24.

1K 181 18
                                    


Typo bertebaran

Akan ada ke-uwu-an disini jadi ah sudahlah bye semua



★★★★★normal

Athanasia memimpin jalan menuju kamar nya, tapi belum beberapa lama dia malah bertemu dengan beberapa orang, dengan pakaian jubah hitam seperti penyihir?, atau memang mereka penyihir?, tunggu itu seragam penyihir kerajaan.

"Astaga tuan putri!!!". Mereka berteriak saat penglihatan mereka menangkap sosok yang mereka cari.

Athanasia mengkerutkan kening nya mereka terlalu berisik, pakaian mereka sama dengan yang dipakai Lucas, hanya saja Lucas lebih terkesan mewah?, jika dipikir-pikir saking lama nya Lucas pergi dia jadi lupa akan tampilan Lucas?.

Duak

"Ouch.... Siapa yang memukul kepalaku?!". Para penyihir itu mengelus kepala mereka, tunggu!!, sejak kapan felix dan nana ada dibelakang penyihir itu, bukan'kah nana ada di belakang athanasia?, dan sejak kapan felix ada disana?.

Srettt... Clinggg

"Menjauh'lah dari tuan putri sebelum kami melakukan kekerasan!". Nana dan felix mengacungkan pedang mereka melindungi athanasia dan jennette dibelakang mereka.

"Uhh,,, maaf tuan ksatria, tuan putri kami hanya terlalu senang bertemu tuan putri, omong-omong bisakah kalian turunkan pedang kalian?". Salah satu penyihir itu tersenyum canggung menatap dua ksatria dengan tampang super dingin, dihadapan'nya.

"Tanpa seizin tuan putri, kami tak akan membiarkan kalian mendekat se-inci'pun". Mereka memang hangat dan ramah tapi disaat seperti ini, adakah yang membayangkan dua ksatria yang diakui kaisar obelia bersatu dan mengacungkan pedang nya, itu sangat keren.

"Kami mohon, maaf kan kami!!, kami sangat ingin bertemu tuan putri, dan pada saat kami ber-papasan dengan tuan putri kami tidak bisa menahan diri kami!". Mereka membungkuk 90 derajat, dengan mata memohon pertolongan pada athanasia, dan pandangan menyesal serta kesal atas tindakan nana dan felix.

"Felix, nana biarkan mereka!". Nana dan felix saling melirik dan mengangguk kecil, memundurkan tubuh mereka sejajar dengan athanasia, dan mengacungkan kembali pedang mereka.

"Senang bertemu kalian!". Mereka mendekat pada athanasia seperti teman yang sudah lama tidak bertemu.

"Anda tau tuan putri, gambar anda saya yang buat!". Salah satu penyihir itu membanggakan apa yang dia lakukan.

"Video anda saya yang buat!". Dan yang lain'nya saling menyaut.

"Video yang dikirim ke negara asing, itu saya yang buat!".

"Tuan putri benarkah anda berteleportasi berkali-kali dalam sehari?!, itu keren!".

"Kenapa memang?". Atahansia memiringkan kepala'nya apa sekeren itu?.

"Di-kekaisaran kita tidak bebas menggunakan sihir, karna hanya yang mulia yang bebas menggunakan sihir tanpa batas, karna itu kami belajar sihir di-menara!".

Suara bising mereka sedikit membuat atahanasia pusing, tapi entah kenapa itu tidak mengganggu'nya.

"Saat berita tentang anda bisa menggunakan sihir dengan bebas, kami sangat takjub!". Mata penyihir itu bersinar seperti anjing menemukan tulang.

"Tuan putri apa anda berniat mampir ke menara hitam?". Kata penyihir itu penuh harap.

"Aku akan mampir, emm tapi nanti". Mata penyihir itu sedikit redup, tapi beberapa saat kemudian mata mereka langsung bersinar lagi.

"Kalau begitu kami akan menunggu kedatangan anda tuan putri!". Mereka-pun pamit dari sana, dan rombongan athanasia yang kembali pergi menuju kamar athanasia.

waktu/ff wmmap/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang