Siapa yang excited sama chapter ini?
Aku...aku...aku... ☝️☝️☝️
Happy reading.
.
.Sudah sebulan sejak Chim, Taetae dan Kookie berlatih intensif dalam rangka pentas seni. Setiap hari sepulang sekolah, mereka berlatih di bawah arahan Jung ssaem dan guru-guru, bersama anak-anak lain yang mengisi acara.
Selama sebulan itu juga, Jimin selalu pulang dengan wajah dan tubuh yang penuh keringat. Begitupun 2 temannya itu, tetapi mereka tetap gembira dan bersemangat. Satu-satunya yang berbeda adalah anak itu kini lebih cepat tertidur, kelelahan setelah latihan intensifnya.
Aku tidak mengetahui dengan jelas tarian seperti apa yang akan dibawakan Jimin. Dia tidak mau membagi sedikitpun detailnya kepadaku. Yang aku tahu bahwa mereka akan menarikan lagu BTZ, tapi cuma itu saja. Lainnya kata Jimin, rahasia. Kami harus datang menonton pertunjukannya kalau ingin tahu.
"Memang Chim mau nari apa sih?" aku berusaha lagi memancing jawabannya. Tanganku menimang undangan pentas seni Min's kindergarten yang akan diadakan besok malam.
"Makanya Mama sama Papa besok halus datan," katanya sambil menguap lebar-lebar di atas tempat tidurnya.
"Kalau Papa besok tidak bisa datang, tidak apa-apa ya Chim? Kan Chim tahu kalau Papa sibuk kerja, tidak bisa kalau dadakan seperti ini."
Matanya yang sudah menutup, membuka lagi, "Papa nda bisa datan?"
"Ya makanya," aku berucap sedih, "Chim undangannya mendadak, Papa jadi tidak bisa meluangkan jadwal kerjanya."
Tatapannya masygul namun dia berusaha tabah, "Ta-tapi Mama datan kan?"
"Datang, sayang." Aku mencium pipinya yang putih mulus, "Mama pasti datang."
Ia terlihat masih sedih, tapi mengangguk mengiyakan. Tidak lama rasa lelah segera menguasai, matanya terpejam dan dia tertidur.
Aku mengelus rambutnya sambil tersenyum. Sebenarnya aku berbohong kepada Jimin, aku dan suamiku sudah tahu jadwal pertunjukan ini jauh sebelumnya. Papa sudah minta ijin kepada atasannya supaya kami berdua bisa menonton pentas seni bersama-sama. Ide untuk merahasiakan ini datang dari Papa, katanya supaya jadi kejutan untuk anak kami.
Tentu saja aku dan Papa akan datang menonton. Bahkan walaupun Jimin cuma mendapat peran pendukung kecil, kami tetap akan datang. Aku dan suamiku selalu mendukung apapun kegiatan positif Jimin, apalagi sesuatu yang sangat dia sukai. Tidak mungkin kami akan melewatkan.
Keesokan harinya, aku mengantar Jimin ke gedung kesenian. Walaupun acara pertunjukan baru dimulai nanti sore, tapi anak-anak sudah diminta datang pagi hari. Karena mereka akan sekaligus melakukan gladi resik.
Setiba di gedung pertunjukan, di halaman sudah berkumpul anak-anak yang lain. Taehyung sudah berdiri menunggu kami. Begitu melihat temannya, Taetae berlari menghampiri. "Chim," katanya sambil tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
(The Story Of) Chim And Yoonie
FanficCerita Chim dan Yoonie hwun, dua anak yang berbeda karakter tapi bersahabat karib sejak hari pertama mereka bertemu di sebuah Taman Kanak-kanak.