34

2.4K 307 48
                                    

Deringan handphone tanda sebuah pesan masuk nengambil atensi Dahyun yang tengah bermalasan di sofa dorm. Lebih tepatnya dia tengah menunggu kekasihnya pulang dari perusahaan.

Setelah jadwal berakhir tadi, Sana memang pergi ke perusahaan untuk membicarakan sesuatu dengan JYP. Dan karena itulah sigadis Kim terlihat kecewa karena waktunya untuk berbincang dengan gadis yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu terganggu.

Pesan dibaca dan reflek membuat gadis Kim itu terbangun dari baringannya. Mengagetkan Chaeyoung dan Mina yang terlihat asik bermanin game bersama.

"Waegure Dahyunie?" Mina bertanya

Dahyun menatap kedua membernya itu masih dengan wajah kagetnya. Dan tanpa berucap, Ia segera berlari keluar dorm.

"Yak Dahyun eonnie?"

.

Langkah kaki sedikit cepat dilakukan Dahyun. Dia menuju parkiran dan menemukan sebuah mobil dan pengendaranya yang tak asing lagi. Lambaian kecil diberikan membuat Dahyun menghela nafas sedikit besar.

"Apa yang oppa lakukan disini?" Dahyun memilih menegur dari pada menyapanya terlebih dahulu.

"waw..apa sambutanmu untukku seperti itu?"

"Ck! Tidak lucu oppa" Dahyun kesal yang malah membuat pria tampan nan tinggi dihadapannya itu terkekeh kecil.

"ini.." si pria menyodorkan sesuatu pada Dahyun. Membuat gadis Kim itu kebingungan. "Jaketmu. Kau melupakannya di apartementku" lanjutnya

"Jaketku?" Dahyun mengernyit.

"oh. Kau tak sadar jika jaketmu ini ketinggalan? Aigoo.." Pria itu menggeleng kecil. Lalu memindahkan bungkusan ditangannya ke tangan Dahyun. "Dan terima kasih untuk malam itu.."

"oppa~" Dahyun menyingkirikan tangan pria itu dari kepalanya kala rambutnya diacak ringan. "Aku sudah bilang untuk jangan berpikir jika oppa berutang budi padaku" lanjut Dahyun membuat pria yang setahun lebih tua darinya itu tersenyum.

"Aku tidak bisa Dahyuna" si pria menolak. "Jadi tolong hubungi aku kalau kau butuh bantuan juga"

"hah~ Iya-iya" jawab Dahyun. "Dan sebaiknya oppa pergi dari sini. Kalau tidak, paparazzi atau Dispact mungkin sudah memata-matai kita. Mengambil foto kita berdua dan membuat berita yang tidak-tidak"

Si pria membalasnya dengan kekehan kecil.
"Aigoo..baiklah" Acakan lembut pria itu lakukan "Aku pergi dulu" cubitan gemas dipipi menjadi hal terakhir yang dilakukan sebelum memasuki mobil. "Bye~"

"hm. Bye. Hati-hati" balas Dahyun. Setelah mobil menjauh, helaan nafas Ia keluarkan. Lalu Ia refleks melempar atensi ke sekeliling untuk memeriksa keadaan. Tapi hal itu justru mengagetkannya. Dan yang dilihatnya itu lebih parah dari sekedar kena potret Distpatch.

Tidak jauh dari Ia berdiri, seorang gadis tengah menatapnya lekat. Membuat Dahyun kaget bukan main. Bantingan pintu tertutup memutuskan kontak mata itu.

"Sana eonnie?" Dahyun mengejar kala gadis itu dengan tergesa memasuki dorm. "Eonnie?" Dahyun berhasil menahan.

"Lepaskan aku" pinta Sana. Suara terdengar aneh dan Dahyun tau gadisnya itu tengah menahan tangis.

"Eonnie.. ini tidak seperti yang eonnie lih-"

"Aku tidak perduli!" Sana memotong. Sekaligus menepis tangan gadis Kim itu dari lengannya. Dan tanpa berucap panjang lagi, Ia melanjutkan jalannya. Demi memasuki dorm dan mengunci diri di kamar. Entahlah. Yang dibutuhkan Sana hanya menenangkan dirinya.

"Sana eonnie?!" Dahyun jelas tak tinggal diam. Dia berlari lagi. Mengejar Sana yang sudah cukup jauh dari arah pandang. Bahkan sudah terlihat lebih dulu memasuki dorm.

"Sana eonnie?!" Dahyun memanggil lagi. Dan Suaranya yang cukup besar itu mengambil atensi para membernya.

"Ada apa?" Jeongyeon yang baru saja keluar dari dapur menahan Dahyun. Dia butuh penjelasan. "Kalian kenapa lagi?"

"eonnie, akan kujelaskan nanti" Ucap Dahyun lalu segera meninggalkan Jeongyeon demi ke lantai atas. Lebih tepatnya ke kamar kekasihnya.

Langkah sedikit berlari Dahyun lakukan. "Eonnie!" Dahyun menggedor pintu yang terkunci. "Jangan salah paham seperti ini. Aku bisa jelaskan"

"Jangan ganggu aku Dahyun!" suara balasan Sana terdengar.

"Tidak. Dengar! Kita harus bicara. Jadi buka pintunya!" Dahyun semakin keras menggedornya. "Eonnie please. Buka pintunya" Dahyun tetap memohon.

Alhasil, Suara yang ditimbulkan membuat para membernya yang lain kebingungan. Momo, Jihyo, dan Nayeon yang baru keluar dari kamar dilantai yang sama menyaksikan kelakuan gadis Kim itu. Tapi tak ada niat untuk menegur. Ketiganya memilih turun kebawah. Berkumpul dengan yang lain.

"Listen girls" Jihyo berucap mengambil atensi. "Sepertinya kita harus membiarkan mereka berdua dulu. Jadi kita keluar dorm dan menunggu mereka dicafe depan. Eotte?"

"Bukan ide yang buruk" ucap Momo.

"Ya sudah. Ayo.."

_Tbc_

Masih digantung 😝

About Us? S3 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang