Geng nya Chim

1.7K 196 74
                                    

Say hello to maknae line

Happy reading

.
.

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, pintu-pintu kelas satu persatu terbuka. Anak-anak berbaris di dalam kelas, bersiap memberi tos high five kepada guru mereka sebelum keluar kelas dan dijemput oleh orangtua mereka masing-masing.

"Jimin," aku berseru memanggil anakku ketika dia muncul dari kelasnya.

"Mama." Begitu mengetahui kehadiran ibunya, kesayanganku tersenyum menampilkan eye smile nya. Kakinya melangkah mendekatiku, tetapi ia tidak sendiri.

Di sebelahnya berjalan seorang anak laki-laki, mereka kira-kira hampir sebaya, hanya anak ini sedikit lebih tinggi. Tampan, itu kesan pertamaku mengenai anak ini. Wajahnya menampilkan kesan keanggunan seperti pangeran di buku cerita.

"Mama, ini Taetae, teman Chim di kelas." Jimin memperkenalkan temannya kepadaku, "Taetae, ini Mama Chim." Matanya menyipit melengkung penuh kegembiraan.

"Halo Mama Chim. Aku Taetae." Alih-alih mengajak bersalaman, si tampan malah mengacungkan tangan untuk ber tos. Begitu ia berkata-kata, hilang sudah kesan anggunnya. Cengiran kotaknya terlihat lucu karena giginya ada yang tanggal alias ompong.

"Halo Taetae, baru kenalan sama Chim hari ini ya?" Aku balas salam high five nya.

"Iya, kemalin Taetae sakit jadi nda sekolah." Si Taetae ini masih cadel, sama seperti Jimin.

"Oo.. jadi sekarang Taetae sudah sehat?" Bedanya, Taetae cukup pemberani untuk berkenalan dengan orang baru tidak seperti Jiminku yang pemalu.

"Sehat, Mama Chim. Ni liat, Taetae kuat!" katanya sambil mengangkat lengannya, menunjukkan "otot" bicep nya.

"Wah, Taetae kuat ya. Kayak yan di tivi." Mata Jimin berbinar-binar, benar-benar kagum dengan "otot" Taetae.

"Iya, Taetae kan suka makan sayul," jawab Si tampan tapi ompong dengan pongahnya. Hidungnya kembang kempis di hadapan penontonnya.

"Ma, kalau Chim suka makan sayul, Chim juga bisa jadi kuat kayak Taetae don, Ma?" Jimin kini menatapku penuh harap, tampaknya menjadi kuat sudah menjadi cita-cita barunya.

"Bisa Chim, malah Chim sama Taetae bisa jadi lebih kuat lagi kalau sering makan sayur dan tidak suka jajan yang manis-manis." Bagus, ada kesempatan untuk menasehati Jimin yang suka sekali makanan manis.

"Iya, Tae. Gigi Taetae pasti ompon karena suka jajan pelmen, kan?" Jimin menunjuk mulut Taetae. Gigi Jimin sendiri masih utuh, putih bersih dan rapi. Papanya Jimin sangat cerewet kalau soal kesehatan tubuh dan mulut.

"Bukan, Chim. Gigi Taetae ompon kalena waktu itu Taetae jatuh di kebun Halmeoni. Tapi Taetae nda nanis, Taetae tahan sakitnya," sangkal Taetae.

"Bohon... Kalau bohon dosa lo.." Alis Jimin berkerut, sangsi dengan ucapan Taetae. Mana ada orang jatuh tapi tidak menangis, begitu kira-kira pikirnya.

"Nda bohon.. Tanya aja sama Eomma." Taetae nampak tersinggung, dia tidak suka dituduh berbohong.

"Tata nda bohon, kan Tata mau jadi anak baik supaya bisa jadi kayak anpanman."

"Anpanman itu siapa? Chim belum pelnah denal."

"Makanya Chim nanti main ke lumah Taetae, bial kenal sama anpanman. Taetae punya filem anpanman, ada bonekanya juga. Pasti Chim jadi suka anpanman." Si Taetae tersenyum miring, karena merasa mengetahui sesuatu yang Jimin tidak tau.

"Nda mau, Chim penen jadi supelman aja." Jimin memang seperti Papanya yang menggemari Superman.

"Jadi anpanman aja, Chim. Temennya banyak."

(The Story Of) Chim And YoonieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang