SM - 66. Semua Tentang Agam

27.1K 5.3K 806
                                    

Helaan nafas panjang akhirnya lolos dari bibir Seline setelah beberapa saat dia hanya cengo setelah ditinggal Agam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helaan nafas panjang akhirnya lolos dari bibir Seline setelah beberapa saat dia hanya cengo setelah ditinggal Agam. Dengan wajah memelas dia melangkah menuju jalan raya dengan membawa helmnya untuk menghentikan taksi.

Walaupun ketertarikannya pada Agam hanya sementara dan sekarang sudah tak tersisa, tapi tetap saja ditinggalkan seperti ini membuat Seline merasa ngenes.

Melihat reaksi Agam yang berbeda dengan saat Agam bertemu cewek lain membuat Seline berpikiran jika cewek bernama Kamia tadi istimewa bagi Agam.

Mengabaikan rasa penasarannya tentang hubungan Agam dan Kamia, Seline memilih fokus pada jalan raya di depannya. Matanya memperhatikan setiap kendaraan yang lewat berharap ada taksi kosong di antara kendaraan-kendaraan itu.

Cukup lama Seline menunggu taksi, akhirnya dia memilih memesan ojek online. Belum sempat dia selesai memesan, deheman seseorang membuatnya menoleh. Mata Seline seketika melebar melihat Garrel sudah berdiri dengan santai di sampingnya.

“Ngapain lo di sini?” tanya Seline dengan memperhatikan sekeliling Garrel, mencari pengawalnya yang biasanya ikut kemana pun dia pergi.

Wajar saja Seline tidak mendapati Dicky dan Andra di sekitar Garrel karena kedua cowok itu sedang makan corndog setelah melihat seorang ibu-ibu berjilbab membeli corndog.

Mereka mengikuti ibu-ibu itu dan menjelaskan jika makanan itu haram setelah berhasil menyusul ibu-ibu itu yang sedang duduk santai di bangku taman. Untung saja ibu-ibu itu sabar. Dia tidak menggeplak Dicky dan Andra. Malah dia menjelaskan jika corndog dan hotdog itu makanan halal.

Setelah mendengar penjelasan ibu-ibu itu, Dicky dan Andra memutuskan untuk mencoba makanan yang sempat mereka kira haram itu.

“Beli permen,” jawab Garrel dengan mengeluarkan permen tusuk dari dalam mulutnya.

Mata Seline menyipit tidak percaya. “Lo ngikutin gue kan?”

“Ge-er! Gue ke sini mau beli buku Tips Meluluhkan Hati Mantan.” Garrel mengedipkan matanya dengan tersenyum menggoda.

Melihat itu membuat Seline bergidik geli. Dia segera mengalihkan pandangan pada jalan raya di depannya. Bahkan dia lupa jika tadi belum selesai memesan ojek online.

“Gue anterin pulang, yuk! Udah mau maghrib, nih,” ajak Garrel memberi tawaran.

“Nggak. Gue pesan ojek online aja,” balas Seline lalu kembali memainkan ponselnya setelah teringat jika dia belum selesai memesan ojek.

Ponsel Seline tiba-tiba direbut paksa oleh Garrel membuat sang pemilik sontak melotot kesal.

“Garrel, apaan, sih?! Balikin HP gue!” Seline mencoba meraih ponselnya yang ditinggikan oleh Garrel.

“Nggak mau. HP ini baru gue balikin kalau lo pulang sama gue.” Senyum licik terukir di bibir Garrel.

“Ya udah, ambil aja! Gue bisa beli lagi.” Seline berniat pergi, tapi dengan cepat Garrel menahan tangannya dan menariknya ke arah yang berlawanan.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang