37

968 167 9
                                    

Typo bertebaran

*******normal

"Ada apa?". Athanasia menatap mereka dengan pandangan 'ada yang salah?'.

Felix yang membulat'kan mata'nya sembari tergesa-gesa membersih'kan baju Claude sampai Lupa kalau Claude memiliki sihir.

'Maaf felix aku tidak bisa membantu'.

'Aku rasa dia harus lari'

'felix kenapa'

'Tuan felix saya doakan yang terbaik'

Nana dengan pandangan kasihan mengelus bahu felix prihatin, Lucas juga melakukan hal yang sama dibahu sebelah'nya.

"Saya harap anda bisa beristirahat dengan tenang".

"nona nana saya belum mati!". Dengan batin nelangsa, felix rasanya ingin menangis.

Tuan robane yang melihat putra'nya ternistakan hanya terkekeh puas, karna sudah biasa!.

"Saya juga akan membuatkan anda tempat peristirahatan terakhir yang terbaik!". Lucas dengan senyum menghina'nya.

Batin felix semakin tersiksa.....

"Ah iya tuan felix saya rasa anda harus membuat data tentang beberapa calon pemaisuri!". Celetuk nana,... Membuat suasana disana menjadi,... Emhh... Canggung?.

"Anda benar!! Kira-kira siapa?". Ucap felix penuh semangat dengan wajah datar....

"Ah.. Bagaimana dengan tuan putri aleta dari negri sebrang, dia gadis yang cantik dan baik, umur'nya juga sudah cukup untuk menikah... Atau Evelina sentra putri dari marquess sentra?". Nana memikirkan banyak nama perempuan bangsawan yang pernah dia temui dan dirasa sangat pantas menjadi seorang pemaisuri.

Lucas hanya menggelengkan kepala nya, felix yang tidak terlalu memikirkan data-data calon istri untuk claude karna kandidat'nya sudah ada didepan'nya sekarang, untuk athanasia wajah'nya menekuk sebal, nana itu dikatakan peka ya peka, tapi ah sudahlah... Menyebal'kan, Lilian yang Sadar hanya tersenyum maklum, dan untuk Claude muka'nya sudah sedingin salju dialanta.

"Kenapa muka kalian seperti remasan kertas?". Lucas memegang tangan kiri nya yang sudah tidak tahan ingin sekali menjitak nana!, agar otak nya sedikit berfungsi!, dia benar-benar menyesal menjadi guru untuk bocah ingusan seperti nana, andai kata waktu bisa diputar... Dia akan mem-blacklist nana dari daftar murid'nya.

"Nana". Atahanasia dengan senyum malaikat'nya menyuruh nana untuk diam dengan gestur tubuh'nya karna melihat kondisi papa'nya yang yahh..... Kacau!, dia tidak sebodoh itu untuk menyimpulkan hubungan antara papa'nya dan nana.

Nana hanya menganggu dengan wajah polos'nya, jika saja disini tidak ada orang dia ingin sekali teriak.... 'NANA SADARLAH....BODOH!!' tapi nyata nya dia tidak bisa melakukan itu.

"Keagungan bagi matahari obelia, dan tuan putri obelia". Seorang perempuan dengan warna rambut hitam legam seperti malam dengan mata madu yang bersinar mendatangi mereka.

"Saya evelina sentra putri dari marquess sentra, Maaf atas kelancangan saya yang mulia, tuan putri.. Saya yang rendah ini ingin memberikan hadiah yang tidak seberapa ini kepada anda". Nana sedikit terpesona, wanita didepan'nya benar-benar cantik, walau dia tahu kesan anggun yang ditunjukan Wanita dihadapan'nya itu kebohongan!!.

Sebuah gaun berwarna senada dengan mata athanasia terpampang indah dihadapan mereka, dengan beberapa butiran kecil permata dibagian dada, dan pita putih di pinggang nya.

Senyum manis bak rubah yang mencari mangsa terpampang dibibir Evelina yang tipis, mata hazel'nya menatap Claude penuh minat, oh tentu saja siapa yang tidak suka kaisar obelia?(aku aja suka🤧).

waktu/ff wmmap/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang