5.9K 666 35
                                    

Haechan masih bergelung dalam selimut, kejadian kemarin memang membuat nya tidak terluka. Tapi meninggalkan memar di beberapa bagian di tubuhnya. Bukannya Mark tidak tahu namun memar di tubuh Haechan baru terlihat pagi ini. Semalam mereka juga langsung tidur setelah membersihkan diri.

Haechan menggeliat serta sedikit mengerang di ranjangnya. Yang pertama ia lihat, adalah Mark yang tersenyum ke arahnya.

"Selamat pagi Sunshine" sapa Mark dengan mengecup kening Haechan.

"Selamat pagi, Aegi" ucap Haechan yang juga tersenyum.

"Apa yang kau rasakan?" tanya Mark, dimana Haechan semakin mendusal ke arahnya.

"Tubuh ku terasa sangat lelah, tidak seperti biasanya" jawab Haechan dengan suara seraknya, seketika Haechan sedikit menjauh dari pelukan Mark.

"Hyung tidak melakukannya saat aku tidur kan?" tuduh Haechan membuat Mark tersenyum mendengarnya.

"Memang lubang mu terasa sakit?" tanya Mark dengan menatap Haechan.

Haechan pun menyentuh pantatnya dan sedikit menekannya, dan tidak terasa sakit "Tapi biasanya juga tidak sakit" gumam Haechan dengan menatap Mark curiga. Tapi tubuhnya terasa lelah sekali pagi ini, seperti saat mereka selesai bersetubuh.

Dua tahun menikah, Haechan sampai tidak bisa membedakan antara ia lelah bekerja atau lelah telah bersetubuh dengan suaminya. Karena sudah terlalu biasa mereka lakukan, meski Haechan sibuk sekali pun. Karena lelah yang ia rasakan sama saja, bahkan lubangnya juga sudah kebal menjadi sarang hangat milik suaminya.

"Kau ingin melakukannya?" tawar Mark dengan tersenyum serta alis naik turun.

"Hyung mau?" tanya balik Haechan dengan menatap Mark.

"Always Sunshine, tapi sepertinya kau lelah sekali" tolak Mark mengingat tubuh Haechan yang memar.

"Itu tau, Jadi lain kali saja ya, Mark hyung" ucap Haechan dengan mengecup bibir tipis suaminya sekilas

Mark terkekeh mendengar perkataan Haechan  "Hari ini ada jadwal?"

"Sepertinya hanya pemotretan, dan membahas acara amal kemarin" jawab Haechan dengan mengingat-ingat.

"Kau mau datang?" tanya Mark lagi, membuat Haechan menatap nya bingung.

"Mau tidak mau, harus profesional" jawab Haechan "Tapi di acara amal biar Renjun saja yang datang" ucap Haechan.

"Pemotretan jam berapa?"

"Sekitar jam 2 siang, hari ini Mark hyung yang mengantar ku kan?" balas Haechan.

"Hm, setelah kejadian kemarin mana mungkin aku tidak mengantar mu" ucap Mark dengan memainkan helaian rambut Haechan.

"Alasan. Bilang saja hyung merindukan ku" ucap Haechan manja dengan mendusal ke arah Mark.

"Aku setiap saat memang merindukan mu, Haechanie" balas Mark tersenyum, dengan mengecupi wajah Haechan.

"Hehehe, hyung geli " kata Haechan tapi tetap menerima ciuman kupu-kupu yang di berikan Mark di wajahnya.

"Kau ini" gemas Mark melihat istrinya yang menggemaskan di usianya menginjak 26 tahun.

"Mingyu hyung juga ikut?" tanya Haechan lagi pelan.

"Tidak, dia sibuk" Mark menjawab singkat.

"Hyung aku masih penasaran hubungan antara Wonu hyung dengan Mingyu hyung, beri aku pentunjuk" Haechan mengerucutkan bibir, ia tahu jika Mark tidak akan mengatakan apapun. Karena pertemanan Mark dan Mingyu sangatlah berbeda dengan pertemanan lainnya.

[ BOOK II ] Perfect? Imperfect || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang