Happy ARMY day, lovelies
Untuk memeriahkan hari istimewa ini, silakan menikmati chapter baru duo bocil gemoy kita.
Happy reading
.
.Sebagai anak yang hampir berusia 5 tahun, sebenarnya Jimin bukanlah anak yang suka ngambek atau marah. Bila kesal, paling-paling ia hanya cemberut. Tidak lama setelah diberi pengertian, biasanya dia sadar dan kembali ceria.
Namun hari ini ada kejadian langka, Jimin marah besar dan mengamuk. Lebih langka lagi karena marahnya bukan pada sembarang orang.
Siang ini, Jimin sangat kesal pada Yoongi. Wajahnya merah padam, kaki menghentak-hentak. Sementara Yoongi dengan sabar mencoba menjelaskan pada teman kecilnya, namun semua ditolak mentah-mentah.
Sebenarnya apa yang membuat mereka bertengkar?
"Pokoknya Hwun nda boleh ke SD!" seru Jimin.
"Tapi kan Hyung tidak mungkin TK terus," jawab Yoongi dengan kalem. "Hyung sudah waktunya sekolah SD."
"Nda mau tau, pokoknya Hwun nda boleh ke SD!" Jimin semakin berteriak. "Kalau Hwun tetap mau ke SD, Chim... Chim..." Dia berpikir sejenak, "Chim nda mau temenan lagi sama Hwun."
Setelah itu ia melipat kedua tangan di dada, lalu berbalik membelakangi temannya. Bibir tebalnya mengerucut, dan pipi membulat.
"Hei, hei," aku melerai pertengkaran keduanya, "Kok begitu? Kenapa jadi tidak mau berteman lagi?"
Sambil tetap memunggungi Yoongi, dia mengomel lagi, "Sudah ah, sekalan Chim mau pulan." Lalu berjalan cepat meninggalkan kami menuju mobil.
Sementara Jungkook dan Taehyung mengamati keributan ini dengan penuh minat. Jungkook menatap Yoongi dan Jimin dengan mata bulatnya dan Taehyung mengemut permen lolly.
Aku menggeleng-geleng, tadinya mereka membahas tentang pesta akhir tahun ajaran. Jimin, Taehyung dan Jungkook gembira karena akan naik kelas ke TK A.
Lalu Jimin bertanya apakah Yoongi juga naik kelas. Yoongi menjawab bahwa ia akan lulus dari Min's Kindergarten seterusnya pindah bersekolah ke SD. Seketika Jimin marah dan kesal yang berujung melarang Yoongi bersekolah di SD.
Kalau sudah begini, aku tidak punya pilihan kecuali mengikuti anak itu kembali ke mobil.
Setelah mobil berjalan jauh dari sekolah, Jimin tetap diam saja. Sama sekali tidak bersuara, nampaknya benar-benar kesal karena masalah ini.
"Sudahlah, Chim sayang. Kenapa harus marah-marah begitu?" Aku melirik dia lewat kaca spion.
"Habis Yoonie hwun nyebelin. Chim nda suka," ketus anakku yang duduk di kursi belakang dengan mulut cemberut.
"Kok nyebelin sih? Kan Chim juga naik kelas, kenapa Yoongi tidak boleh naik kelas?" Aku berusaha sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
(The Story Of) Chim And Yoonie
FanficCerita Chim dan Yoonie hwun, dua anak yang berbeda karakter tapi bersahabat karib sejak hari pertama mereka bertemu di sebuah Taman Kanak-kanak.