07

3.1K 288 28
                                    

Sana terlihat memasuki cafe di mana Dahyun berada di dalamnya. Setelah latihan tadi, gadis Kim nya itu memang pamit untuk menemui temannya.

Sekarang mungkin pukul 19.25 kst di mana Sana di minta Dahyun untuk datang menjemputnya.

Klik..
Bunyi pintu terbuka saat Ia masuk mengambil atensi beberapa pengunjung. Meskipun menggunakan masker dan pakaian sedikit tertutup. Tetap saja orang-orang akan menyadari jika dia adalah seorang Idol.

Sana tetap melangkah masuk. Lagipula para pengunjung tidak mengambil gambar ataupun mengajak berbincang. Sepertinya mereka sadar untuk tidak menganggu privasinya.

Sana menuju ke sudut. Tempat yang sedikit tertutup dari para pengunjung. Dia tau gadisnya berada disitu.

"Dah-"

"Aku pulang lebih dulu. Sampai bertemu lagi" suara bazz itu memotong ucapan Sana.

Pria berhoddie hitam itu terlihat berdiri dari duduknya yang bersebrangan dengan Dahyun. Tak lupa menggunakan topi dan maskernya.

"Eoh? Sunbaenim?" pria itu terkejut mendapati Sana di belakangnya. "Anyeong hasseo?" si pria tinggi itu membungkuk memberi hormat.

"e-eoh? Anyeong hasseo?" Sana melakukan hal yang sama.

"saya duluan sunbaenim"

Sana mengangguk kecil dan membiarkan pria itu menjauh dan menghilang dari arah pandang. Setelah itu baru dia mengambil tempatnya di hadapan Dahyun. Tempat pria tadi duduk.

"Eunwoo? Jadi teman yang kau maksud itu Eunwoo?" Sana bertanya kaget.

Yang di tanya mengangguk seadanya.

"Dan kau tak bilang dari awal padaku?" nada suara Sana mulai berubah. "Bagaimana bisa kau tak jujur dari awal padaku? Lalu untuk apa pertemuan kalian tadi? Apa kau tau jika itu bisa sangat berbahaya? Rumor bisa beredar dengan cepat Kim Dahyun!"

"Sayang, tahan suaramu, okey? Kita di tempat ramai" Dahyun gelagapan. Gadisnya terlihat sangat marah saat ini.

Si gadis Jepang menghela napas kasar. Dia bersedekap dada menatap Dahyun tak suka. "Apa kau memanggilku kesini untuk mengalihkan perhatian agar tak ada yang salah paham dengan pertemuan antara kalian malam ini?"

"Bukan begitu" Dahyun menjawab cepat. "aku memanggil Eonnie untuk berkencan. Aku sudah punya rencana untuk kita berdua malam ini"

"hah! Maafku aku! Aku sedang tidak ingin" ucap Sana sembari berdiri dari duduknya lalu beranjak pergi.

"Eonnie? Sana Eonnie?" Dahyun memanggil pelan dan berakhir mengikuti karena tentu saja tak di gubris.

.

Dahyun menghela napas seraya memainkan handphonenya. Sedari tadi dia terlihat tak bersemangat. Dia hanya tiduran dan tak mau bangun dari atas ranjang empuknya.

"Eonnie?" Chaeyoung menegur karena tak tahan melihat roomatenya itu.

"hm?"

"mau es krim?"

"Tidak"

"mau cokelat?"

"tidak"

"eh?" Chaeyoung sangat terkejut menerima jawaban itu. Sungguh bukan hal biasa Dahyun menolak cokelat. Makanan kesukaannya.

Dengan seribu langkah, Chaeyoung yang tadinya sudah berada di ambang pintu segera menuju ke arah ranjang roommatenya itu.

"Eonnie? Eonnie baik-baik sajakan?" Chaeyoung memeriksa suhu gadis Kim itu. Membuat Dahyun risih bukan main.

About Us? S3 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang