Dulu kita pernah remaja, namun tak saling cinta. Sekarang kita sudah dewasa tapi malah saling lupa.
•••
Seperti halnya spongebob yang bodohnya mendarah daging tapi banyak teman. Jeana juga gitu, udah tau Taehyung gak suka eh masih aja berjuang, Mana dibantuin squad gobloknya pula.
Sekarang Jeana sedang duduk di halte bus area kampus. Mau ke gedung Fakultas Mipa. Daripada jalan kaki tar betis makin mirip talas bogor, mending naik fasilitas kampus kan.
Di halte cuman ada dia doang, gak enak banget mulut dia pasti gak bisa ngebacot sesuka jantung. Kalaupun ngebacot sendiri ntar dikata maba gila, kan gak enak ya.
Jeana lihat kanan kiri, Jalanan dilalui motor atau mobil mahasiswa, sedangkan trotoar cukup sepi kecuali kakek dengan tongkat yang sedang berjalan diujung trotoar sebelah kanannya.
Merasa menarik perhatian, Jeana melihat kakek tua yang berjalan sambil sesekali mengelap keringat didahinya itu. Tanpa pikir panjang Jeana bangkit dan berjalan cepat kearah kakek tua itu.
"Permisi, Bapak mau kemana?" Tanya Jeana tepat setelah berada dihadapan kakek tua itu.
"Saya mau ke wisma yang di dekat gedung student center." Jawabnya dengan suara pelan khas orang tua.
"Oh, mau saya antar? Itu lumayan jauh loh Pak, kita naik bus aja ya?" Ajak Jeana kepada kakek tua itu.
"Oh baiklah kalo tidak mengganggu waktumu." Jawab Kakek tua itu sembari tersenyum. Jeana mengangguk dan memegangi pundak serta tangan kakek tua itu untuk jalan bersama ke halte.
Kalau digambarkan, kakek tua itu oriental. Mungkin dia lahir dari darah campuran atau memang asli orang luar negeri macam China atau Korea. Wajahnya tampan walau rambutnya sudah beruban semua.
"Duduk disini dulu ya Pak sambil nunggu bis, Bapak mau minum?" Tawar Jeana sembari mendudukan Kakek tua itu di bangku halte.
"Ah tidak usah, ayo duduk juga." Kakek itu menepuk nepuk bagian bangku lain disebelahnya. Jeana tersenyum dan duduk disamping kakek itu.
"Kamu kuliah jurusan apa?" Tanya Kakek itu.
"Saya Ilmu komputer 2019 Pak, masih maba fresh gitu kan ya hehe."
"Dulu saya mengajar ilmu komputer juga, sekarang saya sudah pensiun." Jawab kakek itu. Jeana membelalakan matanya, waduh dia bertemu mantan dosen dan malah ngajak becanda. Matilah kau Jeana.
"Oh maaf Pak saya gak tau." Ucap jeana agak ragu.
"It's oke, tapi kenapa kamu memanggil saya dengan sebutan pak, padahal dilihat dari manapun saya pantasnya disebut kakek tua." Si Kakek terlihat sedih dan menundukan kepalanya.
"Oh itu, saya biasa manggil kakek saya dengan appa, atau nenek saya dengan mama. Mereka lebih suka dipanggil seperti itu katanya kalau dipanggil nenek atau kakek mereka merasa sadar bahwa umur mereka semakin sedikit dan fisik mereka semakin lemah. Jadi untuk menghibur mereka saya panggil appa atau mama." Penjelasan Jeana emang agak panjang. Kakek itu mengangguk
"Boleh kamu panggil saya appa seperti ke kakek kamu?" Tanya kakek tua itu.
"Oh, tentu." Jawab jeana seraya tersenyum manis.
"Terimakasih. Namamu siapa nak?"
Jeana mengulurkan tangannya kepada Kakek itu dan disambut dengan tangan hangan si kakek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kating | Kim Taehyung [END]
FanfictionGak perduli seberapa bobroknya lo, abis baca ini semoga gak makin bobrok ya! yuk bawa keripik sama teh sisri ke pojokan terus baca cerita gadungan ini. saya temenin dong:) Since 30 Agust 2019