04

2.1K 335 25
                                    

**********nana

"siapa mentri yang mengatur keuangan istana?". dia ini bertanya?, atau mengetesku.

hiii tatapannya menyeramkan, wajahnya dia tumpang ditangannya dengan siku yang ada dimejanya, ahh kenapa aku tadi bilang soal itu, tadi saja aku biarkan tirani ini menyelesaikannya sendiri.

"tuan adrian panchopes yang mulia". yang aku tau sih itu, tapi kalo salah gimana?, apa jangan-jangan aku yang bakal dibunuh hihhh.

"felix". hah dia gila ya felix ada sama athanasia kok.

"ya yang mulia". HAHH, kenapa tuh orang ada disini!!!.

"bawa hidup-hidup orang bernama panchopes itu kesini". heii kau tirani nama orang kok dipotong-potong kaya daging sapi aja.

"baik, yang mulia". felix pergi dari sana dan meninggalkan suasana canggung yang ekstremm.

claude fokus dengan kertas-kertas itu lagi, dan aku yang juga fokus pada kertas yang dipegangnya juga toh dari pada aku gak ada kerjaan kan disini, kurasa kertas laporannya habis, dan mungkin si tirani ini akan tidur, ehh bukannya ini sudah jam makan siang, pantas saja felix ada saat dibutuhkan, pesta teh ala gadis-gadis bangsawan yang dilakukan athanasia sudah selesai rupanya.

si tirani ini gak ada niat mau makan?, tapi kenapa tu tubuh bisa berkotak-kotak gitu ya, padahalkan kerjaannya cuma ngeliatin laporan doang, hmmm?.

"apa?". eehh, kaget aku, orang ini sadar kalo diperhatiin dari tadi kirain gak peka wkwkwk.

"tidak apa-apa, yang mulia". ya masa aku bilang kalau aku merhatiin perut sitirani siap-siap digantung aku itumah.

"maaf yang mulia, tuan adrian sudah ada didepan ruangan". ehh, felix kaya hantu sumpah, hawa keberadaannya gak kerasa kaya si kuro--- eh itu kan anime sebelah ya?.

"suruh masuk!". aku sih cuma diem aja, kalo dugaanku bener aku selamat dan happy end kalau enggak aku bakal ucapin salam perpisahan sama kepala aku nanti.

"baik yang mulia". aku ngerasa kasihan sama felix, dia mah mau-mau aja disuruh sama tirani psiko kaya claude.

"segala keagungan dan berkat bagi matahari obelia, yang mulia ada perlu apa memanggil saya?". kalian tau gak wajah bapak-bapak yang ada dihadapan aku?, pengen aku cabik-cabik tau gak tuh senyumannya keliatan senyum bisnis banget sialan kesel lama-lama liatnya, aku sih buang muka aja kesamping gak liat muka bisnis tuh orang.

"apa kau tau kesalahanmu?, ingin mengaku atau kubuat kau mengaku". gimana gak serem coba aku aja yang cuma denger suaranya gemeteran ck, tubuhku ini punya trauma apa sih sama claude?.

"ma--maaf yang mulia, mak--maksud anda apa ya?". uhh tinggal jujur aja apa salahnya sih?.

CJRASSS.

aku membulatkan mataku, sekarang didepan mataku orang tadi terjatuh berlutut tanpa kepala, kepalanya menggelinding dengan mata terbuka dan lidah yang menjalar, darah dimana-mana.

"felix, gantung kepalanya dipintu gerbang istana!".

"baik yang mulia, saya permisi". felix membawa kepala dan tubuh tak bernyawa adrian, aku yang masih terkejut dengan apa yang terjadi hanya diam saja, dan darah yang beececeran tadi sudah dibersihkan oleh sihir claude.

dan satu hal yang ada dikepalaku sekarang,,,, JANGAN MACAM-MACAM DENGAN TIRANI ITU SUPAYA KEPALAMU MASIH BERADA DITEMPATNYA!!.

aku mentralkan degup jantungku dan nafasku yang tiba-tiba sesak, lagipula aku tahu kedepannya mungkin aku juga akan melakukan apa yang claude lakukan, sebab aku adalah pengawal seorang tuan putri, hanya karna melihat sebuah kepala yang terpisah dari tubuhnya tak boleh membuatku gentar.

waktu/ff wmmap/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang