5.8K 609 14
                                    

Siang ini Haechan ada acara wawancara dengan salah satu majalah. Sama seperti wawancara pada umumnya. Dan dengan senang hati Haechan menjawab, asal tidak pertanyaan yang mengarah ke rumah tangganya. Ia tidak ingin terlalu mempublikasikan keadaan rumah tangganya, dan Mark juga melarangnya. Karena sudah termasuk privasi.

Saat selesai Haechan berniat untuk langsung pulang, akan tetapi ia mendapat pesan singkat dari Wonwoo. Dimana Sunbaenya itu mengajak untuk makan bersama, dan kebetulan jam menunjukan waktu makan siang. Tentu saja Haechan mengiyakan permintaan sunbaenya.

Haechan sudah berada di salah satu restoran, Wonwoo meminta untuk bertemu di tempat yang sudah di tentukan. Haechan pun sudah memesan makanan bersama dengan yang lain. Yang lainnya tidak tau jika dirinya telah membuat janji dengan Wonwoo, karena sunbaenya melarang. Semoga saja tidak terjadi sesuatu, batin Haechan mencoba bersikap biasa saja.

"SUNBAE!!" teriak Haechan dengan melambaikan tangan, setelah menyadari Wonwoo kebingungan mencari keberadaannya.

"Maaf Haechan aku lama" kata Wonwoo membungkuk sedikit pada orang yang ia lihat. Mark dan Renjun balas membungkuk, sementara Mingyu berdiri dan membungkuk setelah Mark dan Renjun.

Wonwoo memilih untuk duduk di sebelah Mingyu dan sedikit lebih dekat. Membuat Mingyu juga menggeser tempatnya setiap kali Wonwoo mendekat ke arahnya. Pada akhirnya Mingyu mengambil meja dan kursi lain dari tempat di sebelahnya. Wonwoo hanya menghembuskan nafas pelan.

Renjun dan Haechan saling pandang secara bergantian memperhatikan apa yang baru saja mereka lihat. Dan mata keduanya secara bersamaan menatap Mark seperti meminta penjelasan. Namun Mark hanya mengedikan bahu, padahal dirinya mengetahui sesuatu antara Mingyu dan Wonwoo.

"Maaf Haechan baru ada waktu menemui mu, dan mungkin aku juga mengganggu waktu mu" kata Wonwoo mengalihkan perhatian pada Mingyu yang sudah fokus makan. Sementara dirinya menunggu pesanannya datang.

"Sunbae jangan seperti itu, kita sama-sama sibuk" balas Haechan di sertai tawanya mencoba mencairkan suasana.

Wonwoo sesekali melihat ke arah Mingyu yang sama sekali tidak memperhatikannya "Tidak berubah sama sekali" gumam Wonwoo tersenyum melihat kebiasaan Mingyu yang tidak menyukai acar.

Mingyu sempat berhenti sejenak namun tidak terlihat begitu jelas, mengalir begitu saja. Kemudian melanjutkan makannya seperti biasa seperti tidak terjadi apapun. Apa yang di lakukan Mingyu dan Wonwoo tidak luput dari perhatian ke tiga orang lainnya.

"Aku selesai" kata Mingyu setelah meminum minumannya, lalu ia berdiri "Aku akan menunggu di parkiran" kata Mingyu meninggalkan ke empat lainnya yang tercengang atas tindakannya.

"Aku akan menyusul Mingyu. Nikmati waktu mu, Haechanie" pamit Mark kemudian mengusak rambut Haechan yang masih di landa kebingungan. Tapi ia juga mengiyakan tindakan Mark.

"Sepertinya aku merusak suasana, ya" gumam Wonwoo merasa tidak enak.

"Tidak, Mingyu hyung memang seperti itu" kata Renjun membantah rasa bersalah Wonwoo.

Wonwoo tertawa mendengarnya, membuat Renjun dan Haechan mengerutkan kening mereka "Maaf, maaf aku tidak bermaksud menertawakan mu, Renjun" kata Wonwoo mencoba menghentikan tawanya.

"Aku juga mengatakan fakta, Mingyu hyung itu sangat dingin, datar dan kaku" jelas Renjun melanjutkan makannya.

"Benarkah?" Wonwoo tidak percaya "Sangat berbeda dari pada dulu" Wonwoo membalas sesekali menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Hyung mengenal Mingyu hyung?" tanya Renjun.

"Hm" Wonwoo mengangguk "Tapi itu dulu"

"Jika di bandingkan dengan dengan sekarang memang sangat berbeda" jawab Wonwoo yang semakin menimbulkan kerutan di dahi Haechan dan Renjun.

[ BOOK II ] Perfect? Imperfect || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang