********normalclaude masih disana melihat seseorang yang terbaring dengan luka dikepalanya yang disebabkan karna menolong putrinya, tadinya dia ingin kembali keistananya setelah menyuruh athanasia kembali kekamarnya, tapi entah kenapa dia memilih duduk ditempat duduk yang tadi diduduki athanasia.
dia tak melakukan apapun hanya duduk dengan gaya coolnya dan memperhatikan nana secara intens entah kenapa?, bosan dengan gaya cool dia menopang dagunya dengan sebelah tangan, tetapi matanya tetap tertuju pada nana yang terbaring, nana seperti orang yang tidur dengan nyenyak, semua orang akan merasa kalau nana tak pernah mengalami adegan yang membuat nyawanya hampir melayang, karna dia tertidur sangat damai.
"......". hari semakin malam tapi kaisar obelia ini malah menikmati hal yang dia lakukan sekarang.
dia menatap langit yang terlihat dari luar jendela yang terdapat dihadapannya lalu dia melihat nana lagi, setelah itu dia berdiri dan pergi dari sana, kalau saja felix ada disini dia juga akan bingung melihat tingkah laku kaisarnya.
************nana
aku dimana?, entah kenapa aku ada disebuah ruang tidur, kenapa aku bisa tau karna ada tempat tidur disana.
"lihat!, apa kubilang kalau keduanya akan mewarisi keahlianku". aku melihat seorang perempuan yang masih terlihat muda sedang berbicara pada seorang laki-laki yang masih terlihat muda juga, sedang mengendong seorang bayi.
"cih, terserahmu kalaupun keduanya tak bisa mewarisi keahlianku, aku bisa mencari pewarisku sendiri!". walaupun kata-kata yang dikeluarkannya benar-benar sinis tapi tak ayal pandangan matanya begitu lembut pada sang bayi.
aku ingin maju beberapa langkah lagi tapi entah kenapa tubuhku tak bisa digerakan, bibirku juga tak mau terbuka untuk mengeluarkan suara.
"kakek, nenek, dedek dah lahir". aku melihat seorang anak yang mungkin usia 10 tahun, dengan pandangan berbinar menarik-narik baju sang lelaki tadi, apa aku tak salah dengar kakek?. astaga!!.
"iya,lihatlah, cantikan?". laki-laki itu menunjukan bayi tersebut pada sang anak, dan sang anak itupun mengangguk dengan semangat.
"namanya siapa?".
"namanya..". siapa namanya, hehh apa-apaan aku juga mau tau siapa namanya.
sinar putih ini membuatku tak bisa melihat, dan aku juga tidak bisa mendengar apa-apa lagi.
aku merasakan kepalaku pusing sekali, aku membuka mataku, saat pertama membuka mata rasanya silau sekali jadi aku mengedip-ngedipkan mataku agar mataku busa menyesuaikan cahaya yang masuk keretinaku.
"nghh". rasanya haus sekali, tenggorokanku sakit, aku mau minum, dan kepalaku sedikit pusing.
"ehh, tuan anda sudah bangun?". aku melihat tangan kanan claude ada didepan ranjang yang kutiduri.
"tuan, anda sudah sadar". eh suara ini, sepertinya aku kenal, aku menolehkan kepalaku kesamping dan benar saja, disana ada athanasia dan seorang remaja lelaki berambut hitam, dengan iris mata berwarna merah seperri batu ruby disampingnya.
"mi--minum". athanasia yang mendengar gumamanku langsung sigap mengambil air minum, dan felix membantuku untuk duduk, athanasia menyodorkan gelas berisi air putih padaku, ah air putih yang membasahi tenggorokanku rasanya segar sekali, setelah bangun pusingku juga mendadak hilang.
"ah iya, aku akan beritahu papa dulu, ayo felix!". athanasia dan felix dengan tergesa meninggalkanku dengan orang yang disamping athanasia tadi.
"kau". kurasa dia memanggilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu/ff wmmap/
Romancebagaimana rasanya berinkernasi kedalam sebuah novel yang selalu kalian baca setiap malam, novel dimana kalian tau alurnya, dan endingnya. tapi tidak bagiku, kukira hidup didalam negri novel seperti cerita fantasy yang selalu aku baca akan mudah dila...