35

2.6K 309 56
                                    

Nayeon menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Dia tak ingin mereka mengalami kecelakaan di tengah jadwal yang padat.

"Eonnie-dul? Bisakah kita urungkan saja untuk ke cafe?" Suara Tzuyu yang duduk paling belakang bersama Jihyo mengambil atensi.

"hm? Waegure sayang?" Jihyo bertanya bingung.

"um..karena kita lupa ganti baju, tidak bermake up dan lupa menggunakan masker" suara Tzuyu jelas reflek membuat setiap membernya itu memperhatikan tubuh mereka masing-masing.

"Aigoo..." Jeongyeon bersuara. Ucapan maknae mereka itu benar adanya. "Kita pasti jadi trending kalau turun dengan pakaian begini" sambungnya

"Jadi kita akan kemana?" tanya Momo. "Aku lapar.." dia mulai merengek.

"Bagaimana kalau ke rumah Jeongyeon eonnie saja?" Chaeyoung tiba-tiba memberi saran.

"huh? Rumahku? Wae?" kaget sang pemilik nama. Kenapa juga harus kerumahnya?

"Sepertinya itu ide yang bagus" timpal Mina.

Jeongyeon yang mendengarpun reflek menatap Nayeon yang sedang menyetir disampingnya demi meminta pendapat. Dan yang didapatkannya tentu saja Anggukan setuju

"Sayang, Kau bisa minta appamu untuk memasak makan malam untuk kita" ucap Nayeon tersenyum saat menatapnya.

"Heol, kalian harus membayar untuk itu" balas Jeongyeon. "Appaku tidak akan memasak gratis"

"Ck! Untuk apa membayar kalau calon menantunya ini yang meminta? Appamu justru akan sangat senang melakukannya" Nayeon tak mau kalah. Yang justru membuat membernya yang lain menahan tawa ketika melihat perdebatan kecil mereka itu.

"oke oke. Kalian menang. Aku akan telphone appaku" ucap Jeongyeon menyerah.

Dilain sisi...

"sayang, please. Buka pintunya" suara Dahyun masih terdengar. Dia masih belum menyerah demi berbincang dengan Sana.

"Pergi Dahyun. Jangan ganggu aku"

"Jangan begini, eoh? Jadi buka pintunya" Dahyun berusaha membuka pintu. Tapi tetap saja, itu tak bisa. "Kenapa Eonnie memilih lari dari masalah seperti ini? Kita harus membicarakannya. Aku lelah dengan kondisi begini. Aku merindukanmu eonnie" Dahyun terus membujuk. Dan Sana memilih untuk tak segera menjawabnya.

"Aku akan tetap disini sampai Eonnie membukanya" Dahyun berujar lagi seraya mengambil tempatnya untuk duduk didepan pintu kamar kekasihnya itu. Dia akan menunggu sampai gadis Jepang itu membukakan dia pintu.

Di dalam kamar, Sana terlihat bersusah payah menahan isak tangisnya. Dia tak ingin menangis dan menitikian air matanya.

Berdiam diri dalam kegelapan menjadi pilihannya. Dia sungguh tidak sanggup untuk berbincang tentang masalah itu dengan Dahyun. Hingga sebuah notifikasi pesan masuk mengambil atensinya. Itu dari Nayeon.

Nayeon eonnie:
Aku dan lainnya ke rumah Jeongyeon. Mungkin akan menginap disini. Kami ingin memberimu waktu bersama Dahyun. Dan ingat kata-kataku malam itu. Beri dia kesempatan sebelum memutuskan langkah yang akan kau ambil selanjutnya. Jadi berbincanglah. Kau paham?

Sana melempar handphonenya kesisi kosong disampingnya setelah membaca itu. Helaan nafas juga dia keluarkan demi mengontrol emosinya. Jujur kalimat sang eonnie benar adanya. Tapi itu terlalu sulit dilakukan. Dan Sana memilih menguatkan hatinya terlebih dahulu sebelum memutuskan.

Cukup lama seperti itu, hingga 3 jam telah berlalu setelah kejadian menggedor gedor itu. Sana bangkit dari duduknya. Dia ingin ke dapur untuk minum. Dan berpikir jika Dahyun mungkin sudah tidak ada di depan kamarnya. Tidak mungkin juga gadis Kim itu masih menunggunya disaat jam sudah menujukkan tengah malam begini.

Ceklek- bukk!!

"Aww" ringisan Dahyun terdengar kala punggungnya berciuman dilantai. Bahkan kepalanya juga sempat terbentur. Inilah konsekuensi kala bersandar di pintu seseorang.

Sana yang melihat jelas khawatir. Tapi dia mencoba menahannya. Dia hanya menatap Dahyun yang kesakitan yang kini sudah terlihat berdiri. Mencoba memasang wajah dinginnya.

"oh! Eonnie membuka pintu" Dahyun berubah senang kala melihat Sana. Seakan melupakan kesakitannya barusan.

"Minggir. Aku mau ke dapur" Sana berujar datar.

"dapur? Eonnie mau minum? Kalau begitu diam disini, biar aku yang ambilkan"

"Tidak us-" Ucapan terhenti kala gadis Kim itu sudah berlari keluar kamar. Suara langkah kaki yang nenuruni tanggapun terdengar keras hingga..

"Aaa.." Bukk!

Teriakan gadis Kim itu lagi tak bisa membuat Sana bersikap tak perduli. Dengan segera Ia pun keluar kamar dan mendapati Dahyun berada dibawah tangga dengan ekspresi kesakitan seraya memegang kakinya.

Sana berlari mendekati. "Waegure?" tanyanya yang jelas panik.

"um..aku tidak sengaja jatuh. Dan kupikir kakiku terkilir" jawab Dahyun

"ka-kakimu terkilir? Ka-kau yakin?" nada suara Sana semakin terdengar panik.

Yang dikhawatirkan justru hanya memasang senyum. "Eonnie khawatir padaku?"

"Apa kau harus bertanya seperti itu disaat ini?" kesal Sana "Bagaimana ini?" Sana menatap Dahyun. "Kita kedokter sekarang"

"uh? Gwencana Eonnie" Dahyun menolak. "Ini akan segera pulih" sambung si gadis Kim seraya mencoba berdiri. Dia jelas menahan sakit. Dia hanya tak ingin Sana khawatir.

"Dahyuna..jangan paksakan kak-"

"Tak apa" potong Dahyun. "Apa Eonnie bisa bantu aku ke sofa terlebih dahulu?"

Sana mengangguk dan berlahan membantu membawa Dahyun untuk duduk disofa dorm mereka itu. "Aku ambil semprotan pereda nyeri dulu" ucap Sana kala Dahyun sudah terduduk nyaman.

Dan Tidak memakan waktu lama, Sana pun sudah terlihat kembali. Dengan berlahan, Ia menaikkan kaki milik Dahyun diatas sofa. Lalu menyemprotnya sebanyak mungkin. "Eotte?"

Dahyun tersenyum. "Sudah lebih baik. Terima kasih eonnie. Dan maaf aku tidak berhasil mengambilkan eonnie air minum"

Sana menghela nafasnya. "Aku akan telphone manager dulu untuk membawamu kerumah sakit" Sana sudah terlihat ingin menuju ke kamarnya untuk mengambil handphonenya. Tapi Dahyun menahannya dengan cepat.

"Bisakah kita lanjutkan pembicaraan kita terlebih dahulu? Kakiku benar tak parah. Hubungan kita yang terpenting untukku saat ini"

Sana tak langsung menjawab. Dia memilih diam beberapa saat hingga menghela nafas kecil. "Baiklah. Kalau begitu jelaskan padaku kenapa bisa kau menginap di apartement Eunwoo?"

_Tbc_

Kugantung lagi dong 😂

Note:
Selamat memperingati kenaikan Isa Almasih😊
Damai sejahtera untuk kita semua.
GBU Gaes 😇

Dan...

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Bagi yang menjalankan.
Mohon maaf lahir dan batin🙏

About Us? S3 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang