39 🌙-Sky falling down

83 12 5
                                    


There's one who leave you are crying today.

____

Hari ini tepat seminggu Jeana dan Jungkook berada di Jogja setelah dua semester dilewati dengan daring karena pandemi dan sudah lebih dari 8 bulan hubungan Jeana dan Taehyung berakhir begitu saja. Jeana susah payah berhenti larut dalam kesedihan dan bangkit hingga akhirnya dia menemukan satu titik dimana bisa saja mimpi yang dia alami diawal pertemuannya dengan Taehyung hanya mimpi dan tidak ada kaitan apa apa dengan kehidupan nyata miliknya. Bisa saja kan hal itu hanya kebetulan karena walaupun Tuhan sudah mentakdirkan semua hal tapi ada takdir bisa diubah oleh manusia.

"Ki gue ada seminar, lo mau ikut?" Jeana membereskan semua buku di meja sembari berbicara kepada Jungkook.

"Gue ada rapat hima Na." Jeana mengangguk dan langsung menjinjing totebag dia dan berjalan keluar dari kelas

"Gue pergi ya, bye bye anak anjing." Ucap Jeana sambil melambaikan tangannya. Jungkook hanya menahan umpatannya karena semenjak masuk hima dia jadi gak bebas ngomong kasar, ya jaim lah ya istilah kerennya.

Jeana keluar dari kelas sembari menjinjing totebag yang beratnya naudzubillah ini isinya buku atau dosa kok bisa seberat itu. Di dekat tangga menuju turun dari kelasnya yang kebetulan ada di lantai 3 ada seorang cowo yang lagi mainin kunci motor dengan hikmatnya sambil melihat kearah Jeana. Perasaan Jeana udah gak enak, disamping dia ngerasa wajah cowo itu kaya anak buah setan yang siap mengganggu ketertiban hidupnya tapi juga dia gak siap adu bacot masalahnya.

"Oke pura pura buta aja." Ucap Jeana pada dirinya sambil menarik nafas pelan dan mulai berjalan kearah tangga yang ada cowo itu.

"Ikan hiu makan jerami, mau kemana nih mumi?" Celotehan cowo itu saat berpapasan dengan Jeana. Jeana tetep jalan menuruni tangga dan ngga menanggapi omongan cowo tadi.

Cowo itu menarik tangan Jeana yang menuruni anak tangga hingga Jeana berbalik, "Ngapain sih woon?" Tanya Jeana yang pasrah banget dihadepin cowo setengah jadi kek gini, cowo itu tak lain adalah Rowoon.

"Ini." Rowoon menyerahkan kotak yang ada ditangannya ke Jeana.

"6 bulan lalu Taehyung datengin gue suruh ngasih ini ini ke lo tepat pada tanggal ini." Jeana terkejut tidak percaya dengan perkataan Rowoon  barusan. Bisa bisanya Taehyung bertindak seperti itu.

"Lo tau Taehyung dimana, dia... Baik baik aja?" Sulit dipungkiri kalau Jeana sendiri masih menaruh perasaan dan harap yang berlebih ke Taehyung, ya lo bayangin aja anjing tuh laki kek gimana sampe bikin Seekor Jeana bisa jadi bucin.

"Gue gak tau Na." Wajah Rowoon menunjukan dia simpati sama Jeana yang walau disakitin masih aja bisa nanya keadaan Taehyung yang keberadaannya aja sekarang udah gak bisa dilacak GPS maupun Google Maps.

Jeana mengangguk karena semua orang gak ada yang tau keberadaan Taehyung bahkan Anna, Opa Hans, bahkan Ibu Taehyung sendiri gak tau anaknya dimana. Karena itu 6 bulan lama ini keluarga besar Bagaskara mengerahkan banyak orang buat nyari keberadaan Taehyung tapi hasilnya tetep aja nihil.

"Makasih ya Woon, gue pergi dulu."

Perlahan Jeana menuruni anak tangga sambil memegang erat korak kecil ditangannya. Tepat seminar ada di gedung sebelah tapi Jeana milih buat pesen grab dan pergi keluar dari kampus.

••••

"Taehyung, dimana pun kamu berada sekarang aku cuman mau kamu hidup bahagia." Kata lirih yang diucapin Jeana dengan sepenuh hati.

Bayangkan kamu ngga bisa liat senyuman orang yang kamu sayang, yang biasanya senyuman itu bikin hari kami better than before tapi semuanya berbeda sekarang bahkan kamu ngga tau kabar lelaki yang kamu sayang sepenuh hati itu.

Jeana tengah berada di rooftop kostan dia dan duduk sembari menatap nanar kotak yang sedari tadi ngga lepas dari genggaman tangannya. Jeana menarik nafas perlahan, mencoba menguatkan diri untuk membuka kotak tersebut. Saat dirasa dirinya cukup mampu Jeana perlahan membuka kotak tersebut dan bertapa terkejutnya isi kotak kecil itu hanyalah kertas. Jeana mengambil kertas didalam kotak tersebut dan meletakan kotak tersebut disebelahnya. Perlahan membuka kertas tersebut yang berisikan,

Jeana Anatasha
Dunia gak cukup adil buat aku Na, Saat aku bilang bersama kamu adalah kesalahan itu semua bohong, aku sayang kamu Jeana tapi mungkin Tuhan lebih suka kalau takdir kita bukan seperti yang dimimpi kamu maupun aku. Na janji ya jangan cari aku dan jalanin hidup kamu seperti yang seharusnya.

Tetesan air mata mulai membasahi kertas yang ada ditangan Jeana, dengan gemetar jeana meremas kertas itu dan melemparnya. Dia menunduk dan menenggelamkan kepalanya diantara dua kakinya. Jeana terisak dan mulai tak terkendali, dia masih ngga paham sama maksud dari surat yang taehyung berikan.






Tapi...




Aku pending dulu ya lanjutannya, aku sedang sibuk ngurusin maba maba gemay:") tolong jangan kabur yaaa beres tugas aku kelarin cerita ini huaaaaaaa mo nangis.

Kating | Kim Taehyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang