Siang itu kantin tampak sangat ramai seperti biasa. Suasana semakin meriah saat band sekolah naik ke atas panggung menyanyikan beberapa lagu yang sedang hits saat ini. Kali ini yang bernyanyi hanya Dika karena Seline sedang makan bersama teman-temannya di meja depan panggung.
Saat lagu yang Dika nyanyikan selesai, tiba-tiba panggung diambil alih oleh Garrel. Dia berdiri di tengah panggung sambil mengedarkan pandangan.
“Minta perhatiannya sebentar! Gue di sini mau nunjukin sesuatu sama kalian,” ucap Garrel menginterupsi.
Semua orang mengalihkan pandangan ke arahnya, termasuk Seline yang saat ini menatapnya dengan dahi berkerut. Entah ulah apa lagi yang akan buaya itu lakukan. Mungkin saja dia sedang mencari perhatian dan menebar pesona seperti biasa.
Setelah memastikan semua orang menatap ke panggung, Garrel menyingkir ke sudut panggung. Dia memberi kode pada Andra.
Tidak lama kemudian layar LCD proyektor yang tergantung di atas panggung tiba-tiba terbuka. Layar LCD itu biasa digunakan untuk presentasi karena tidak sekali dua kali kantin dijadikan sebagai tempat rapat oleh beberapa ekstra kurikuler.
Tiba-tiba muncul wajah Fernando di layar. Kelas 11 dan 12 tentu mengenalnya karena Fernando dulu memang sangat terkenal di SMA Tunas Bangsa, berbeda dengan anak kelas 10 yang tampak kebingungan.
Jika biasanya wajah Fernando terlihat angkuh, di video itu wajah Fernando tampak tertekan. Karena tanpa seorangpun ketahui—kecuali geng TC—di situ Fernando sedang disekap. Tangan dan kakinya diikat dengan kursi yang sedang dia duduki.
( Flashback on )
Selesai merancang rencana dengan teman-temannya, Garrel dan gengnya menuju ke TKP. Sebuah bar tempat di mana Fernando dan teman-temannya biasanya nongkrong.
Dia bekerja sama dengan salah satu teman Fernando untuk membuat Fernando mabuk berat. Tentu Garrel harus mengeluarkan uang untuk itu. Karena tidak berbeda jauh dengan Fernando, teman-temannya juga mata duitan. Mereka rela menghianati teman sendiri hanya demi uang.
Setelah Fernando mabuk berat, Garrel membawanya ke basecamp TC dengan dibantu teman-temannya. Di sana mereka menyekap Fernando. Mereka mendudukkan Fernando di kursi lalu mengikatnya.
Keesokan paginya Fernando sadar. Dia terkejut menyadari posisinya sekarang sedang duduk dan diikat. Melihat Garrel dan teman-temannya tiba-tiba muncul membuat kebingungannya terjawab sekaligus amarahnya memuncak.
Dia berusaha melepaskan diri, tapi ikatan itu sangat kuat. Keinginan Fernando saat itu hanyalah menghajar Garrel untuk membalas dendam karena beberapa hari yang lalu Garrel membuatnya babak belur sekaligus membalas untuk apa yang Garrel lakukan padanya saat ini.
“Gue mau lo minta maaf sama Seline karena udah jadiin dia bahan taruhan,” perintah Garrel.
“Nggak. Gue nggak mau.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Mantan (COMPLETED)
Teen FictionMengaum di depan orang lain, tapi mengeong di depan pacarnya. Begitulah Garrel Zarvian Arkadiksa. Dia memperlakukan pacarnya, Jaseline Tamara, layaknya ratu. Dia memastikan Seline selalu bahagia dan mendapatkan apapun yang dia inginkan selama di sis...