PROMISE XI (Epilog)

430 51 7
                                    

"Bagaimana kalau hari ini aku yang masak makan malam?" kata Wooyoung menawarkan diri pada Yeosang yang tengah mengeluarkan bahan makanan di kulkas.

"Tumben sekali" sahutnya ketus.

"Aku hanya akan menawarkan sekali. Untuk selanjutnya tidak akan lagi" Wooyoung memainkan jemarinya di atas meja makan.

"Mau tidak?"

"Baiklah, masak ini" ujar Yeosang memberikan bahan-bahan yang sudah dia keluarkan dari kulkas. Ini bukan kali pertama Yeosang melihat Wooyoung memasak, bagi Yeosang masakan pria itu tidak cukup buruk.

"Kau mau kemana?" kata Wooyoung melihat Yeosang berjalan meninggalkan dapur.

"Aku ingin tidur. Bangunkan aku jika sudah selesai" jawabnya sambil memeriksa jam di ponsel miliknya.

"Tidak bisa begitu!" Wooyoung berjalan mendekati Yeosang dan menariknya kembali ke dalam dapur.

"Kau harus temani aku" Yeosang mendengus kesal.

"Kenapa harus begitu? Aku masak sendirian biasanya" ujar Yeosang masih tampak kesal.

"Pokoknya kau harus di sini. Nah rekam aku sembari memasak, okay?" Yeosang mengeryitkan dahinya ketika itu. Dia tidak pernah tahu bahwa Wooyoung akan percaya diri seperti ini saat direkam. Wooyoung tidak biasa untuk berada di depan kamera setahu Yeosang.

"Wah~ kau kerasukan apa hari ini? Tiba-tiba ingin memasak, lalu tiba-tiba ingin direkam" Yeosang mengatur mode kamera di ponselnya untuk mulai merekam.

"Sudah?" kata Wooyoung.

"Hm" Yeosang mengangguk.

Created by Yeosang:

Nb: Cerita ini belum selesai. Aku hanya ingin menyuguhkan bagian di Part XI yang tidak aku tulis. "Promise" aku terus berlanjut. Terima kasih sudah membaca, ya.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang