SM - 71. Garrel Yang Aneh

26.5K 5.4K 1K
                                    

Meraih tas ransel yang sebelumnya dia letakkan di kursi penumpang sebelahnya, Seline keluar dari mobil setelah mobilnya terparkir rapi di parkiran mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meraih tas ransel yang sebelumnya dia letakkan di kursi penumpang sebelahnya, Seline keluar dari mobil setelah mobilnya terparkir rapi di parkiran mobil.

Hari ini barang bawaannya banyak, termasuk seragam olahraga, jadi dia memutuskan membawa ransel alih-alih totebag seperti biasanya.

Seline berjalan santai menuju kelasnya. Sementara di bawah pohon yang terletak di tengah-tengah parkiran, beberapa pasang mata tengah memantau pergerakannya. Sudah sejak tadi mereka nongkrong di sana, dan kehadiran Seline berhasil menarik perhatian mereka.

"Gue duluan," ucap salah satu dari mereka yang langsung beranjak pergi meninggalkan teman-temannya. Dia melangkah cepat menyusul Seline.

Baru berjalan beberapa langkah, Seline terpaksa harus menghentikan langkahnya karena ada seseorang yang menghalangi jalannya. Entah muncul dari mana orang itu. Tiba-tiba saja sudah berdiri di depan Seline.

"Minggir," suruh Seline malas.

Bukannya menurut, cowok itu-yang bernama Garrel dan berstatus sebagai mantan Seline--tiba-tiba merebut tas ransel Seline yang hanya menggantung di bahu kanannya dengan secepat kilat.

Selain berbakat menjadi penyanyi, Garrel juga ternyata berbakat menjadi pencopet. Gerakannya dalam merebut tas Seline sangat cepat hingga Seline hanya bisa melongo selama beberapa saat.

"Apaan, sih?! Sini balikin tas gue!" Seline berusaha meraih kembali tasnya.

"Biar aku bawain tas kamu sampai kelas," ucap Garrel dengan menjauhkan tas Seline dari pemiliknya.

"Nggak usah. Gue masih bisa bawa tas gue sendiri."

"Nggak apa-apa biar aku aja yang bawa. Nanti kamu capek kalau bawa tas seberat ini."

Seline tercengang mendengar ucapan Garrel. Sejak kapan cowok itu peduli dengan rasa capeknya. Sebelum ini bahkan dia hobi menyuruh-nyuruh Seline tanpa peduli kalau Seline sedang capek.

"Lebay! Gue udah biasa bawa tas seberat itu, malah kadang lebih berat dari itu," dengus Seline.

"Nurut aja kenapa, sih. Anggap aja aku lagi jalanin uji coba buat jadi pemimpin rumah tangga yang bertanggung jawab." Garrel cengengesan. Alisnya naik-turun menggoda Seline.

Seline memutar bola matanya jengah. "Emang siapa yang mau rumah tangganya dipimpin buaya kayak lo?" tanya Seline sekaligus meledek.

"Kan kamu." Sebelah mata Garrel berkedip, sedangkan bibirnya mengulas senyum menggoda.

"Dih! Gue nggak ma-aaakkhh!"

Seline terkejut karena Garrel tiba-tiba merangkul pundaknya dan menarik tubuh Seline mendekat ke arahnya.

"Ada motor," jelas Garrel.

Beberapa detik sebelum dia menarik tubuh Seline mendekat ke arahnya memang ada motor melaju kencang ke arah mereka.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang