8 tahun kemudian ...
Haechan berusaha melepaskan diri dari dekapan Mark. Dia kesal karena harus bangun kesiangan gara-gara suami mesumnya yang tak kunjung melepaskan tangannya yang melingkar di tubuh tanpa busananya.
"Akh!! Sakit Haechanie" rintih Mark secara bersamaan mendorong tubuh Haechan hingga nyaris terjatuh dari ranjang.
"Gara-gara Mark hyung aku terlambat membangunkan anak-anak" keluh Haechan. Dia puas setelah menggigit puting suaminya, salah satu cara paling ampuh untuk melepaskan diri.
Haechan sibuk merapikan pakaiannya yang berserakan di lantai. Sementara sang suami sibuk mengusap dadanya bekas gigitan Haechan.
"Aku masih ingin bersama mu" aduh Mark tidak terima "Lagi pula anak-anak sudah besar Haechanie"
"Setiap malam hyung bersama ku, jangan banyak alasan" tegas Haechan mencari pakaian dari lemari dan bersiap untuk mandi "Dan mereka masih membutuhkan perhatian dari orang tuanya" lanjutnya tidak mau mengalah.
Mark mendengus, meskipun begitu dia menuruti Haechan untuk segera bersiap berolah raga pagi. Ya, meskipun dirinya sudah berolah raga sepanjang malam, hanya saja efeknya berbeda dengan olah raga pagi. Dengan malas Mark beranjak dari tempat tidur, menuju kamar mandi luar.
Setelah urusan pagi masing-masing selesai, Haechan dan Mark sibuk dengan urusan yang telah mereka bagi selama ini. Jika Haechan sibuk menyiapkan makan pagi, maka Mark sibuk membangunkan ketiga anaknya.
Pertama Mark membangunkan si sulung Chenle, karena kedisiplinan yang ia terapkan selama ini jadi tidak sulit membangunkan putra sulungnya. Bahkan saat nama Chenle belum di panggil remaja 15 tahun itu sudah bangkit dari ranjangnya.
"Anak pintar" bangga Mark pada Chenle yang beranjak menuju kamar mandi dengan malas.
Selanjutnya Mark menuju kamar anak kembarnya yang kini sudah berusia 8 tahun. Tanpa menunggu aba-aba Mark menutup hidung kedua anak kembarnya yang masih terlelap sembari menahan tawanya.
"Daddy ~ " pekik keduanya di sertai erangan kesal pada sang ayah yang justru tertawa puas melihat kemarahan anak-anak nya.
"Morning Princess Zoey" sapa Mark layaknya pelayan kerajaan, disertai bungkukan badan.
Layaknya seorang putri kerajaan, Lee Zoey mengulurkan tangannya untuk selanjutnya di tuntun sang Ayah menuju kamar mandi. Selanjutnya Mark menghampiri si kembar lain yang sedang menunggu gilirannya.
Mark berjongkok di sisi ranjang, dan selanjutnya membawa tubuh sang anak yang sudah berada dipunggungnya untuk menemui Haechan. Anak kembarnya yang ini manja sekali pada Haechan, sebelum mendapat ciuman pagi dari Mommynya anak ini akan malas melakukan apapun seharian.
"Padahal Daddy yang setiap pagi membangunkan mu, Minhae. Kenapa tidak mau bersama Daddy" gerutu Mark merasa iri.
"Daddy menurut saja, karena Mommy tetap nomor satu untuk ku" selalu itu yang diucapkan saudara kembar Zoey untuk menjawab argumen dari sang ayah.
Anak kembar Mark dan Haechan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Masing-masing mereka beri nama Lee Minhae untuk putranya, dan Lee Zoey untuk putrinya. Untuk nama Zoey, gadis itu lebih suka menggunakan nama inggrisnya, sementara nama koreanya adalah Lee Juin. Minhae juga punya nama inggris yaitu Loey, tapi darah koreanya yang terlalu kental membuatnya lebih suka menggunakan nama Koreanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BOOK II ] Perfect? Imperfect || Markhyuck || [Completed]
Fiksi PenggemarBOOK 2 DARI MY BODYGUARD AND I Tidak ada manusia yang sempurna, hakikatnya saling menyempurnakan satu sama lain. "Bagaimana jika aku tidak sempurna seperti yang kau lihat selama ini?" - Haechan "Aku mencintaimu apa adanya. Jika kau merasa tidak semp...