It's Chim's Birthday

941 139 116
                                    

Happy birthday untuk uri Jiminie yang manis, imut, tampan, dan sexy. Semoga selalu berbahagia, sekarang dan seterusnya.

Walau terlambat, author juga mau merayakan ulang tahun si manggaettok, jadi ini dia chapter ulang tahun Chim.

Let's get it.

Happy reading
.
.

Pulang sekolah Jimin tidak henti-hentinya menyanyikan lagu baru yang diajarkan di sekolah.

"Senin, Selasa, Labu, Kamis, Jumat, Sabtu, Mingu. Itu nama-nama hali," dia bersenandung di mobil dalam perjalanan pulang.

"Wow, hebat Chim. Sekarang Chim sudah tahu nama hari." Aku tersenyum sayang dari balik kemudi sambil mengamati anakku di kaca spion.

"Iya, sekalan Chim sudah tau. Senin sampai Jumat, Chim sekolah. Sabtu, Chim main sepeda. Hali Mingu, Yoonie hwun main ke lumah," katanya gembira sambil menggoyang-goyangkan kepalanya.

Siang ini cukup panas, mobil berjalan perlahan membelah kemacetan kota sampai akhirnya berhenti di sebuah lampu merah.

"Jadi seminggu ada berapa hari?" tanyaku berpaling ke belakang memperhatikan Jimin.

Jimin bernyanyi lagi sambil mengangkat jarinya satu per satu. Ketika lagu berakhir, anak itu mengacungkan 7 jarinya dan tersenyum puas. "Tujuh, Ma. Chim pintel kan?" matanya berkilau.

"Yup, benar anak Mama. Dari semua hari, Chim paling suka hari apa?" aku bertanya lagi sambil menunggu lampu merah.

"Hmm, yan mana ya?" Rautnya tampak bingung, benar-benar serius mempertimbangkan jawabannya. "Da tau, Ma. Semua hali Chim suka."

Melihat ekspresinya yang jenaka membuatku tidak tahan dan ingin menggodanya, "Bukannya hari Minggu?"

"Kenapa hali Mingu?" Wajah anak manisku semakin lucu, mulut dan kening sama-sama berkerut karena heran.

"Kan Chim bisa main seharian sama Yoonie. Chim paling suka main sama Yoonie hwun, kan?"

Dia merona. "Mamaaaa," rajuknya sambil kian mengerucutkan bibir.

Benar-benar jenaka, aku tertawa senang melihat reaksinya. Sudah jelas walaupun dia terdengar jengkel tapi anakku sama sekali tidak menyangkal.

Klakson pengendara lain menyadarkanku. Lampu lalu lintas sudah berganti menjadi hijau. Saatnya melaju kembali.

Sesampai di rumah, Jimin kembali menyanyikan lagu yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampai di rumah, Jimin kembali menyanyikan lagu yang sama. Kali ini dia bersenandung sambil menunjuk-nunjuk nama-nama hari di kalender di dapur.

"Ma, Ma, lihat ini," katanya sambil menunjuk tepat suatu angka di bulan Oktober. "Ini apa, Ma? Kok ada halt nya?"

"Heart?" Aku jadi penasaran. Kegiatan memasak kuhentikan, aku mematikan kompor dan menghampiri Jimin yang sedang duduk di meja makan.

"Ini, Ma." Jemari pendeknya menyentuh angka 13.

(The Story Of) Chim And YoonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang