SM - 18. Like An Ice Cream

30.2K 5.1K 553
                                    

Kekesalan Seline karena dibrondong pertanyaan oleh Bu Endang seketika menguap saat dia melangkah memasuki kantin dan mendapati seseorang yang jarang terlihat ke kantin sekarang tiba-tiba saja sudah duduk di salah satu bangku kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kekesalan Seline karena dibrondong pertanyaan oleh Bu Endang seketika menguap saat dia melangkah memasuki kantin dan mendapati seseorang yang jarang terlihat ke kantin sekarang tiba-tiba saja sudah duduk di salah satu bangku kantin.

Mata Seline seketika berbinar bahagia. Dia seolah mendapat bahan cuci mata setelah berjam-jam menatap papan tulis dan menatap Bu Endang yang hari ini memakai lipstik warna merah terang.

Dengan langkah cepat Seline menghampiri meja yang tidak jauh dari meja Agam, cowok yang akhir-akhir ini menjadi alasan terpancarnya binar di mata Seline. Hanya berjarak 2 meja saja.

Sebenarnya itu terlalu jauh bagi Seline karena kalau bisa dia ingin duduk dekat Agam, tapi meja itu termasuk meja kosong yang paling dekat dengan meja Agam karena meja-meja kosong yang lain malah lebih jauh dari itu.

Melihat Seline berjalan terburu-buru membuat Charisa dan Olive kebingungan. Mereka tidak tahu alasan kenapa Seline tiba-tiba bertingkah seperti itu. Namun, walaupun masih bingung mereka tetap mengikuti Seline yang sekarang malah duduk anteng di meja incarannya alih-alih memesan makanan.

"Lo kenapa, sih, buru-buru banget?" tanya Charisa setelah mengambil duduk di depan Seline.

Bukannya menjawab, Seline malah senyum-senyum dengan pandangan lurus ke depan.

Charisa dan Olive reflek mengikuti arah pandangnya. Mereka memutar bola mata jengah setelah mengetahui alasan dari tingkah Seline yang terburu-buru menghampiri meja melebihi saat dia melihat kata "diskon" di atas gantungan baju.

"Lo mau dipesenin apa?" tanya Olive dengan beranjak dari kursi. Dia tahu saat sedang seperti ini Seline tidak akan mau meninggalkan kursinya.

"Ice cream aja." Seline melempar senyum manis pada Olive lalu kembali mengalihkan perhatiannya pada Agam.

Olive dan Charisa segera pergi untuk memesan makanan. Mereka bersyukur karena Seline cukup tahu diri untuk tidak memesan makanan yang ribet seperti nasi pecel atau nasi goreng yang pasti antriannya sangat panjang.

Selama menunggu Charisa dan Olive kembali, Seline terus memandangi Agam yang tampak semakin tampan saat sedang serius. Seline menduga Agam memang ke kantin untuk diskusi dengan teman-temannya karena sedari tadi dia tidak melihat ada makanan di meja Agam.

Pantas saja cowok itu tiba-tiba ke kantin. Jika cuma karena lapar kemungkinan Agam hanya akan membeli makanan lalu memakannya di kelas seperti biasa.

Tanpa diduga, Agam menatap balik ke arah Seline membuat Seline langsung mengalihkan pandangan dengan cepat. Dia salah tingkah karena tertangkap basah sedang memandangi Agam.

Memang dasarnya belum kapok, beberapa saat kemudian Seline kembali menatap Agam dan alangkah terkejutnya saat dia mengetahui jika Agam sedari tadi masih menatapnya. Seline hanya bisa melempar senyum malu yang hanya diangguki singkat oleh Agam.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang