lain? Kami termasuk keluargamu juga kan?"

"mm itu benar juga" jawab Dahyun. "Tapi kalau untuk Eonnie. Sudah ada pawangnya tersendiri. Aku tak mau ikut campur"

"uh? Apa maksudmu?" Jihyo kebingungan dibuatnya.

"Jihyo eon- eoh? Dahyun eonnie?"

"see? Dialah yang kumaksud eonnie" Dahyun tersenyum pada Jihyo yang masih kebingungan ketika maknae mereka Chou Tzuyu tiba-tiba menampakkan dirinya. "Dia pawang milikmu , Eonnie"

"Pawang? Kalian sedang berbincang tentang apa?" Tzuyu bertanya bingung. Tapi Dahyun hanya membalas dengan kekehan.

"hehehe. Aku mau mencari Sana eonnie lagi. Bye" Dahyun malah pamit ketika dua membernya itu kebingungan karena ulahnya.

Langkah kembali Ia tapaki. Tujuan utamanya sekarang tentu saja kamar gadisnya itu. Memangnya kemana lagi Sana akan pergi?

Cekrek..
Dahyun membuka pintu. Dan benar saja. Sana berada di atas ranjangnya. Bersembunyi didalam selimut. Kekehan kecil Dahyun keluarkan melihat tingkah gadisnya itu.

"Sana eonnie! Aku memberimu kesempatan untuk berbicara lebih dulu tentang hal yang barusan kutemukan" ucap Dahyun bersedekap dada dengan tubuh yang bersandar di pintu yang tertutup.

"mm.." gumaman kecil Sana keluarkan.  Seraya kepalanya terlihat mengintip dari selimut yang mulai terbuka. Dan Dahyun hanya menatapnya. Menunggunya untuk berbicara.

"mm..Dahyuna?" Sana menyingkirkan selimutnya. Lalu dia terlihat berlutut diatas ranjangnya itu dengan posisi menghadap si gadis Kim. Pose yang sangat akrab ketika meminta maaf. "Soal itu.." Sana memberanikan diri menatap mata kekasihnya itu. "aku benar-benar minta maaf. Dan Aku memakai baju itu karena begitulah konsepnya. Aku tak bisa menolak"

Tak ada sanggahan dari Dahyun. Gadis Kim itu hanya menghela nafasnya lalu memilih mendekati kekasihnya itu. Menunduk kecil demi mensejajarkan tinggi.

Sana sedikit terkejut. Tapi tak bisa apa-apa kala mata milik Dahyun mengunci lekat matanya dalam jarak sangat dekat.

"Lalu apa yang harus kulakukan padamu eonnie? Aku benar-benar sangat marah saat ini!"

"A-aku benar-benar minta maaf. Aku janji tak akan melakukan atau menggunakan baju seperti itu lagi"

About Us? S3 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang