6 tahun kemudian ..
Haechan berjalan dengan terburu-buru, matanya mengedar ke seluruh taman dekat sekolah Chenle. Pasalnya saat ini dia sudah sangat terlambat untuk menjemput Chenle dan keponakannya, Jisung untuk pulang sekolah.
Salahkan Mark yang sedang sakit namun memaksa untuk menjemput keduanya dan melarang Haechan untuk berangkat sendiri. Jika Haechan sedang menyusuri seluruh taman, sementara Mark sedang duduk di mobil karena tidak kuat berjalan.
'Astaga, kalian dimana? Tidak mungkin di culikan?' batin Haechan resah dan semakin menajamkan penglihatannya.
Setelah cukup lama mencari akhirnya Haechan menemukan keduanya, Chenle dan Jisung sedang duduk berjongkok di dekat ayunan. Haechan segera mendekati keduanya karena Chenle sedang menangis.
"Ini tidak sakit, Lele. Aku tidak apa-apa, sudah jangan menangis lagi" kata Jisung dengan menenangkan Chenle yang menangis. Chenle tidak menjawab dan hanya menangis sesenggukan.
"Kenapa kalian di sini?" tanya Haechan berjongkok diantara keduanya.
"Mom, Ji terluka karena menolong ku, tangannya berdarah" adu Chenle pada Haechan yang baru datang.
"Jisung kenapa bisa terluka? Dan kenapa kau yang menangis Chenle, apa kau juga terluka?" tanya Haechan lembut pada keduanya.
"Aku tidak apa-apa. Tadi ta-tadi aku mengejar anak kucing karena lucu, saat aku menggendongnya ibu kucing datang, dan .. dan tangan Ji sudah seperti ini" Chenle menjelaskan dengan tangisnya yang sesenggukan.
"Tangan Jisung di cakar ibu kucing?" tanya Haechan memastikan, pasalnya Chenle sangat merasa bersalah pada Jisung jika di lihat-lihat.
"Digigit dan dicakar, tapi tidak sakit kok Bibi Haechan" Jisung masih bisa tersenyum saat menjawab pertanyaan Haechan. Tidak ada raut kesakitan sama sekali.
"Jisung tidak merasakan sakit?" tanya Haechan lagi untuk lebih memastikan.
"Tidak Bibi, ini tidak sakit. Aku sudah bilang pada Lele, tapi dia masih saja menangis" jelas Jisung dengan apa yang terjadi sebelumnya.
"Chenle sudah ya, berhenti menangis. Jisung bilang tidak apa-apa, nanti kita obati Jisung ya" ujar Haechan menenangkan anaknya.
"Tapi Ji seperti ini gara-gara aku, Mom" bantah Chenle masih menyalahkan dirinya sendiri.
"Kan Jisung mau membantu Lele, dan kata Bibi Haechan Jisung harus kuat dan tangguh. Chenle juga tau kan?" Jisung berusaha membuat Chenle lebih baik.
"Tapi gara-gara Lele, Jisung jadi seperti ini" cicit Chenle pelan dan keukeh dengan ucapannya.
"Tidak apa-apa, Lele. Ini tidak sakit kok, Jisung kan sudah janji akan membantu Lele terus" ujarnya dengan menunjukan senyuman "Sudah ya .." lanjutnya.
"Nanti Mom obati tangan Jisung ya" pinta Chenle pada sang Mommy.
Haechan tersenyum, hatinya menghangat melihat kedekatan Jisung dan Chenle "Iya, nanti Mom obati. Ayo, Dad sudah menunggu" kata Haechan membantu dua anak itu untuk berdiri.
Haechan dan Mark memutuskan untuk tinggal di Korea, begitu juga dengan Jeno dan Jaemin. Dan kenapa Jisung bisa tinggal bersama dengan Haechan dan Mark? Karena pekerjaan Jeno dan Jaemin adalah melindungi perusahaan dari dunia gelap. Sama seperti sebelumnya, begitu juga Mark yang mengcover Jeno dan Jaemin dari belakang.
Soal Mingyu dan Wonwoo keduanya juga sudah menikah, dan Mingyu juga masih membantu Mark. Wonwoo sibuk dengan dunia gemerlapnya, tapi tidak melupakan perannya sebagai istri dan ibu. Mingyu dan Wonwoo dikarunia satu orang anak yang saat ini usianya 4 tahunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BOOK II ] Perfect? Imperfect || Markhyuck || [Completed]
FanfictionBOOK 2 DARI MY BODYGUARD AND I Tidak ada manusia yang sempurna, hakikatnya saling menyempurnakan satu sama lain. "Bagaimana jika aku tidak sempurna seperti yang kau lihat selama ini?" - Haechan "Aku mencintaimu apa adanya. Jika kau merasa tidak semp...