Kado Buat Hoseok

638 89 55
                                    

Chapter ini sebuah hadiah yang sangat sangat sangat terlambat untuk Hoseok kesayangan kita semua. Rapper, dancer, vocalist, sinar matahari dan harapan army.

I'm your hope, you're my hope.
You are J-Hope

Happy reading

.
.

Suatu siang di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Kota Daegu.

Jimin dan Yoongi berjalan berdampingan menyusuri rak demi rak. Dari sekian banyak barang dipajang di sana, tetapi sejauh ini masih belum ada satupun yang berkenan bagi mereka.

"Kalau yan ini gimana, Hwun?" Jimin menunjuk ke rak sebelah kirinya. Ia meraih boneka binatang dengan warna hijau yang sedang menjulurkan lidah.

Yoongi menggeleng, "Jangan Chim, Hoseok tidak suka ular."

Jimin tersenyum jahil, "Kan bial selu, Hwun. Tiap kali Hoseok hwun liat boneka ini, pasti jadi inat sama kita."

Yoongi menggelengkan kepala dan berjalan terus. Jimin menatap boneka itu dan berbicara sendiri, "Padahal kamu kan lucu ya." Tapi ia meletakkan kembali mainan itu pada tempat semula, kemudian berlari menyusul Yoongi

"Belikan yang ini aja sih, Chim?" Yoongi berputar menghadap Jimin. Lalu mengambil sebuah mobil-mobilan secara acak.

Gantian Jimin yang mendecakkan bibir, "Tsk tsk tsk, sudah biasa. Pasti semua olan juga kasih hadiah mobil."

Yoongi mengembalikan mobil-mobilan berwarna merah itu ke tempatnya. Lalu mengambil bola basket yang terletak tidak jauh dari situ, "Kalau ini gimana?"

"Ish, yan suka basket kan Yoonie hwun bukan Hoseok hwun," cibirnya.

"Tapi Hyung capek, Chim. Dari tadi sudah putar-putar mal tapi belum ada yang dibeli," Yoongi mengeluh sambil menghembus napas panjang.

"Kok Hwun bilan gitu sih. Ini kan buat Hoseok hwun, dia kan temen baiknya Yoonie hwun. Halus kasih kado yan bagus don," Jimin menjawab dengan nada cepat dan suara meninggi. "Sudah ah, kalau Hwun meman nda niat cali kado, Chim mau balenan aja sama Kookie dan Taetae. Yuk, Ma, kita pulan."

Dia berbalik ke arahku yang sejak tadi mengekori mereka berdua. Ia berjalan sambil menghentak-hentakkan kaki. Bibirnya semakin monyong dan pipi yang memerah. Ia menggandeng tanganku lalu melangkah cepat, mengabaikan Yoongi yang masih terbengong mendengar omelan sahabat kecilnya.

Aku tersenyum simpul mendengar perdebatan mereka. Kedua anak ini memang sudah lelah berjalan-jalan di mal lebih-lebih tanpa hasil, akibatnya Jimin dan Yoongi menjadi lebih rewel dan akhirnya pertengkaran tidak terhindarkan.

Kemarin mereka mendapat undangan ulang tahun dari Jung Hoseok, anak tetangga Min ssaem, sekaligus teman sepermainan Yoongi. Dengan sangat antusias, Jimin merencanakan untuk membeli hadiah untuk Hoseok dari mereka berdua, dirinya dan hyung kesayangan. Yoongi tentu saja menyetujui, sebenarnya ia anak yang penurut dan tidak banyak protes, apalagi kepada Jimin.

Hanya saja Yoongi tidak sadar, Jimin adalah seseorang gift fairy. Dia tidak pernah memberi kado sembarangan. Setiap kali ada teman atau kerabat yang berulang tahun, Jimin sangat memikirkan barang atau hadiah apa yang akan dia berikan kepada yang bersangkutan. Itulah sebabnya ia sangat cerewet dan pemilih.

Aku meremas tangan anakku sedikit lebih erat, "Jangan begitu sama Yoonie hwun, Chim. Kasihan, kan kemarin Chim sendiri yang minta beli kado bareng Yoongi. Kok sekarang ditinggal?"

Putra kecilku menjawab masih dengan nada sewot, "Habisnya Hwun ga selu. Masa kasih kado biasa aja ke Hoseok hwun."

Yoongi berjalan tepat di belakang kami, tapi Jimin mengatakan itu dengan suara keras. Aku melirik kepada anak itu, memeriksa apakah Yoongi baik-baik saja. Tapi sepertinya Yoongi tidak ambil pusing, dia memasukkan tangan ke dalam kantong jaketnya. Berjalan sambil menunduk melihat ke lantai mal yang berkilat bersih sempurna.

(The Story Of) Chim And YoonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang