PROMISE I

944 79 4
                                    

"Yeosang!!" Wooyoung berteriak keras memanggil Yeosang dari dalam kamarnya. Hari ini adalah hari minggu dimana Wooyoung harus berlatih menari bersama teman-temannya di club, namun dia terlambat bangun.

"Apa?" kata Yeosang membuka pintu kamar Wooyoung tanpa mengetuknya sama sekali. Yeosang sudah menghapus rasa hormatnya pada Wooyoung mengingat pria itu juga sering menerobos kamar Yeosang.

"Aaa!! Kenapa tidak ketuk dulu!!" teriak Wooyoung sekali lagi namun tidak diindahkan oleh Yeosang karena dia tahu, hal itu akan semakin memperumit keadaan.

"Siapa yang peduli. Lagipula kenapa kau teriak padahal masih pagi?!" tutur Yeosang menyilangkan kedua tangannya di atas dada.

"Celana dalammu?" sambungnya membuat Wooyoung tidak dapat menyembunyikan wajah merahnya pada Yeosang.

"Kan sudah aku bilang kalau celana dalammu ada di dalam lipatan baju itu! Aku sudah menyiapkannya sejak tadi malam" Yeosang mengacak-acak baju dan celana yang sudah dia siapkan untuk mencarikan celana dalam Wooyoung.

"Nah ini! Celana dalam dengan motif kirby kesukaanmu itu" Wooyoung mendengus keras lalu merampas celana dalam miliknya dari tangan Yeosang.

"Lain kali, gunakan matamu dengan baik. Jangan simpan matamu di bokong hingga kau tidak bisa mencari barang milikmu sendiri ya!" Yeosang meninggalkan kamar Wooyoung dengan sedikit menyeringai kepadanya. Hal itu membuat Wooyoung benar-benar kesal dan juga malu.

Setelah keributan singkat pagi itu, Wooyoung segera turun dari kamarnya untuk pergi menuju club. Dia berjalan dengan buru-buru hingga tidak menyempatkan diri untuk memakan sarapan di atas meja. Padahal Yeosang sudah menyiapkan itu semua.

Untunglah Yeosang juga sudah menyiapkan kotak makanan berisi roti untuk Wooyoung. Dia tahu bahwa pria itu tidak akan memakan sarapan jika sudah terlambat seperti ini. Yeosang bergegas membawa kotak bekal bewarna biru tua menuju garasi rumah. Wooyoung masih di sana untuk memakai sepatu.

"Bawa ini" ujar Yeosang memasukan kotak bekal itu ke dalam tas milik Wooyoung.

"Aku sudah buru-buru, lekaslah!" sahut Wooyoung menunggu Yeosang menutup resleting tas milik Wooyoung.

"Oke selesai!" Wooyoung bergegas keluar dan meninggalkan Yeosang di sana. Yeosang menghela nafas lega karena telah berhasil memberikan kotak berisi makanan untuk Wooyoung.

•••

Saat ini, Yeosang berada di rumah Wooyoung menggantikan Ibunya yang telah pergi. Ibunya memutuskan untuk menikah lagi sejak 10 tahun lalu. Orang tua Wooyoung membawa Yeosang ke rumah mereka karena pada saat itu Yeosang berkeliaran di luar dengan keadaan yang sangat buruk. Saat mereka menemukannya, Yeosang sudah tidak makan apapun selama 3 hari dan wajahnya begitu kotor.

Membawa Yeosang ke rumah mereka adalah keputusan yang besar mengingat mereka juga memiliki seorang anak yaitu Wooyoung. Namun hal itu dapat mereka atasi dan Yeosang tinggal bersama keluarga Wooyoung hingga saat ini.

"Apa?" sahut Wooyoung ketika menerima telepon dari Yeosang.

"Kau pulang jam berapa?"

"Mungkin tidak pulang karena Hongjoong mengadakan pesta"

"Aku sudah masak makan malam padahal" ujar Yeosang.

"Buatmu saja. Bye" Wooyoung menutup teleponnya. Yeosang mendengus kesal lalu membereskan hidangan ke dalam kulkas. Dia pikir makanan itu masih layak untuk dimakan dan bisa dimakan besok hingga dia tidak perlu memasak lagi.

"Dasar pria menyebalkan!"

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang