03

2.3K 363 30
                                    

***********nana

setelah aku selesai memakai baju yang tadi diberikan lucas, aku keluar dari kamar mandi, baju yang kupakai hanya celana berwarna hitam dengan kemeja berwarna putih bersih dengan kancing dan sepatu senada dengan celana dan ini sangat nyaman.

"berpakaianmu seperti perempuan lama sekali, ikuti aku!!". orang ini minta ditampar ya?, aku kan memang perempuan dan lagi waktu berpakaianku hanya 2 menit!!.

tanpa banyak tanya aku mengikutinya dari belakang, athanasia bilang dia bisa sihirkan?, aku juga mau!!.

aku ingin bisa sihir, ya kalau aku bisa sihir aku bisa melakukan sesuatu pada bocah kurang diajar ini.

aku mengikuti langkah lucas didepanku kurasa dia ingin membawaku ketempat aku ditest, tapi kan aku masih terluka, apa tak terlalu cepat dan lagi kenapa claude mengiyakannya apa dia tak curiga sedikitpun padaku?.

"heii". aku mengarahkan pandanganku pada lucas yang menatapku sebal.

"apa?". aku mengerutkan dahinya saat dia menepuk bahu dan dahiku pelan.

"kurasa kau memiliki mana dan sihir?". HAH!?, apa, mana?, energi maksudmu dan apa tadi kau bilang sihir?, kau bercanda ya?.

"masa sih?". tapi jujur saja aku senang, berarti aku kemungkinan bisa menjaga athanasia walau itu 1:1.000.000 hahaha.

"hm". udah gitu doang ajari aku kek, lagipula tadi waktu dikamar dia bilang aku akan ditest pedang kan apa sama dengan permainan pedang kayu?.

aku melihat taman yang kulewati sangat indah banyak bunga mawar disana sama seperti taman yang kulihat ditengah kota kemarin.

tanpa sadar aku tak melihat lucas yang beehenti didepanku karna terlalu fokus pada taman yang indah, jadilah aku menabrak lucas yang ada didepanku.

BRUKK.

"kau ini bisa tidak sih, tidak membuatku kesal!!". ya suruh siapa kau berhenti mendadak dihadapanku bocah!!.

"ya maaf". aku tak merasa sakit sama sekali karna tubuh lucas sebagai pendaratanku, tapi kurasa lucas memiliki kesakitan yang serius, aku melihatnya dari kemarahan diwajahnya.

"ffthh...". aku bangkit dari posisiku dan membantu lucas untuk bangkit juga, aku melihat felix, lilian, athanasia menahan tawa mereka dan apa itu seringaian dari sibodoh claude, ishh kesalnya, ini kan bukan salahku tapi lucas.

pletak

HEHHH, anak ini benar-benar ya, sebelum ku balas lucas dia malah berlari dan sekarang ada disebelah athanasia, sialann!!, keningku malah dia pukul dengan jari telunjuknya dengan keras,, itu sakit!!.

aku menghampiri ke- lima orang iti dengan wajah ditekuk, gimana gak ditekuk, aku kemarin malam habis kecelakaan dan sekarang keningku dipukul ya walaupun hanya dengan telunjuk tapi sakit.

"tuan nana, karna anda sudah disini, ini silahkan ambil pedang anda". aku melihat pedang yang disodorkan felix dan, ITU PEDANG ASLI WOYY!!.

aku pernah belajar pedang kayu, tapi kan itu kayu bukan besi ARGHHHH LUCAS SIALAN!!.

aku menerima pedang itu dengan tangan gemetar, tapi cuma aku sih yang merasakan, tapi kok saat memegang pedangnya ada rasa tak nyaman ya apa karna baru pertama kali memagang pedang sungguhan?.

"tuan nana, akan ditest oleh saya, tolong keluarkan semua kemampuan anda". felix kau bicara sangat lembut tapi aku merasa kalau nyawaku diujung tanduk ya.

"ba-baiklah". aku lakukan saja deh kalaupun kalah toh gak ada ruginya, tapi aku gak akan dibunuh kan?.

"mari kita kearena!". felix menggiringku kearah lapangan berpasir disana, lucas, athanasia,lilian, dan claude ada disebuah gazebo dengan claude duduk disebuah kursi seperti singgasana tapi tak terlalu mewah dan athanasia dikursi sebelahnya dan lucas berdiri*ralat* dia duduk dikursi yang aku yakin dibuat dari sihir disebelah athanasia, dan lilian ada dibelakang athanasia*posisi berdiri*.

waktu/ff wmmap/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang