Halo ada yang rindu?***********athy
Bagai disiram dengan air dingin, aku terjatuh didalam kubangan es dan berdiri kaku,,,,,.
"Ayah?!". Aku memastikannya sekali lagi mungkin saja karna tidur terlalu lama pendengaran ku mulai terganggu.
"Kamu siapa?". Kata menusuk itu lagi, nada bicara yang sama aku tidak bermimpi dan pendengaran ku tidak terganggu.
"Felix!".
"Tunggu ayah kau masih lemah, tolong jangan bangun dulu". Aku sedikit menahan tubuh papa saat dia ingin bangkit dari acara duduknya.
"Astaga yang mulia anda sudah sadar?". Dengan berlinang air mata felix berlari mendekat kearah papa, diikuti lily dari belakang dengan wajah kagetnya dan tangan yang menutupi mulutnya.
Tapi tidak dengan papa, dia mengkerutkan dahinya saat melihat felix yang ada dihadapannya.
"Ada apa dengan wajahmu, apa yang membuat kau berantakan dalam semalam?". Felix mengehela nafas.
"Siapa yang membuat saya khawatir?, yang mulia, anda tidak sadarkan diri selama sepuluh hari, siapa yang tidak khawatir". Felix sepertinya kesal dengan apa yang dia dengar tadi.
"Apa?!". Papa terkejut.
"Sekarang kau sudah berani bercanda di hadapanku". Dengan tampang ganas bak monster felix dan papa terus beragumen siapa yang paling benar.
Aku melihat ekspresi papa dan kegelisahan dihatiku makin kuat, dan aku makin yakin.
Sesaat setelah sakit didada papa berakhir "jangan bicara omong kosong lagi".
Mata kami bertemu, tatapan mata tanpa emosi seperti gunung es yang tak pernah mencair, saking takutnya dengan tatapan matanya aku mundur satu langkah kebelakang, tatapannya seperti pertama kali aku bertemu dengannya tapi kali ini lebih parah.
Papa mencengkram pergelangan tanganku "siapa kau, apa kau pembunuh bayaran, jika iya seharusnya kau sudah terpotong sekarang". Perkataan tajam yang menusuk gendang telingaku, terus bergema.
"Siapa yang membawa perempuan ini ke kamar ku". Rasa tak percaya dihatiku membuatku bungkam, aku tahu situasi seperti ini pasti akan datang tapi kenapa......
"Yang mulia, apa yang anda bicarakan, apa itu tentang tuan putri?". Felix merasa aneh dengan perkataan tuannya itu, pasti aku saja merasa aneh dengan semuanya.
"Putri?, maksudmu dia ini putri dari negri sebrang, apa karna kau putri kau tak merasa takut berani masuk ke kamar ku dan menaiki kasurku".
"apa kalau kau putri dari negri sebrang kau merasa aku tak akan membunuhmu ". Negri sebrang?, aku memegang lengan baju felix, meminta pertolongan kata-kata papa, tatapannya membuatku tak bisa berpikir.
"Yang mulia tidak-kah anda mengenali wajah putri!!". Felix berteriak, baru kali ini aku mendengarnya berteriak.
"Putri athanasia satu-satunya keluarga anda, darah daging anda, putri kerajaan obelia!, bukan? Ini karna anda baru bangun jadi pikiran anda kacau, tapi anda tidak bisa lupa tentang tuan putri!".
"Felix kau gila, sejak kapan aku punya keluarga?". Papa bertanya dengan kening yang dikerutkan.
"Oh siapa yang bangun, apa kau kira felix dan lily akan kesulitan olehmu, kenapa kau lupa padaku?, itu konyol dan kata-kata apa yang kau ucapkan, kau tidak pingsan, kau bercanda...".
"Apa?".
Kata-kata yang keluar dari mulutku membuat felix dan lily terkejut.
Aku melanjutkan kata-kataku lagi "...ayah yang tiba-tiba bangun saat aku kesini, dan kata-kata konyol yang keluar dari mulutnya, kalian semua menipuku!".
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu/ff wmmap/
Romancebagaimana rasanya berinkernasi kedalam sebuah novel yang selalu kalian baca setiap malam, novel dimana kalian tau alurnya, dan endingnya. tapi tidak bagiku, kukira hidup didalam negri novel seperti cerita fantasy yang selalu aku baca akan mudah dila...