23

1K 174 28
                                    


Typo bertebaran!!


★★★★★★athy

Aku duduk ditengah-tengah mereka ya walaupun aneh, dan tentu saja dengan kue dan teh dihadapanku, pelayan yang me-ngantarkan makanan saja sampai mengkerutkan kening mereka, karna melihat kami yang duduk di-satu sofa.

Entahlah, tapi papa saja tak mem-permasalahkan'nya, bahkan aku juga sering duduk bersama nana dan lucas.

Aku menatap Nana yang memijit kening'nya ada gurat hitam dikantung mata'nya, dan beralih ke-papa, tak jauh berbeda mata papa juga kelihatan lelah.

"Nana, coba lihat kesini sebentar!". Nana menatapku dengan pandangan bingung, aku mengambil beberapa jepit rambut kecil yang ada di-rambutku, dan menjepit poni nana, dan saat jari-jariku bersentuhan dengan rambut'nya, sensani lembut menyeruak dari rambut yang terkena jari-ku.

"Kau seperti kurang nyaman dengan ponimu saat menunduk". Nana tersenyum saat dia memegang jepit yang aku sematkan di-rambut'nya, apasih itukan cuma jepit rambut! Kenapa dia sesenang itu!.

"Terima kasih tuan putri, rambut saya memang sudah memanjang!". Kata nya sambil menarik rambut-nya lembut, dan menyisir dengan tangan nya, rambut merah nya itu..... Benar-benar mengingatkanku pada felix(⌒_⌒;).

Saat aku ingat sesuatu, aku tersenyum miring.

"Papa, apa papa tau gulali?". Mataku berkeling sambil membuat wajah congkak.

"...tau, gula padat yang dicairkan dengan panas, lalu dibuat seperti kapas dan digulung dengan kayu..". Aku mengekerutkan keningku dan cemberut, bagaimana papa bisa tau makanan rendah'an, padahal-kan makanan rendah'an tak bisa masuk ke-dalam istana.

"Membosankan".

"Yang bertanya'kan kau, aku hanya menjawab". Kata papa, satu alis'nya dia angkat, merasa heran mungkin dengan kelakuan'ku tenang saja pa, bukan cuma papa yang heran dengan kelakuan'ku, aku sendiri juga heran!.

"Baiklah.... Tada!!, hadiah untuk papa!". Aku memberikan gulali itu ke-papa, sebenar'nya aku menyihir gulali itu supaya awet dari malam sampai pagi, supaya tidak kempes.

Lihatlah, wajah nya yang sombong itu, bagaimana dia bisa bertampang tidak sopan pada gulali?.

"..rasanya enak kok, iya kan?". Walaupun dengan tampang aneh papa tetap memgambil'nya.

"Dan ini untuk nana!... Permen apel, nana suka buah-kan!". Nana memiringkan kepala'nya dan menunjuk diri'nya sendiri, aku mengangguk... Nana dengan mata berbinar mengambil permen apel itu, dan aku juga punya gulali seperti papa!

"Daripada kalian mengerjakan dokumen-dokumen itu dengan perasaan kesal, lebih baik kalian makan hadiah dari aku dulu, karna makanan manis bisa mengubah suasana perasaan yang kurang baik!". Kataku sambil mengangkat kepalan tanganku ke-udara, "SEMANGATLAH WAHAI PAPA DAN NANA!".

Aku melihat Papa mengambil sedikit gulali itu dengan tangan nya lalu memakan'nya, tak ada yang berubah dengan raut wajah nya masih seperti biasa datar, tapi tangan'nya mengambil lagi dan menyuap lagi, itu tanda nya tak masalah kan?.

Lalu aku menatap nana, WHATT!!.

"emhh,.... Tuan putri?, yang mulia?, kalian kenapa?". Aku melirik papa yang juga menatap nana, mataku dan papa bertemu.

"Ekhem.... Tidak ada". Papa ber-dehem pelan, dan melanjutkan membaca dokumen, sambil memakan sisa gulali yang ada di tangan nya.

Kalian mau tau apa yang kami lihat ini.......

Gambar nya mana

...:"sabar".

:"sabar"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
waktu/ff wmmap/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang