Part 27

194 42 1
                                    

Sebelum membaca, saya ingatkan lagi untuk para pembaca agar memberi vote untuk mendukung karya seorang Author!!

Kantin sekolah memang selalu ramai di kalangan para siswa dan siswi, usai les pertama, murid-murid sekolah Nusantara langsung menyerbu tempat itu.

Kenangan yang tidak tahu apa-apa, dibawa paksa oleh Ifah, Meli dan Rinai sedangkan Fladis masih di toilet.

"Mau pesan apa?" tanya Ifah pada teman-temannya.

"Mie ayam." Kompak Meli dan Rinai langsung saling menatap saat menjawab makanan favorit mereka itu secara bersamaan.

"Heheh, kompak," tawa keduanya.

Ifah menggelengkan kepalanya memaklumi, lalu menatap Kenangan. "Mau pesan apa?"

"Nggak pesan apa-apa, aku udah bawa bekal sendiri," ucap Kenangan lalu mengeluarkan bekalnya pada tas yang ada di atas meja.

"Gua lihat-lihat, lo itu orang yang selalu ngejaga pola makan yang sehat yah," ujar Meli.

Kenangan tersenyum dan menjawab, "Udah biasa disiapin sama Ibu, Mel."

"Owh, gitu."

Dari jauh ada Gamma yang sedang memperhatikan Kenangan, dengan percaya diri lelaki itu datang menemui meja yang diduduki Kenangan berserta temannya sambil tersenyum ramah.

"Hai, boleh gabung?" tanya Gamma pada ke empat wanita itu.

Rinai yang mengetahui jika Fladis menyukai Gamma langsung mengangguk senang. "Boleh, silahkan duduk!"

Gamma duduk di samping Kenangan, berhadapan dengan Rinai yang hanya cengar-cengir tidak jelas mencari keberadaan Fladis yang belum juga datang.

"Lo masih ingat gua kan?" tanya Gamma pada Kenangan.

Kenangan mengangguk, "Iya."

"Tumben lo nggak sama Krystal," ujar Ifah.

"Iya, dia lagi ngerjain tugasnya yang belum kekumpul."

"Owh, yaudah lo mau langsung makan sama kita nggak? Biar sekalian gua pesan," tawar Ifah.

"Punya gua bakso."

"Siap."

Ifah pun langsung pergi memesan makanan mereka, hingga tersisa hanya mereka berempat. Meli yang merasa tidak suka dengan sikap Gamma hanya mengacuhkan lelaki itu saja, cowok yang suka bikin Fladis tiba-tiba jadi histeris itu memang tampan tapi tidak dengan sikap dinginnya kepada sahabat mereka.

Ditempat lain, Fladis yang baru keluar dari toilet dipertemukan dengan sahabat dekatnya Gamma yaitu Krystal.

"Hai," sapa Krystal.

Fladis tersenyum menatap Krystal, dia sangat tahu siapa gadis yang ada di hadapannya ini.

"Gua mau ngomong sesuatu sama lo," ucap Krystal.

"Ngomong apa?"

"Gamma sebenarnya suka sama Kenangan."

Deg!

Perasaan Fladis menjadi tidak karuan saat bibir Krystal mengucapkan nama sahabatnya yang baik itu, dia menatap tidak percaya pada Krystal seolah menyuruh gadis itu untuk mengulangi ucapannya agar terdengar jelas di Indra pendengarannya.

"Gamma itu sebenarnya suka sama Kenangan, bukan lo Fladis."

"Kenapa?" tanya Fladis lirih.

"Karena Gamma nggak suka cewek yang tingkahnya kayak cowok macam lo. Maaf yah Fla tapi, gua harus ngomong jujur nih ... jangan banyak berharap atau sampai ngejar Gamma lagi."

Aksara Untuk Kenangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang