Chapter ini agak ....
Tapi semoga kalian tetap bisa menikmatinya, my lovely readers.Happy reading.
.
.
Pukul 07.00 pagi di hari Minggu, suasana masih agak dingin, namun aktivitas rumah harus segera dimulai. Seperti biasa aku hendak membangunkan Jimin. Kami memang membiasakan anak untuk bangun secara teratur setiap hari, tidak hanya pada hari sekolah saja."Selamat pagi, Chim, ayo ba...," alangkah kagetnya ketika melangkah masuk ke kamar Jimin, ternyata anakku itu sudah duduk tegak di tempat tidurnya. Bermain peran dengan boneka-bonekanya, mengajak bicara mereka.
"Selamat pagi, Chimmy," katanya dengan suara 'dalam'.
"Selamat pagi, Dino." Jimin menjawab sambil menggerakkan boneka Chimmy.
"Kayaknya lagi semanat, Chimmy," kata dinosaurus lagi.
"Iya don, Dino. Kan hali ini Papa mau ajak jalan-jalan. Kita mau beli boneka halimau." Chimmy bergerak-gerak lucu di tangan Jimin.
"Wah, boneka halimau? Bealti kita punya teman balu don?" Dino dalam suala beratnya.
"Iya, kita bisa main sama-sama mistel beal, si Bekbek. Kita bisa jadi kebun binatan."
"Chim... Kalau boneka halimau nya sudah ada, mau dikasih nama apa?" Dino tiba-tiba bertanya pada Jimin.
Anak itu berpikir serius sambil mengelus dagunya. Lalu wajahnya berubah cerah karena mendapat ide cemerlang. "Namanya si Holan. Ah, iya benel Holan. Bagus tidak?"
Aku yang sedari tadi bersembunyi di belakang pintu, memutuskan inilah saatnya mengejutkan dia, "Bagus dong."
Jimin terlonjak dan mengangkat kepalanya kepadaku, "Mama, Chim kaget."
Aku berjalan dan mencium kening Jimin, "Maaf, sayang. Good morning."
"Gut molnin, Mama." Jimin menggerak-gerakkan 2 boneka di tangannya dalam sebuah gerakan mirip gelombang.
"Mama juga kaget, kok anak Mama sudah bangun pagi-pagi. Biasanya Mama harus goyang-goyang dulu badannya baru mau bangun." Aku melangkah membuka gorden kamar Jimin, membiarkan cahaya mentari pagi menyinari kamar ini.
Jimin menyengir, "Soalnya Chim nda sabal mau pelgi jalan-jalan sama Papa."
Kemarin Papa memang sudah menjanjikan pergi sekeluarga membeli boneka harimau untuk melengkapi koleksi boneka binatang Jimin. Jimin selalu mengingat dan menagih janji apapun yang kami buat untuknya. Tidak heran kalau dia sangat menantikan hari ini dan bersemangat bangun pagi.
Aku tersenyum sayang, "Kalau begitu sekarang Chim mandi, sarapan, terus kita tunggu Papa pulang."
"Yesss!" Jimin melempar selimutnya dan berjalan sambil melompat kecil menuju kamar mandi. Aku mengikutinya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
(The Story Of) Chim And Yoonie
Hayran KurguCerita Chim dan Yoonie hwun, dua anak yang berbeda karakter tapi bersahabat karib sejak hari pertama mereka bertemu di sebuah Taman Kanak-kanak.